Helikopter Raksasa Mi-2 Hook AURI, Saudara Kembar Mi-26 Incaran Indonesia

TIMEMOMENTS.COM - Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Lanud Sultan Iskandar Muda pada 7 Desember 2025 petang hari mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia ingin mendatangkan helikopter raksasa.

Yakni Mil Mi-26 buatan Rostvertol Rusia.

"Sebentar lagi kita datangkan Mi-26," jelasnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Selain itu ia ingin mendatangkan 200 unit helikopter guna menambah jembatan udara apabila terjadi bencana serupa seperti di Provinsi Aceh dan Sumatera baru-baru ini.

Baca Juga : Helikopter Serang AH-64 TNI AD & US Army Tambah Daya Hancur Titik Vital Lawan Usai F-16 TNI AU Buka Jalan Serangan CALFEX

Selain itu berguna pula untuk pertahanan negara lantaran militer diharuskan selalu siap siaga menghadapi situasi terburuk.

Mil Mi-26 Halo

Mil Mi-26 dijuluki NATO Halo.

Ia mulai dibuat pada tahun 1970 setelah Uni Soviet kala itu membutuhkan wahana pengangkut pasukan yang bisa membawanya ke berbagai titik tanpa perlu menyiapkan landasan pacu.

Lantas Mil Design Bureau merancang Project Izdeliye 65 yang melahirkan sebuah prototiper bernama Mil V-12 atau nantinya disebut Mi-12.

Namun proyek ini gagal setelah Voenno-promyshlennaya komissiya alias Komisi Industri Militer Uni Soviet kurang puas dengan kinerja V-12.

Kegagalan ini menjadi kesempatan bagi Marat Tischenko, anak didik paling pintar dari Mikhali Mil yang mendirikan Biro Desain OKB-239 untuk merancang program baru.

Lahirlah Project Izdeliye 90 yang nantinya berujung pada Mi-26 Halo.

Dikutip dari rhc.ru, Marat sengaja mendesain Halo super besar seperti ruang kabin yang longgar sepanjang 40 meter, tinggi 8,1 meter.

Lalu dengan kapasitas kargo mencapai 20 ton yang mampu membawa hingga 90 orang prajurit bersenjata lengkap.

Mampu membawa begitu banyak muatan membuatnya harus dibekali mesin yang kuat.

Biro Desain ZMKB lalu membuat mesin turboshaft Lotarev D-136 yang mampu menyemburkan power besar sehingga Mi-26 bisa terbang secepat 295 km per jam.



Bahkan dengan mesin itu jangkauan terbangnya cukup jauh, 1.920 km.

Yang mencolok dari Mi-26 adalah panjang bilah rotor blades alias baling-baling utamanya mencapai 16 meter per bilahnya.

Singkat cerita Komisi Industri Militer menyukai rancangan Marat lalu mulailah fase pembuatan prototipe dan helikopter itu terbang perdana pada 14 Desember 1977.

Tiga tahun setelah masuk fase produksi hingga saat ini sudah dibuat sebanyak 300 unit dan digunakan oleh AU Rusia, India, Aljazair serta Russian Airlines Aeroflot.

Saudara Kembar Mil Mi-6

Sebelum mengincar Mi-26, AURI pada tahun 1960 an sempat mengoperasikan helikopter raksasa yakni Mil Mi-6 Hook.

Pembuatan Mi-26 memang sejatinya untuk menggantikan Mi-6.

Mi-6 Hook milik AURI (foto : TNI AU)

Sembilan unit Mi-6 dibeli Indonesia dan operasionalnya berada di bawah Skadron Udara 8.

Pembelian ini merupakan bagian dari persiapan operasi Jayawijaya namun perannya lebih banyak dalam Dwikora.

Dinas militer Mi-6 di Indonesia cukup singkat, usai meletusnya G30S PKI, Soviet menghentikan pasokan suku cadangnya.

Hal ini membuat Hook terpaksa dipensiunkan dini semuanya pada tahun 1971.

Padahal ditilik dari jumlah produksinya mencapai 926 buah, unit terakhir di dunia pensiun pada tahun 2002.*

Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Helikopter Raksasa Mi-2 Hook AURI, Saudara Kembar Mi-26 Incaran Indonesia"