Media China Ungkap Militer Indonesia Tengah Membangun Kekuatan Tempur Asimetris Guna Melawan Negara Besar
TIMEMOMENTS.COM - Militer Indonesia saat ini tengah melatih cara bertempurnya, mempertajam cara berperang secara asimetris.
Asimetris merupakan cara bertempur menghadapi ketidakseimbangan kekuatan.
Di sini militer Indonesia diskenariokan inferior dari kekuatan agresor yang lebih superior.
Bagaimana caranya Indonesia menghadapi kekuatan agresor tersebut tengah digodok selama ini.
Dengan menggunakan alutsista dan pasukan yang ada, pertempuran asimetris bisa dijalankan militer Indonesia.
"Perang asimetris dan perang yang tidak terbatas mengandalkan kecanggihan teknologi, komunikasi, unsur militer, aspek nirmiliter dan didukung kehadiran revolusi industri 5.0.
Dalam pelaksanaan tugas operasi, satuan Infanteri harus adaptif terhadap spektrum ancaman dengan berevolusi untuk memenangkan pertempuran," jelas tniad.mil.id pada 18 Oktober 2024.
Angkatan darat Indonesia pun juga dituntut memahami aspek peperangan asimetris.
"Perang asimetris dan perang yang tidak terbatas mengandalkan kecanggihan teknologi, komunikasi, unsur militer, aspek nirmiliter dan didukung kehadiran revolusi industri 5.0.
Dalam pelaksanaan tugas operasi, satuan Infanteri harus adaptif terhadap spektrum ancaman dengan berevolusi untuk memenangkan pertempuran," jelas tniad.mil.id pada 18 Oktober 2024.
Angkatan darat Indonesia pun juga dituntut memahami aspek peperangan asimetris.
Kadang perang datang dengan cara non-konvensional.
"Satuan Infanteri harus berevolusi secara komprehensif dihadapkan dengan karakteristik perang masa kini sudah tidak bersifat konvensional namun sudah berbasis Perang Cyber, Artificial Intelligence, Smart Weapons dan Drone.
Selain itu, evolusi juga meliputi aspek taktik, organisasi dan tugas serta materiel. Drone merupakan salah satu materiel atau sarana pertempuran yang dapat digunakan untuk menyerbu,mengintai dan bantuan tembakan," jelasnya.
"Satuan Infanteri harus berevolusi secara komprehensif dihadapkan dengan karakteristik perang masa kini sudah tidak bersifat konvensional namun sudah berbasis Perang Cyber, Artificial Intelligence, Smart Weapons dan Drone.
Selain itu, evolusi juga meliputi aspek taktik, organisasi dan tugas serta materiel. Drone merupakan salah satu materiel atau sarana pertempuran yang dapat digunakan untuk menyerbu,mengintai dan bantuan tembakan," jelasnya.
Pembelian alutsista oleh Indonesia pun mendukung dilaksanakannya doktrin ini.
Misal pembelian rudal balistik KHAN, militer Indonesia bisa menjalankan doktrin perang asimetris dimana mampu melawan kapal induk musuh dengan alutsista yang tak harus sama serta memberikan dampak signifikan.
Lantas dengan Rafale, bisa menyerang pesawat bomber musuh dari jarak jauh.
Pembelian alutsista seperti ini sudah direncanakan jauh-jauh hari agar strategi di atas kertas bisa berjalan di lapangan.
Apa yang dilakukan Indonesia rupanya mendapat atensi dari mil.sina.cn.
Sejak 24 Juni 2016, media China tersebut sudah membeberkan bahwa militer tengah membangun kekuatan tempur asimetris.
Gunanya untuk persiapan melawan negara besar bila memang hal itu akan terjadi.
"Indonesia, khususnya, akhir-akhir ini sangat ingin memperluas angkatan laut dan udaranya.
Tidak hanya memperluas kemampuan tempur angkatan udaranya secara signifikan, tetapi juga secara aktif berupaya membangun kemampuan tempur asimetris, dengan tujuan mendapatkan modal absolut untuk melawan kekuatan-kekuatan besar," jelasnya.
Yang pasti Indonesia bakal punya kekuatan pemukul yang mematikan bila semua alutsista siap tempur menjalankan perang asimetris.*
Misal pembelian rudal balistik KHAN, militer Indonesia bisa menjalankan doktrin perang asimetris dimana mampu melawan kapal induk musuh dengan alutsista yang tak harus sama serta memberikan dampak signifikan.
Lantas dengan Rafale, bisa menyerang pesawat bomber musuh dari jarak jauh.
Pembelian alutsista seperti ini sudah direncanakan jauh-jauh hari agar strategi di atas kertas bisa berjalan di lapangan.
Apa yang dilakukan Indonesia rupanya mendapat atensi dari mil.sina.cn.
Sejak 24 Juni 2016, media China tersebut sudah membeberkan bahwa militer tengah membangun kekuatan tempur asimetris.
Gunanya untuk persiapan melawan negara besar bila memang hal itu akan terjadi.
"Indonesia, khususnya, akhir-akhir ini sangat ingin memperluas angkatan laut dan udaranya.
Tidak hanya memperluas kemampuan tempur angkatan udaranya secara signifikan, tetapi juga secara aktif berupaya membangun kemampuan tempur asimetris, dengan tujuan mendapatkan modal absolut untuk melawan kekuatan-kekuatan besar," jelasnya.
Yang pasti Indonesia bakal punya kekuatan pemukul yang mematikan bila semua alutsista siap tempur menjalankan perang asimetris.*
Posting Komentar untuk "Media China Ungkap Militer Indonesia Tengah Membangun Kekuatan Tempur Asimetris Guna Melawan Negara Besar"