Dassault Aviation Sudah Terlibat Project Management Review Kedua Sama TNI AU di Calon Home Base Rafale Pertama Indonesia

Dassault Aviation Sudah Terlibat Project Management Review Kedua Sama TNI AU di Calon Home Base Rafale Pertama Indonesia (IG Lanud Roesmin Nurjadin)


TIMEMOMENTS.COM- Indonesia telah bertekad mengganti armada tempur TNI AU dengan pesawat Rafale buatan Dassault Aviationn Prancis.

Dengan kontrak senilai $8,1 miliar untuk pengadaan 42 pesawat tempur Rafale ditandatangani pada 10 Februari 2022, Indonesia resmi menjadi pembeli jet tempur buatan Dassault Aviation tersebut.

Bahkan, dikutip Timemoments.com dari Military Watch Magazine edisi 13 Agustus 2025, pemerintah Prancis sejak saat itu terus melobi untuk penjualan tambahan, yang terbaru selama kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada bulan Mei 2025.

"Ukuran armada pesawat tempur Indonesia yang kecil, dan banyaknya jumlah Rafale yang dipesan, menunjukkan bahwa Angkatan Udara kemungkinan akan mengganti semua F-16 Amerika dan Su-27 serta Su-30 Rusia dengan pesawat tersebut.

Rafale adalah pesawat ringan dengan kisaran bobot yang sama dengan F-16, namun, dengan pensiunnya Su-27 dan Su-30 membuat Indonesia tidak memiliki pesawat tempur jarak jauh untuk berpatroli di wilayahnya yang luas," terang media berbahasa Inggris tersebut.

Baca Juga: Komposisi Jet Tempur Rafale TNI AU dari Dassault Aviation Prancis Terbongkar, Era Baru Angkatan Udara Indonesia Dimulai


Rafale Pertama Tiba di Indonesia Februari 2026

Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono mengatakan tiga pesawat tempur baru TNI AU buatan perusahaan Prancis, Rafale, dijadwalkan datang ke Indonesia pada Februari 2026.

"Rencananya antara Februari atau Maret (2026), kita akan menerima batch pertama tiga pesawat dulu," kata Marsekal Tonny seperti dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 13 September 2025.

Tonny melanjutkan nantinya TNI AU akan menerima kedatangan Rafale tahap kedua pada April 2026 sebanyak tiga pesawat dan akan terus berlanjut hingga total pembelian sebanyak 42 pesawat.

Untuk memastikan jet tempur tersebut bisa beroperasi dengan baik, Tonny mengatakan pihaknya telah menyiapkan infrastruktur perawatan pesawat hingga petugas teknisi khusus untuk operasional pesawat Rafale.

Ia berharap pesawat tersebut bisa datang tepat waktu dan secepatnya dapat digunakan penerbang tempur TNI AU untuk menjaga wilayah udara Indonesia.


Dassault Aviation dan TNI AU Sudah Project Management Review Kedua Pengadaan Jet Tempur Rafale

Nantinya, Rafale pertama TNI AU akan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Sebagai calon home base pesawat generasi 4.5 tersebut, Lanud Roesmin Nurjadin terus bersiap untuk menjadi pangkalan jet tempur Rafale.

Jelang kedatangan jet tempur Rafale untuk TNI AU Indonesia, Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin kembali menjadi pusat perhatian dalam dunia pertahanan udara nasional dengan digelarnya Project Management Review (PMR) kedua untuk pengadaan pesawat tempur Rafale.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (16/10/2025) di Ruang Nakula Gedung VIP Pandawa tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertahanan, Mabesau, serta pihak Dassault Aviation, selaku produsen pesawat Rafale.

Dalam sambutannya, Danlanud Roesmin Nurjadin menegaskan bahwa kegiatan PMR ini memiliki nilai strategis dalam memastikan seluruh proses pengadaan pesawat tempur Multi Role Combat Aircraft (MRCA) Rafale berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan.

“PMR ini sangat penting untuk mengawal dan memastikan kelancaran proyek pengadaan pesawat Rafale serta seluruh dukungannya agar dapat tercapai dengan baik,” ujar Marsma TNI Abdul Haris seperti dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram Lanud Roesmin Nurjadin pada 16 Oktober 2025 lalu.

Dassault Aviation Sudah Terlibat Project Management Review Kedua Sama TNI AU di Calon Home Base Rafale Pertama Indonesia (IG Lanud Roesmin Nurjadin)


Lebih lanjut, Danlanud menyampaikan komitmen kuat Lanud Roesmin Nurjadin dalam mendukung setiap tahapan persiapan operasional Rafale di lingkungan TNI AU.

Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan di Lanud Roesmin Nurjadin, yang nantinya akan menjadi salah satu pangkalan utama operasional pesawat tempur generasi terbaru tersebut.

Sementara itu, pihak Dassault Aviation memaparkan sejumlah capaian penting dalam proyek pengadaan Rafale, termasuk progres pembangunan fasilitas operasional dan pelatihan di Lanud Roesmin Nurjadin.

Dalam rapat tersebut juga dibahas berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan, serta evaluasi terhadap pencapaian proyek berdasarkan rencana kerja yang telah disusun bersama.

Selain evaluasi, rapat PMR ini juga menguraikan langkah-langkah menuju fase berikutnya, seperti rencana kedatangan unit pertama Rafale ke Indonesia, pelatihan teknis bagi personel TNI AU, hingga strategi mitigasi terhadap potensi hambatan di lapangan.

Melalui PMR kedua ini, seluruh pihak berkomitmen untuk menjaga konsistensi pelaksanaan proyek agar sesuai jadwal.

Tak berhenti sampai di situ, persiapan kedatangan jet tempur Rafale pertama Indonesia terus berlanjut hingga Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S. selaku Ketua Program Management Team (PMT) memimpin langsung kegiatan Site Survey Infrastructure Works dalam rangka pemantauan progres pembangunan fasilitas Rafale di Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (24/10/2025).

Kegiatan yang digelar di Meeting Room lantai 1 Rafale Training Simulator Center (RTSC) ini menjadi bagian penting dari tahapan pengawasan dan evaluasi proyek pembangunan infrastruktur Rafale yang kini hampir rampung.

Baca Juga: Pegang Kendali Rafale Sendiri, 4 Pilot TNI AU Indonesia Duduk di Kursi Depan Jet Tempur Terbang Solo di Pangkalan Udara Prancis

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota PMT, di antaranya Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago, S.T. (Paban III/Opsdik Ditdik Kodiklatau), Kolonel Kal Moch Zainul Arif (Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Madya Pus Alpalhan Baloghan Kemhan), Letkol Tum Torata Priyo Leksono, S.T., dan Letkol Tum Ali Rahman, S.T., (Kasi Fasint Lanud Roesmin Nurjadin).

Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan dan sinergi antara Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara dalam memastikan seluruh proses pembangunan berjalan tepat waktu, tepat mutu, serta sesuai standar operasional yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya, Danlanud Roesmin Nurjadin turut didampingi oleh sejumlah pejabat Lanud, antara lain Kadisops Kolonel Pnb Fardinal Umar, Kadislog Kolonel Tek Afirus Nurul Fuadi, S.T., M.M., M.I.Pol., serta Danskatek 045 Letkol Tek Herliansyah, S.T. Kolaborasi aktif seluruh jajaran ini menjadi bukti komitmen Lanud Roesmin Nurjadin dalam mendukung penuh keberhasilan pembangunan fasilitas Rafale yang memiliki nilai strategis nasional.

Sementara itu, dari pihak pelaksana proyek turut hadir Program Management Representative Mr. Samy Christian Paul Ajlani Gillmann yang memaparkan evaluasi teknis dan administrasi terhadap progres pembangunan.

Hadir pula Manager Operasi Bayu Purnomo, Manager Konsultan Tri, serta Project Manager Runway 24 dan Taxi Way Kusworo. Kolaborasi lintas instansi ini menggambarkan sinergi kuat antara Kemhan, TNI AU, dan mitra pelaksana dalam menjaga mutu, efisiensi, dan keselamatan kerja di lapangan.

***

Posting Komentar untuk "Dassault Aviation Sudah Terlibat Project Management Review Kedua Sama TNI AU di Calon Home Base Rafale Pertama Indonesia"