Fridtjof Nansen Class, Fregat Asal Norwegia Punya Kans Dibeli Indonesia
TIMEMOMENTS.COM - Militer Indonesia masih mempunyai kebutuhan akan 36 unit kapal perang jenis Fregat.
Jika dihitung saat ini Indonesia mempunyai kurang lebih 10 unit fregat.
Dua unit Brawijaya class menjadi tambahan terbaru Fregat Indonesia meski ia juga diklasifikasikan sebagai Offshore Patrol Vessel (OPV).
Indonesia juga akan ketambahan dua unit Fregat Merah Putih tengah dibangun oleh PT PAL Surabaya.
Jika dihitung saat ini Indonesia mempunyai kurang lebih 10 unit fregat.
Dua unit Brawijaya class menjadi tambahan terbaru Fregat Indonesia meski ia juga diklasifikasikan sebagai Offshore Patrol Vessel (OPV).
Indonesia juga akan ketambahan dua unit Fregat Merah Putih tengah dibangun oleh PT PAL Surabaya.
Baca Juga : Pembuatan Fregat Merah Putih untuk Menutup Celah Kelemahan Pertahanan Udara Indonesia
Namun dari jumlah di atas, enam unit segera dipensiunkan yakni Ahmad Yani class.
Awalnya Ahmad Yani class hendak digantikan dengan enam unit FREMM.
Kontrak FREMM juga sudah diteken antara Indonesia dan Fincanteri namun karena beberapa sebab Korvet PPA lah yang dikirim.
Salah satu sebabnya ialah Indonesia tak bisa menunggu lama pembangunan enam unit FREMM yang bisa memakan waktu kurang lebih delapan tahun.
Karena situasi geopolitik Indo Pasifik semakin tak menentu.
Solusi sementara yang ditawarkan Fincantieri ialah mengalih tangankan dua unit Korvet PPA ke Indonesia.
Juga adanya kans untuk mendapat FREMM dengan skema seperti pembelian PPA.
Opsi ini menguntungkan Indonesia dengan harga yang bisa dinego namun segera mendapatkan Fregat siap pakai.
Selain itu Indonesia juga berminat pada Fregat second hand.
Namun dari jumlah di atas, enam unit segera dipensiunkan yakni Ahmad Yani class.
Awalnya Ahmad Yani class hendak digantikan dengan enam unit FREMM.
Kontrak FREMM juga sudah diteken antara Indonesia dan Fincanteri namun karena beberapa sebab Korvet PPA lah yang dikirim.
Salah satu sebabnya ialah Indonesia tak bisa menunggu lama pembangunan enam unit FREMM yang bisa memakan waktu kurang lebih delapan tahun.
Karena situasi geopolitik Indo Pasifik semakin tak menentu.
Solusi sementara yang ditawarkan Fincantieri ialah mengalih tangankan dua unit Korvet PPA ke Indonesia.
Juga adanya kans untuk mendapat FREMM dengan skema seperti pembelian PPA.
Opsi ini menguntungkan Indonesia dengan harga yang bisa dinego namun segera mendapatkan Fregat siap pakai.
Selain itu Indonesia juga berminat pada Fregat second hand.
Bukan sembarang second hand, Indonesia mencari fregat yang benar-benar berkualitas.
Makanya tawaran Maestrale class dahulu ditolak karena dianggap terlalu tua sebagai kapal kombatan.
Dari beberapa pilihan tercetuslah nama fregat Fridtjof Nansen Class dari Norwegia.
AL Norwegia segera mempensiunkan satu unit Fridtjof Nansen Class bernomor lambung F310.
Bahkan ada kans beberapa unit lainnya juga dipensiunkan.
Sebab Kementerian Pertahanan Norwegia pada 2022 sudah ketok palu peningkatan anggaran guna mengganti kapal perang permukaan yang saat ini beroperasi.
"Menurut laporan Komisi Pertahanan Norwegia tahun 2023, Oslo, bersama dengan negara mitra, dapat memperoleh hingga enam fregat baru dalam program pengadaan senilai $9,5 miliar.
Pada bulan April 2024, Norwegia mengumumkan rencana pertahanan jangka panjang 2025-2036 yang baru, yang akan meningkatkan anggaran pertahanan hampir $60 miliar pada tahun 2036.
Untuk memperkuat angkatan laut, minimal lima fregat baru direncanakan akan dibeli," lapor Shephard Media pada 1 September 2025.
Type 26 BAE Systems Maritime memenangkan kontrak pengadaan fregat baru bagi Norwegia.
Sebetulnya Fridtjof Nansen Class masih sangat layak dipakai Norwegia.
Desainnya mencatut Alvaro De Bazan class Spanyol karena kapal ini buatan Navantia.
Dalam konfigurasi penuhnya, Fridtjof Nansen Class mempunyai sistem pertahanan AEGIS dengan radar multifungsi Lockheed Martin AN/SPY-1 F 3D.
Persenjataannya sangat komplit tentunya ada rudal anti kapal Naval Strike Missile (NSM) lansiran Kongsberg.
Kemudian rudal pertahanan udara RIM-162, torpedo Sting Ray hingga yang unik ada Long Range Acoustic Device (LRAD) yang bisa menembakkan suara sangat bising hingga merusak gendang telinga manusia.
Makanya tawaran Maestrale class dahulu ditolak karena dianggap terlalu tua sebagai kapal kombatan.
Dari beberapa pilihan tercetuslah nama fregat Fridtjof Nansen Class dari Norwegia.
AL Norwegia segera mempensiunkan satu unit Fridtjof Nansen Class bernomor lambung F310.
Bahkan ada kans beberapa unit lainnya juga dipensiunkan.
Sebab Kementerian Pertahanan Norwegia pada 2022 sudah ketok palu peningkatan anggaran guna mengganti kapal perang permukaan yang saat ini beroperasi.
"Menurut laporan Komisi Pertahanan Norwegia tahun 2023, Oslo, bersama dengan negara mitra, dapat memperoleh hingga enam fregat baru dalam program pengadaan senilai $9,5 miliar.
Pada bulan April 2024, Norwegia mengumumkan rencana pertahanan jangka panjang 2025-2036 yang baru, yang akan meningkatkan anggaran pertahanan hampir $60 miliar pada tahun 2036.
Untuk memperkuat angkatan laut, minimal lima fregat baru direncanakan akan dibeli," lapor Shephard Media pada 1 September 2025.
Type 26 BAE Systems Maritime memenangkan kontrak pengadaan fregat baru bagi Norwegia.
Sebetulnya Fridtjof Nansen Class masih sangat layak dipakai Norwegia.
Desainnya mencatut Alvaro De Bazan class Spanyol karena kapal ini buatan Navantia.
Dalam konfigurasi penuhnya, Fridtjof Nansen Class mempunyai sistem pertahanan AEGIS dengan radar multifungsi Lockheed Martin AN/SPY-1 F 3D.
Persenjataannya sangat komplit tentunya ada rudal anti kapal Naval Strike Missile (NSM) lansiran Kongsberg.
Kemudian rudal pertahanan udara RIM-162, torpedo Sting Ray hingga yang unik ada Long Range Acoustic Device (LRAD) yang bisa menembakkan suara sangat bising hingga merusak gendang telinga manusia.
Posting Komentar untuk "Fridtjof Nansen Class, Fregat Asal Norwegia Punya Kans Dibeli Indonesia"