Komposisi Jet Tempur Rafale TNI AU dari Dassault Aviation Prancis Terbongkar, Era Baru Angkatan Udara Indonesia Dimulai

Komposisi Jet Tempur Rafale TNI AU dari Dassault Aviation Prancis Terbongkar, Era Baru Angkatan Udara Indonesia Dimulai (Swiderek Maciejka)

TIMEMOMENTS.COM- Jet tempur Rafale pertama pesanan Indonesia dikabarkan diuji terbang Dassault Aviation Prancis.

Dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Facebook NextGen PH Defense pada 13 September 2025, jet tempur Rafale pertama TNI AU Indonesia tertangkap kamera Swiderek Maciejka ada di landasan pacu.

"Rafale pertama Angkatan Udara Indonesia akan melakukan uji terbang!

Rafale Angkatan Udara Indonesia, nomor registrasi T-0301, di pabrik Dassault Mérignac di Prancis untuk uji terbang," jelas akun Facebook NextGen PHDefense dalam unggahannya.

Ini bukan pertama kalinya jet tempur Rafale pertama Indonesia tertangkap kamera.

Sebelumnya, dikutip Timemoments.com dari Scramble edisi 31 Juli 2025, Rafale B pertama untuk Tentara Nasional Indonesia, Angkatan Udara (TNI-AU, Angkatan Udara Indonesia), terlihat di pabrik Dassault di Bordeaux pada 30 Juli 2025.

Baca Juga: Rafale Pertama Indonesia Kepergok di Landasan Pacu, Dassault Aviation Prancis Diduga Uji Terbang Jet Tempur Bernomor T-0301 Buat TNI AU

Pesawat itu juga dilaporkan memiliki nomor seri T-0301.

Setelah pesanan awal sebanyak 24 pesawat, yang enam di antaranya sedang dalam tahap produksi, opsi untuk pembelian tambahan 18 pesawat telah dilaksanakan awal tahun ini, sehingga totalnya menjadi 42. Unit pertama dijadwalkan untuk pengiriman pada awal tahun 2026.

Selain memesan Rafale, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) juga telah menandatangani kontrak dengan produsen Turki, TAI, untuk memproduksi bersama pesawat tempur KAAN.

Perjanjian ini akan memungkinkan PTDI untuk memenuhi potensi pesanan 48 pesawat di masa mendatang, jika pesanan tersebut terlaksana.

Calon pilot Rafale Indonesia saat ini juga tengah digembleng di Prancis.

Dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram resmi TNI AU pada 11 Agustus 2025, program pelatihan pilot ini diikuti oleh 16 personel pilihan, terdiri dari 4 penerbang dan 12 teknisi, yang seluruhnya berada dalam kondisi sehat dan siap melaksanakan seluruh tahapan pelatihan.

Tim pelatihan batch 1 ini dipimpin oleh Kasiopslat Disops Lanud Supadio Letkol Pnb Binggi Nobel, M.S.S., selaku Ketua Tim.

"Pelatihan ini menjadi bagian dari langkah strategis TNI AU dalam membangun sumber daya manusia yang adaptif, modern, profesional, unggul, dan humanis.

Kegiatan ini juga selaras dengan salah satu program prioritas TNI AU, yaitu modernisasi alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam), guna memperkuat daya tangkal udara nasional.

Upaya ini sekaligus menegaskan kesiapan Indonesia menghadapi spektrum ancaman modern yang menuntut kecepatan adaptasi, penguasaan teknologi mutakhir, dan integrasi kemampuan tempur.

Dalam kerangka tersebut, para teknisi mempelajari materi umum dan spesialisasi sesuai bidang masing-masing, yaitu Vector, Avionic, dan Armament.

Pembelajaran dilakukan di kelas dan hangar, dilanjutkan dengan on the job training di skadron operasional di Prancis.

Sementara itu, para penerbang memperdalam teori sistem dan prosedur pengoperasian Rafale sebelum melaksanakan tahapan simulator dan bina terbang.

Mulai 20 Agustus mendatang, para penerbang dijadwalkan melanjutkan pelatihan di Pangkalan Udara Saint-Dizier hingga Desember, untuk menguasai simulasi misi dan latihan terbang secara penuh.

Tahapan ini menjadi kunci memastikan kemampuan tempur yang optimal saat Rafale resmi memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Dengan persiapan yang terukur dan terintegrasi, TNI AU menegaskan komitmennya membangun kekuatan udara yang modern, ditopang oleh personel unggul yang siap mengoperasikan alutsista generasi terbaru demi menjaga kedaulatan wilayah udara nasional," terang TNI AU dalam unggahannya.

Komposisi Jet Tempur Rafale TNI AU dari Dassault Aviation Prancis Terbongkar, Era Baru Angkatan Udara Indonesia Dimulai (Swiderek Maciejka)


Penampakan jet tempur Rafale pesanan Indonesia dan pelatihan pilot TNI AU oleh Prancis disebut media Azerbaijan, Armiya edisi 13 Agustus 2025 sebegai era baru angkatan udara Indonesia.

"Era baru dimulai bagi angakatan udara negara ini (Indonesia Red-)," terang media Azerbaijan tersebut seperti dikutip Timemoments.com.

Hal ini lantaran penampakan jet tempur Rafale pertama Indonesia yang menjadi sorotan dunia.

"pesawat dengan nomor seri T-0301 ini tampak menonjol dengan kamuflase abu-abu dua warna dan tanda pengenal Skuadron Udara ke-6 di bagian ekornya.

Skuadron Udara ke-12 dalam skuadron ini akan menjadi unit Indonesia pertama yang mengoperasikan Rafale Prancis.

Para kru terus berlatih untuk mempersiapkan pesawat ini memasuki layanan," terang Armiya.

Apalagi komposisi pesawat Rafale pesanan Indonesia ternyata variasi antara kursi ganda dan kursi tunggal.

"Indonesia telah memesan 26 pesawat Rafale C berkursi tunggal dan 16 pesawat Rafale B berkursi ganda berdasarkan kontrak yang ditandatangani dengan Dassault Aviation pada 10 Februari 2022.

Rafale akan menggantikan armada F-16 yang menua, bersama dengan pesawat Su-27 dan Su-30, dan akan menjadi bagian dari rencana modernisasi komprehensif bersama dengan pesawat tempur KF-21 Boramae buatan Korea Selatan dan Kaan buatan Turki," jelas media berbahasa Rusia tersebut.

TNI AU digadang akan makin gahar lantaran Rafale memiliki banyak kelebihan.

Baca Juga: Direktur MBDA Italia Bidik Amunisi KRI Brawijaya 320, KRI Prabu Siliwangi 321 dan Jet Tempur Rafale Pesanan Indonesia

"Dirancang untuk misi multiperan, Rafale sangat lincah berkat sayap delta dan tata letak horizontal depan.

Pesawat ini dilengkapi fusi data canggih dan kemampuan perlindungan ancaman terintegrasi dengan radar AESA RBE2, sistem peperangan elektronik SPECTRA, dan arsitektur avionik modular MDPU.

Muatan tempurnya meliputi rudal udara-ke-udara MICA dan Meteor, rudal jelajah SCALP, rudal anti-kapal Exocet, bom permukaan-ke-udara berpemandu laser dan AASM, serta meriam Nexter 30 mm.

Pengenalan Rafale menandai transformasi signifikan dalam strategi pertahanan udara Indonesia.

Bersama pesawat Kaan dan KF-21 yang akan segera bergabung dengan armada, pesawat baru ini akan memberikan peningkatan signifikan pada superioritas udara, kemampuan pencegahan, dan serangan presisi.

Dengan sensor jarak jauh, kemampuan serangan multitarget, dan kemampuan kerja sama regional/internasional, Rafale akan mampu mempertahankan wilayah udara Indonesia, mengamankan wilayah sengketa, dan melakukan operasi serangan jarak jauh," tutup Armiya.

***

Posting Komentar untuk "Komposisi Jet Tempur Rafale TNI AU dari Dassault Aviation Prancis Terbongkar, Era Baru Angkatan Udara Indonesia Dimulai"