Indonesia Akusisi 42 Unit J-10 BD Dilengkapi Radar AESA dan IRST untuk Lawan Jet Tempur Siluman

Indonesia beli 42 unit J-10 seri BD


TIMEMOMENTS.COM - Tak disangka bahwa Indonesia jadi mengakuisisi jet tempur J-10.

Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin baru-baru ini menjelaskan bahwa memang negeri ini akan mengakuisisi J-10.

Sebetulnya tak mengejutkan Indonesia membeli J-10.

Pemberitaan ini sudah lama ada karena secara informal sejak 2022 China menawarkan J-10 ke Indonesia.

Baca Juga : Murah Meriah, Indonesia Bisa dapat 20 Unit J-10 Plus Rudal Jarak Jauh PL-15 Sebanyak 240 Buah di Harga Rp 26 Triliun

Ketertarikan Indonesia semakin menjadi usai J-10 Pakistan berhasil menembak jatuh Rafale India.

Rencananya Indonesia akan mengakuisisi 42 unit J-10.

Bagi China, J-10 lebih dari sekedar jet tempur.

Ia merupakan bukti adanya loncatan teknologi dirgantara dari jet tempur kuno yang pernah dibuat China sebelumnya.

Tonggak Industri Dirgantara Modern China

J-10 merupakan tonggak industri dirgantara modern milik China.

Keberhasilan membuat dan memproduksi J-10 sebanyak total 600 unit menjadikannya jet tempur tulang punggung utama PLAAF.

Keberhasilan produksi sebanyak ini tak bisa dipandang sebelah mata.

Pakar militer China, Zhang Xuefeng menjelaskan kehadiran J-10 menghapus stigma bila Beijing cuma bisa memproduksi jet tempur kuno macam J-6, J-7 dan J-8.

"Dengan latar belakang ini, keberhasilan pengembangan jet tempur J-10, meskipun menghadapi berbagai tantangan, secara signifikan mempersempit kesenjangan antara Tiongkok dan kekuatan penerbangan lainnya di bidang jet tempur, menjadikan Tiongkok salah satu dari sedikit negara di dunia yang mampu mengembangkan jet tempur generasi keempat," jelas Zhang dikutip dari news.cn pada 22 Mei 2025.

Yang perlu dicermati ialah China mengembangan J-10 tanpa bantuan asing.

Jet tempur itu murni dibuat sendiri oleh China dari moncong hidung sampai bontot knalpot.

"Negara saya menguasai teknologi tata letak aerodinamis pesawat tempur canggih, mencapai terobosan dalam sistem kendali penerbangan digital fly-by-wire tiga sumbu dengan otoritas penuh dan redundan quad-redundan, memacu pengembangan mesin turbofan canggih, dan memelopori pengembangan sistem avionik digital yang sangat terintegrasi, sehingga meningkatkan efektivitas tempur secara keseluruhan," jelas Zhang.

Meski demikian saat ini China terus mengembangkan seri atau versi J-10 ke beberapa tingkatan.

Misalnya radar, awalnya J-10A menggunakan radar Doppler Pulsa Tipe 1473.

Tapi lambat laun Chengdu Aircraft Corporation (CAC) mengembangkan versi lain.

Indonesia Pilih Seri J-10 'BD'

Sebelumnya pilot uji coba CAC yakni Lei Qiang yang sudah menunggangi berbagai seri J-10 yakni J-10A, J-10B, dan J-10C selama tujuh tahun lamanya mengungkapkan adanya perbedaan signifikan.

Ia berpendapat J-10B merupakan seri paling oke dibanding lainnya.

"Jet tempur J-10B yang dilengkapi dengan flying vector nozzle yang menarik perhatian besar di dalam dan luar negeri.

Dalam performa ini, J-10B dengan sempurna melakukan lima manuver super-stall yang diakui secara internasional, termasuk manuver 'Cobra', manuver 'Hammer', manuver 'Herbst', 'High Angle of Attack Roll', dan manuver 'Helicopter'," ungkapnya dikutip dari Xinhua pada 7 November 2018.

IRST di J-10B (lingkaran merah)

Menurutnya J-10B yang sudah dilengkapi radar AESA mempunyai kemampuan menyerang dan bertahan yang baik.

Pertahanan udara nasional China terjaga karenannya.

"Karakteristiknya adalah ringan, cepat, dan berada di ketinggian. Pesawat ini digunakan baik untuk pertahanan udara nasional maupun untuk tujuan ofensif dan defensif, dan sebanding dengan pesawat-pesawat asing sejenisnya. J-10 adalah senjata yang ampuh untuk pertahanan udara nasional," jelas Lei.

Disinyalir seri BD merupakan versi upgrade dari B yang sudah dilengkapi radar AESA dan Infrared Search and Track (IRST) yang berguna melawan jet tempur siluman.

Tapi ini hanya sekedar perkiraan karena belum diketahui secara pasti seri BD dari J-10 spesifikasinya seperti apa.*










Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Indonesia Akusisi 42 Unit J-10 BD Dilengkapi Radar AESA dan IRST untuk Lawan Jet Tempur Siluman"