Indonesia Ditawari Type 22 Houbei Class, KCR PLAN China Digunakan untuk Serangan Kamikaze

TIMEMOMENTS.COM - Indonesia sudah ditawari Kapal Cepat Rudal (KCR) Type 22 Houbei class oleh China.

Nampaknya China melihat militer Indonesia yang hobi menggunakan KCR seperti Klewang class, Clurit class dan Sampari class sehingga berani menawarkan Type 22 Houbei class.

Bahkan baru-baru ini ada kelas baru lagi KCR Indonesia yakni Belati class yang secara performa tak kalah dengan Type 22 Houbei class.

KRI Belati sudah menggunakan rudal anti kapal Atmaca.

Baca Juga : China Tawarkan Kapal Cepat Rudal Catamaran Type 22 Houbei Class ke Indonesia

Juga meriam Leonardo Marlin 40 mm dan dua unit meriam 20 mm.

Belati class pun menggunakan Combat Management System (CMS) yang diperkirakan ialah Havelsan Advent.

Tonase kapal mencapai 500 ton, cukup berat untuk ukuran KCR.

Lantas bagaimana dengan Houbei?

Merunut Sea Forces, Houbei class dibuat oleh galangan Hudong-Zhonghua, Shanghai.

Ia merupakan penerus KCR PLAN sebelumnya yakni Type 037-II serta C 14.

Kedua KCR di atas merupakan hasil alih teknologi dari Uni Soviet.

PLAN gemar memakai KCR karena mereka merasakan manfaat dari Komar class sebelumnya.

Sebetulnya sejarah pengunaan KCR PLAN China dan Indonesia hampir mirip, setelah Komar class kedua negara membuat kapal cepat masing-masing.

Bedanya China terus setia memakai desain Uni Soviet sementara Indonesia beralih ke Fast Patrol Boat (FPB) 57 lansiran Jerman Barat.

Houbei dilengkapi dengan rudal YJ-83 serta CIWS AK-630.

Yang membedakan dengan KRI Belati ialah kecepatan kapal.

KRI Belati mentok di 30 knot sedangkan Houbei bisa berlari sampai 50 knot.

Sementara tonase Houbei 220 ton, kalah dari KRI Belati.

Namun Houbei punya satu keunggulan telak yakni penggunaan C4 Datalink yang membuatnya lebih efektif melaksanakan misi tempur.

Kemudian desain lambung catamaran yang terbuat dari aluminium sulit di deteksi radar.

Radius putar Houbei juga sempit, ia bisa berputar 360 derajat di tempat.

Harga Houbei terbilang sangat murah.

Satu unit kapal dihargai sekitar Rp 662 miliar sudah komplit sensor dan senjata.

Bahkan bila beli hullnya saja cuma Rp 231 miliar.

CIWS AK-630 milik Houbei class

Hal inilah yang membuat China yakin bahwa Houbei class bisa laku di Indonesia.

Sebab untuk dua unit KCR 60 meter buatan Indonesia dihargai Rp 1,6 triliun.

Meski demikian China menggunakan Houbei class sebagai kapal serang kamikaze.

Mereka tak berharap kapal ini kembali ke pangkalan dengan selamat yang penting misi sukses urusan kehilangan aset alutsista bisa mereka ganti dengan cepat.

"Mengingat tindakan agresif China di Laut Cina Selatan dan seruan mereka yang terus-menerus untuk merebut kembali Taiwan, kapal serang cepat rudal kelas Houbei adalah kapal kecil yang sempurna dengan persenjataan delapan rudal antikapal per kapal.

Tentu saja, biayanya akan tinggi mengingat jumlah kapal yang hilang, tetapi orang merasa bahwa China mungkin menganggap kapal serang cepat ini (serta awaknya) dapat dikorbankan untuk mencapai tujuannya," jelas Defense and Security Monitor dalam artikelnya berjudul 'Chinese Missile Boats Operate on an Attack Swarm Principle' pada 19 Maret 2024.

Apakah Indonesia ingin membeli Type 22 Houbei class atau tidak? perlu diingat masih ada Klewang class yang dari segi performa bisa jauh di atas KCR China ini.*

Posting Komentar untuk "Indonesia Ditawari Type 22 Houbei Class, KCR PLAN China Digunakan untuk Serangan Kamikaze"