Pembelian J-10 Oleh Indonesia Langsung Berikan Pukulan Telak Bagi Jet Tempur dari 3 Negara Ini


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia secara terbuka menyatakan akan menjadi pembeli jet tempur J-10 dari China.

Meski belum ada pengumuman resmi yang dirilis, namun Indonesia disebut sudah memberikan banyak sinyal terkait minat kuatnya.

Hal ini seolah menunjukkan sikap Indonesia yang non-blok, untuk memasok persenjataannya yang berimbang.

Menurut Asia Times, pada 18 Oktober 2025, menyebut kesepakatan ini juga menandai pergeseran besar dalam kekuatan udara di Asia Tenggara.

Indonesia disebut berencana untuk mencapai otonomi strategis dan mengaburkan batasan antara kemandirian dan keselarasan.

Menurut laporan tersebut, Indonesia akan membeli setidaknya 42 jet tempur J-10, dengan nilai hampir 9 miliar dollar AS.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

“Pesawat J-10 akan segera terbang di atas Jakarta,” katanya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pendanaan telah disetujui, meskipun ia tidak menyebutkan tanggal pengirimannya.

Akuisisi Indonesia ini, disebut untuk membentuk doktrin Perisai Trisula Nusantara, untuk membangun sistem pencegahan di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, sambil mendisversifikasi pemasok lain, seperti Rusia, AS, dan Eropa.

Pengumuman ini menjadi tambahan terbaru, dalam rencana akuisisi jet tempur Indonesia yang beragam. 

Sebelumnya, Indonesia telah menandatangani kontrak dengan Turki untuk membeli 48 jet tempur KAAN.

Serta kontrak terpisah dengan Prancis untuk membeli 42 jet Rafale.

Selain kesepakatan-kesepakatan tersebut, Indonesia tetap menjadi pemangku kepentingan dalam program jet KF-21 Boramae Korea Selatan.

Meskipun keterlibatannya terkendala oleh masalah pembayaran dan potensi kebocoran informasi ke Korea Utara.

Indonesia juga sedang bernegosiasi dengan AS untuk membeli jet F-15EX setelah menunda rencana pembelian Su-35 Rusia.

Melihat kelayakan rencana akuisisi Indonesia, sanksi terhadap Rusia dan kebutuhannya untuk mengganti kerugian tempur di Ukraina dapat menghentikan rencana Indonesia untuk melanjutkan pembelian Su-35.

Di saat yang sama, tingginya biaya F-15EX AS mungkin akan menyulitkan penjualannya. Kepemilikan Indonesia dalam proyek KF-21 tampaknya goyah.

Karena Korea Selatan mungkin akan beralih ke mitra yang lebih mampu secara finansial seperti Polandia dan UEA untuk pendanaan lanjutan.

KAAN Turki baru saja melewati tahap pengujian, dan mungkin akan menilik pengalaman Korea Selatan dengan Indonesia dalam proyek KF-21 sebagai preseden peringatan. 

Meskipun Prancis belum mengirimkan jet Rafale ke Indonesia, produksinya terus berjalan, dengan jet pertama akan dikirimkan pada tahun 2026.

Bahkan reputasi Rafale terpukul keras setelah pertikaian Pakistan-India pada Mei 2025 mengenai Kashmir.

Di mana India kehilangan salah satu jet tempur andalannya melawan J-10C  yang tampaknya menjadi bukti bahwa senjata China, yang telah lama dicemooh sebagai tiruan peralatan Barat yang murah dan kualitasnya rendah, kini dapat bersaing dengan yang terakhir.

Baca Juga : Pembelian J-10 Indonesia Disebut Pergeseran Arah Politik dan Keseimbangan Kekuatan

***

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M Saya merupakan penulis di website sejak 2017, sempat menulis di berbagai media seperti Intisari Online dan National Geographic dengan mengikuti berbagai isu terkini.

Posting Komentar untuk " Pembelian J-10 Oleh Indonesia Langsung Berikan Pukulan Telak Bagi Jet Tempur dari 3 Negara Ini"