Rencana Strategis Militer Indonesia Terkuak, Ingin Miliki 4 Kapal Destroyer, 36 Fregat dan 25 Korvet Bentuk Armada Serang

Rencana strategis Indonesia ingin miliki kapal destroyer, Fregat dan Korvet


TIMEMOMENTS.COM - Akan sangat penting bagi Indonesia memiliki kapal destroyer sebuah kewajiban.

Garis pantai Indonesia sangat panjang dengan kapal destroyer, fregat dan korvet bisa menjadikan militer Indonesia disegani di kawasan.

Disegani bukan untuk gaya-gayaan tapi mempunyai kapal destroyer guna mempertahankan kedaulatan NKRI.

Memang jika diamati, kawasan Asia Tenggara belum ada yang punya kapal destroyer.


Mentok Fregat seperti Formidable class, Kyan Sitta class hingga Bhumibol Adulyadej class.

Indonesia juga tak mau ketinggalan, Fregat Merah Putih terus digeber pembuatannya.

Selain itu pembelian kapal Korvet yang sebetulnya sekelas Fregat, Brawijaya class tengah dalam perjalanan pulang ke Tanah Air.

Ya, Asia Tenggara tengah bersiap menyambut datangnya perang gegara persaingan geopolitik AS-China di Indo Pasifik.

"Selama lebih dari satu dekade, negara-negara maritim terbesar di Asia Tenggara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam telah terlibat dalam program modernisasi angkatan laut yang ekstensif.

Meskipun mereka melakukannya dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda, mereka semua terdorong untuk memodernisasi angkatan laut mereka oleh perubahan lingkungan strategis mereka, yang terbesar di antaranya adalah pertumbuhan kekuatan ekonomi dan militer China serta penegasan agresif klaim kedaulatannya di Laut Cina Selatan," jelas The Asan Forum pada 29 Desember 2021.

Sebetulnya apa yang dilakukan Indonesia memodernisasi kapal perangnya wajar.

Karena krisis moneter 1997 membuat modernisasi alutsista terpinggirkan.

Maka saat ini didorong semaksimal mungkin mengejar ketertinggalan.

"Yang lebih jelas tentang program modernisasi angkatan laut Asia Tenggara adalah penerimaan mereka terhadap pemikiran kontemporer tentang peperangan laut.

Sebagian besar pemikiran tersebut berkisar pada bagaimana memanfaatkan (dan mempertahankan diri dari) kerentanan kapal perang terhadap rudal berpemandu modern dan semakin lazimnya serta canggihnya teknologi sensor," jelasnya.

Indonesia sudah menetapkan roadmap pengembangan dan modernisasi angkatan lautnya.

Rencana strategis militer Indonesia jelas, memperkuat armada perang untuk mengamankan seluruh perairan miliknya.

Luas keseluruhan perairan Indonesia mencapai 6,4 juta km persegi.

Artinya diperlukan kuantitas serta kualitas secara bebarengan.

Misi yang sulit tapi tak mustahil asalkan Indonesia bisa memperkuat industri pertahanan di dalam negeri supaya mandiri lalu memproduksi kapal perang sendiri sesuai kebutuhan.

Selain menghemat anggaran, produksi kapal perang di dalam negeri sendiri memutar roda perekonomian lebih cepat.

Intinya berhasil membuat alutsista sendiri dan mengoperasikannya secara efektif menguntungkan bagi Indonesia di segala sisi.

Namun jalan menuju ke sana mesti ditempuh dengan kerja keras, yakni membeli alutsista dari negara lain lalu meminta transfer teknologi.

Misal untuk pengadaan kapal destroyer, Indonesia menginginkan empat unit.

Bisa membeli dari China, Italia atau Spanyol yang sekiranya mau memberikan transfer teknologi.

"Meskipun demikian, aspirasi angkatan laut Jakarta sangat ambisius. Rencana terbaru TNI AL menguraikan target masa depan untuk kategori kapal.

Dalam armada serangnya, TNI AL menginginkan 12 kapal selam (saat ini memiliki empat), empat kapal perusak, 36 fregat, 25 korvet, dan 27 kapal serang cepat.

Armada patrolinya sedang mencari 42 kapal patroli lepas pantai (OPV) dan 50 kapal patroli.

Angka-angka ini dengan jelas menunjukkan fokus program-program mendatang. Kapal perusak merupakan kelas yang benar-benar baru bagi TNI AL," jelas Asian Military Review dalam artikelnya berjudul 'Indonesia Still Opts for Silo Procurement Over Interoperability' pada 25 Maret 2025.

Jika rencana ini terwujud bisa dipastikan militer Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang akan mengoperasikan kapal destroyer.*

Posting Komentar untuk " Rencana Strategis Militer Indonesia Terkuak, Ingin Miliki 4 Kapal Destroyer, 36 Fregat dan 25 Korvet Bentuk Armada Serang"