Pembuatan Fregat Merah Putih untuk Menutup Celah Kelemahan Pertahanan Udara Indonesia
TIMEMOMENTS.COM - Pembangunan dua unit Fregat Merah Putih tengah dikebut oleh pemerintah Indonesia.
Fregat Merah Putih nantinya jadi kapal perang terbesar yang akan dioperasikan angkatan laut Indonesia.
Dua unit yang dibangun berdasarkan desain Arrowhead 140 buatan Babcock, Inggris.
Indonesia akan tergabung bersama Polandia dan Inggris yang memakai kapal perang serupa.
Keputusan Indonesia membuat Fregat Merah Putih dianggap tepat.
Adanya potensi konflik di laut China selatan yang merembet ke Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Natuna Utara perlu mendapat perhatian.
Menurut Naval News pada 11 Februari 2025, nantinya sensor dan persenjataan Fregat Merah Putih kebanyakan berasal dari Turki.
Berikut rincian persenjataannya :
1. CENK 400-N (disebut CENK-S di atas kapal fregat berita Angkatan Laut Turki TCG Istanbul ) Radar pengawasan udara dan permukaan jarak jauh AESA pita-S 3D dari Aselsan
2. Dua dari empat stasiun senjata jarak jauh (RWS) LIONFISH 12.7 TOP dari Leonardo
3. Dua peluncur torpedo rangkap tiga 324mm B515/3 dari Leonardo untuk torpedo MU90 LWT
4. Sistem Peluncuran Vertikal Universal (VLS) MİDLAS dari Roketsan, terdiri dari delapan modul 8-sel (total 64 sel) untuk berbagai rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan permukaan-ke-permukaan (SSM).
5. Salah satu dari dua sistem senjata angkatan laut 76mm dari Leonardo, dipasang di haluan dalam posisi tandem (posisi B).
Kemudian ada sistem sensor dan radar, berikut penjelasannya :
1. Radar multifungsi (MFR) METE HAN X-band dari Aselsan.
2. Radar pengawasan udara dan permukaan serta pendekatan helikopter MAR-D/CENK-200-N 3D X-band dari Aselsan, diposisikan di tiang sekunder di belakang. Sistem ini juga melengkapi fregat kelas Barbaros (MEKO 200 TN Track IIA/B) yang telah ditingkatkan.
2. Sonar yang dipasang di lambung FERSAH (HMS) dari Aselsan
Dua unit yang dibangun berdasarkan desain Arrowhead 140 buatan Babcock, Inggris.
Indonesia akan tergabung bersama Polandia dan Inggris yang memakai kapal perang serupa.
Keputusan Indonesia membuat Fregat Merah Putih dianggap tepat.
Adanya potensi konflik di laut China selatan yang merembet ke Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Natuna Utara perlu mendapat perhatian.
Menurut Naval News pada 11 Februari 2025, nantinya sensor dan persenjataan Fregat Merah Putih kebanyakan berasal dari Turki.
Berikut rincian persenjataannya :
1. CENK 400-N (disebut CENK-S di atas kapal fregat berita Angkatan Laut Turki TCG Istanbul ) Radar pengawasan udara dan permukaan jarak jauh AESA pita-S 3D dari Aselsan
2. Dua dari empat stasiun senjata jarak jauh (RWS) LIONFISH 12.7 TOP dari Leonardo
3. Dua peluncur torpedo rangkap tiga 324mm B515/3 dari Leonardo untuk torpedo MU90 LWT
4. Sistem Peluncuran Vertikal Universal (VLS) MİDLAS dari Roketsan, terdiri dari delapan modul 8-sel (total 64 sel) untuk berbagai rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan permukaan-ke-permukaan (SSM).
5. Salah satu dari dua sistem senjata angkatan laut 76mm dari Leonardo, dipasang di haluan dalam posisi tandem (posisi B).
Kemudian ada sistem sensor dan radar, berikut penjelasannya :
1. Radar multifungsi (MFR) METE HAN X-band dari Aselsan.
2. Radar pengawasan udara dan permukaan serta pendekatan helikopter MAR-D/CENK-200-N 3D X-band dari Aselsan, diposisikan di tiang sekunder di belakang. Sistem ini juga melengkapi fregat kelas Barbaros (MEKO 200 TN Track IIA/B) yang telah ditingkatkan.
2. Sonar yang dipasang di lambung FERSAH (HMS) dari Aselsan
3. Peralatan sistem manajemen tempur (CMS) ADVENT dan Pusat Informasi Tempur (CIC) dari Havelsan
3. Target Designation Sights (TDS) dari Aselsan
4. Dua radar pengendali tembakan, kemungkinan STIR 1.2 EO Mk2 dari Thales atau AKREP-100/200 dari Aselsan atau NA-30S Mk2 dari Leonardo
3. Target Designation Sights (TDS) dari Aselsan
4. Dua radar pengendali tembakan, kemungkinan STIR 1.2 EO Mk2 dari Thales atau AKREP-100/200 dari Aselsan atau NA-30S Mk2 dari Leonardo
5. Sistem Senjata Jarak Dekat (CIWS) Rheinmetall Oerlikon MILLENNIUM GUN 35mm. Sistem senjata ini juga dipersenjatai oleh fregat ringan kelas Mardatinata (SIGMA 10514).
6. Salah satu dari dua sistem senjata angkatan laut 76mm dari Leonardo, dipasang di haluan dalam posisi tandem (posisi A).
7. Setidaknya delapan sistem peluncur umpan (DLS) KARTACA-N enam tabung 130mm dari Aselsan
8. Aselsan mungkin juga menyediakan radar navigasi, sistem peringatan laser, sistem IRST, sistem pertahanan torpedo, dan peralatan SATCOM.
Begitu komplit sehingga bisa diprediksi Fregat Merah Putih jadi kapal perang yang powerfull.
Sebab ia untuk menutup celah kelemahan pertahanan udara Indonesia karena membawa rudal anti serangan udara dalam jumlah banyak.
"Karena sistem pertahanan udara mereka lemah dan kemampuan pemantauan wilayah laut yang terbatas, diputuskan untuk mengakuisisi sesuatu yang lebih serius. Tahun lalu, perusahaan galangan kapal milik negara PT PAL memotong logam untuk lambung dua fregat pertama dari kelas Improved Iver Hufeldt, yang juga dikenal sebagai proyek Arrowhead 140.
Pada tahun 2021, pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian dengan perusahaan Inggris Babcock dan mengalokasikan dana sebesar $720 juta untuk program tersebut.
Kapal-kapal ini, dengan bobot benaman lebih dari 6 ribu ton, dilengkapi dengan sistem peluncur vertikal universal Mk. 41, yang mampu menggunakan beragam amunisi mulai dari antipesawat hingga rudal jelajah berbasis laut, dan juga dapat membawa rudal antikapal dalam kontainer, dilengkapi dengan radar canggih, sistem kendali tembakan, dan sonar," jelas russiancouncil.ru pada 22 Mei 2023.
Tentu saja Indonesia akan memperoleh Fregat Merah Putih dalam kondisi siap tempur.*
6. Salah satu dari dua sistem senjata angkatan laut 76mm dari Leonardo, dipasang di haluan dalam posisi tandem (posisi A).
7. Setidaknya delapan sistem peluncur umpan (DLS) KARTACA-N enam tabung 130mm dari Aselsan
8. Aselsan mungkin juga menyediakan radar navigasi, sistem peringatan laser, sistem IRST, sistem pertahanan torpedo, dan peralatan SATCOM.
Begitu komplit sehingga bisa diprediksi Fregat Merah Putih jadi kapal perang yang powerfull.
Sebab ia untuk menutup celah kelemahan pertahanan udara Indonesia karena membawa rudal anti serangan udara dalam jumlah banyak.
"Karena sistem pertahanan udara mereka lemah dan kemampuan pemantauan wilayah laut yang terbatas, diputuskan untuk mengakuisisi sesuatu yang lebih serius. Tahun lalu, perusahaan galangan kapal milik negara PT PAL memotong logam untuk lambung dua fregat pertama dari kelas Improved Iver Hufeldt, yang juga dikenal sebagai proyek Arrowhead 140.
Pada tahun 2021, pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian dengan perusahaan Inggris Babcock dan mengalokasikan dana sebesar $720 juta untuk program tersebut.
Kapal-kapal ini, dengan bobot benaman lebih dari 6 ribu ton, dilengkapi dengan sistem peluncur vertikal universal Mk. 41, yang mampu menggunakan beragam amunisi mulai dari antipesawat hingga rudal jelajah berbasis laut, dan juga dapat membawa rudal antikapal dalam kontainer, dilengkapi dengan radar canggih, sistem kendali tembakan, dan sonar," jelas russiancouncil.ru pada 22 Mei 2023.
Tentu saja Indonesia akan memperoleh Fregat Merah Putih dalam kondisi siap tempur.*
Posting Komentar untuk "Pembuatan Fregat Merah Putih untuk Menutup Celah Kelemahan Pertahanan Udara Indonesia"