F-15 USAF Hantam Sasaran Permukaan Usai Serangan Awal F-16 TNI AU, Beda Karakteristik Pesawat Indonesia & AS Paksa Penerbang Pakai Taktik Terbaik
![]() |
| F-15 USAF Hantam Sasaran Permukaan Usai Serangan Awal F-16 TNI AU, Beda Karakteristik Pesawat Indonesia & AS Paksa Penerbang Pakai Taktik Terbaik (Lanud Roesmin Nurjadin) |
TIMEMOMENTS.COM- Dimulai pada Senin, 8 September 2025, jet tempur F-15 milik United States Air Force (USAF) dikerahkan Amerika Serikat (AS) demi ajang latihan bersama (latma) yang cukup bergengsi dengan jet tempur F-16 TNI AU Indonesia di Cope West 2025 di Lanud Roesmin Nurjadin.
Demi Cope West 2025, Angkatan Udara AS rela jauh-jauh memboyong jet tempur F-15 miliknya ke Indonesia.
Satu flight jet tempur F-15 Eagle milik USAF mendarat dengan mulus di Pekanbaru, Minggu (7/9/2025).
Jet tempur F-15 USAF kiriman AS rupanya diladeni oleh F-16 milik TNI AU yang dikerahkan dari ujing selatan Pulau Jawa, yakni Lanud Iswahjudi.
Dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram Lanud Iswahjudi pada 8 September 2025, satu flight pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dilaporkan lepas landas menuju Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Sabtu (6/9/2025), dalam rangka melaksanakan ferry flight guna mengikuti latihan bersama Cope West 2025.
"Keberangkatan pesawat F-16 Skadron Udara 3 dilepas langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Muchtadi Anjar Legowo, M.S., M.Han., didampingi para pejabat Lanud Iswahjudi.
Keikutsertaan Skadron Udara 3 dalam latihan internasional ini sekaligus menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan, profesionalisme, dan dedikasi TNI AU dalam mendukung tugas pokok pertahanan udara nasional.
Selama pelaksanaan Cope West 2025, para penerbang F-16 Skadron Udara 3 akan berkolaborasi langsung dengan jet tempur F-15 milik US PACAF.
Skenario latihan dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman nyata bagi para penerbang dalam melaksanakan berbagai manuver udara, pertempuran udara jarak dekat (dogfight), hingga latihan operasi gabungan.
Dengan keterlibatan Skadron Udara 3 pada latihan ini, diharapkan kemampuan tempur TNI AU semakin meningkat, sekaligus menjadi wujud nyata komitmen TNI AU dalam menjalin kerja sama internasional yang adaptif, profesional, dan modern," terang Lanud Iswahjudi dalam unggahan akun Instagramnya.
Latihan Cope West 2025 merupakan latihan bilateral antara TNI Angkatan Udara dengan United States Pacific Air Force (US PACAF) yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Fokus utama latihan ini adalah meningkatkan profesionalitas, kemampuan tempur, serta memperkuat hubungan kerja sama strategis kedua angkatan udara dalam menjaga stabilitas kawasan.
Latihan tempur udara jarak dekat atau dogfight antara jet tempur F-16 Fighting Falcon milik TNI Angkatan Udara dan F-15 Strike Eagle dari United States Air Force (USAF) menjadi sorotan dalam rangkaian Latihan Bersama (Latma) Cope West 2025.
Latihan berlangsung di Military Training Area Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (9/9/2025).
Sejak resmi dibuka, para penerbang dari kedua negara langsung menjalani tahapan latihan taktis yang disusun secara sistematis, dimulai dari Basic Fighter Maneuvers (BFM) untuk mengasah kemampuan tempur udara jarak dekat secara individu, dilanjutkan dengan Air Combat Maneuvering (ACM) yang menekankan kerja sama tim dalam menghadapi pertempuran udara berpasangan maupun kelompok.
Direktur Latihan Cope West 2025 dari TNI AU, Kolonel Pnb Bambang Apriyanto, S.T., menegaskan bahwa latihan ini bukan sekadar uji kemampuan tempur, tetapi juga sarana memperkuat kerja sama dan pemahaman antarangkatan udara.
“Latma Cope West 2025 memberikan ruang bagi para penerbang untuk menguji keterampilan, meningkatkan interoperabilitas, serta memperdalam pemahaman taktik udara bersama mitra dari USAF.
Inilah wujud komitmen TNI AU untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapan dalam menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya seperti dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram Lanud Roesmin Nurjadin pada 10 September 2025 lalu.
Latihan berlanjut pada skenario Defensive Counter Air (DCA) dan Offensive Counter Air (OCA).
Dalam skenario tersebut, penerbang dibagi menjadi dua tim: Blue Force yang terdiri dari empat F-16 TNI AU menjalankan misi Combat Air Patrol (CAP) untuk mempertahankan wilayah udara, sementara Red Force beranggotakan dua F-15 USAF dan dua F-16 TNI AU melaksanakan misi penetrasi pertahanan udara dalam serangan ofensif.
Perbedaan karakteristik dua jet tempur utama menjadi daya tarik tersendiri.
F-16 Fighting Falcon TNI AU yang lincah dan gesit dipertemukan dengan F-15 Strike Eagle USAF yang unggul dalam kecepatan dan daya jelajah.
Perbedaan inilah yang menciptakan dinamika pertarungan menantang dan memaksa para penerbang untuk mengaplikasikan taktik terbaik dalam kondisi yang menyerupai pertempuran udara sesungguhnya.
Pesawat tempur F-16 TNI Angkatan Udara bersama F-15 Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) sukses melaksanakan latihan misi serangan udara presisi dalam skenario Close Air Support (CAS) di Air Weapon Range Siabu, Kampar, Riau, Kamis (11/9/2025).
Latihan ini menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan Cope West 2025, yang fokus pada peningkatan interoperabilitas dan kemampuan tempur antara kedua angkatan udara.
Latihan CAS ini menguji kecepatan, ketepatan, serta koordinasi antara unsur udara dengan pasukan darat yang berada di garis depan.
Pesawat F-16 TNI AU melaksanakan serangan awal terhadap sasaran permukaan, sementara F-15 USAF melanjutkan dengan menghantam target strategis lainnya.
Seluruh rangkaian manuver dilakukan dengan tingkat kehati-hatian tinggi untuk memastikan keselamatan pasukan sendiri di sekitar area operasi.
Kolonel Pnb Bambang Apriyanto, S.T., Danwing Udara 3 yang juga bertindak sebagai Direktur Latihan Cope West 2025 dari TNI AU, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti keseriusan kedua angkatan udara dalam membangun kemampuan tempur yang profesional.
“Latihan CAS hari ini menunjukkan pentingnya koordinasi yang solid antara unsur udara dan darat. Keberhasilan skenario ini akan menjadi modal besar bagi peningkatan kesiapan tempur bersama di masa depan,” ujarnya seperti dirilis Lanud Roesmin Nurjadin lewat unggahan akun Instagramnya pada 11 September 2025.
![]() |
| F-15 USAF Hantam Sasaran Permukaan Usai Serangan Awal F-16 TNI AU, Beda Karakteristik Pesawat Indonesia & AS Paksa Penerbang Pakai Taktik Terbaik (Lanud Roesmin Nurjadin) |
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.OAS., selaku tuan rumah, mengungkapkan apresiasi atas kelancaran latihan yang berlangsung di wilayahnya.
“Kami merasa bangga Lanud Roesmin Nurjadin dapat mendukung pelaksanaan Cope West 2025.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan prajurit TNI AU, tetapi juga mempererat hubungan kerja sama dengan mitra strategis kami dari USAF,” ungkap Danlanud.
Melalui latihan bersama yang menuntut profesionalisme tinggi ini, TNI AU dan USAF menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga stabilitas kawasan serta membangun kepercayaan strategis di tingkat internasional.
Keberhasilan skenario CAS di Air Weapon Range Siabu menjadi bukti kesiapan kedua angkatan udara menghadapi tantangan operasi modern.
Sehari setelah keberhasilan latihan ini,, Cope West 2025 yang mempertemukan TNI Angkatan Udara dan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) resmi ditutup di Ruang Nakula, Gedung VIP Pandawa, Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (12/9/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama sepekan ini ditandai dengan suasana akrab dan penuh kebersamaan, menjadi penutup manis dari serangkaian misi penerbangan, pertukaran pengetahuan, dan penguatan koordinasi kedua angkatan udara.
Komandan Skadron Udara 3, Letkol Pnb Anwar, dalam sambutannya menegaskan bahwa latihan bersama bukan hanya ajang meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga sarana membangun kepercayaan.
“Lebih dari sekadar hasil latihan, yang terpenting adalah proses yang telah kita lalui bersama.
Setiap tahapan dalam Latma Cope West 2025 ini merupakan langkah kecil menuju terciptanya keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik,” ujarnya.
![]() |
| F-15 USAF Hantam Sasaran Permukaan Usai Serangan Awal F-16 TNI AU, Beda Karakteristik Pesawat Indonesia & AS Paksa Penerbang Pakai Taktik Terbaik (Lanud Roesmin Nurjadin) |
Ia juga menambahkan bahwa langkah kecil yang konsisten dapat berdampak besar bagi terciptanya perdamaian dan stabilitas kawasan.
Dari pihak Amerika Serikat, Komandan Skadron 336 USAF Mayor Mark Hensen menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat yang diterima selama pelaksanaan latihan di Pekanbaru.
“Kami sangat menghargai keramahan Lanud Roesmin Nurjadin sebagai tuan rumah, serta sinergi luar biasa dari Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 16 selama latihan ini,” katanya.
Mayor Mark juga menekankan pentingnya hubungan bilateral dalam menjaga keseimbangan dan keamanan kawasan Indo-Pasifik.
“Pada akhirnya, hubunganlah yang memenangkan perang bukan sekadar perangkat keras atau perlengkapan militer,” ujarnya.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas suksesnya pelaksanaan latihan ini.
“Kami berterima kasih kepada seluruh personel TNI AU dan USAF yang telah bekerja keras mewujudkan latihan yang aman, lancar, dan bermanfaat.
Cope West 2025 menjadi bukti bahwa kerja sama dan komunikasi yang baik akan membawa hasil positif bagi kedua angkatan udara, sekaligus memperkuat persahabatan antara Indonesia dan Amerika Serikat".
***



Posting Komentar untuk "F-15 USAF Hantam Sasaran Permukaan Usai Serangan Awal F-16 TNI AU, Beda Karakteristik Pesawat Indonesia & AS Paksa Penerbang Pakai Taktik Terbaik"