5 Teknologi Kunci Dikuasai PT PAL Kini Indonesia Sanggup Produksi Kapal Selam
 |
| 5 teknologi kunci kapal selam dikuasai PT PAL (foto : PT PAL) |
Divisi Kapal Perang PT PAL bertugas memenuhi kebutuhan alutsista angkatan laut terutama untuk angkatan bersenjata Indonesia.
Selain itu PT PAL mesti melakukan berbagai inovasi agar produknya sesuai dengan kebutuhan kapal perang modern saat ini.
"Saat ini PT PAL Indonesia terus mengembangkan produk-produk yang akan dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan kapal perang dan kapal negara sesuai pesanan disamping teknologi rancang-bangun yang telah dikuasai," jelas pal.co.id.
Produk kapal perang galangan ini bukan cuma digunakan oleh militer Indonesia.
Namun digunakan oleh AL Filipina dan sedang membuat Strategic Sealift Vessel (SSV) untuk Uni Emirat Arab.
Untuk memperoleh kemampuan membuat SSV, PT PAL mesti belajar dulu ke Daesun Shipbuilding and Engineering Korea Selatan pada tahun 2004.
Pemerintah Indonesia kala itu membeli empat unit Landing Platform Dock (LPD) senilai 150 juta dolar AS dengan Korea Selatan.
Rinciannya dua LPD dibangung di Busan, sisanya ditangani PT PAL.
Lahirlah LPD Makassar class dimana dinamai oleh Indonesia yakni KRI Makassar, KRI Surabaya, KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin.
Setelah transfer teknologi LPD dikuasai, maka Indonesia bisa membuat serta menjualnya secara mandiri.
"PT PAL Indonesia (Persero) merupakan galangan kapal terbesar di Indonesia yang memiliki salah satu portofolio bisnis technology development. Aplikasi dari technology development tersebut menjadikan PT PAL Indonesia (Persero) memiliki kemampuan desain utuh kapal secara mandiri.
Salah satunya adalah SSV 123 meter yang paten desainnya telah diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) PT PAL Indonesia (Persero) meliputi Principal Dimension, Lines Plan, dan Ship Drawing," jelasnya.
Skema seperti inilah yang nantinya diharapkan Indonesia saat membuat kapal selam Scorpene Evolved.
Naval Group akan memberikan transfer teknologi kepada PT PAL membuat Scorpene.
Sebelumnya pun PT PAL mempelajari dasar pembuatan kapal selam dengan DSME Korea Selatan memproduksi Improved Changbogo.
Setelah berhasil giliran teknologi Scorpene yang dicari.
"Kedua kapal selam Scorpène akan dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Berkat transfer teknologi, manajemen, operasi, dan pemeliharaan armada akan dilakukan di Indonesia oleh para aktor Indonesia, yang menjamin kedaulatan Indonesia sekaligus menciptakan ribuan lapangan kerja jangka panjang yang membutuhkan keterampilan tinggi," lapor Naval News pada 23 Juli 2025.
Dengan teknologi dari Naval Group itu dan dipadu 5 teknologi kunci yang sudah dikuasai Indonesia, PT PAL yakni bisa mandiri membuat kapal selam.
"Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas PT PAL dari sebelumnya mampu melaksanakan joint section menjadi mampu melaksanakan whole local production.
Fasilitas Subfactory Workshop yang terdiri dari beberapa bengkel, seperti Glass Reinforced Plastic (GRP) shop untuk membuat material composite pada suatu bagian di kapal selam yang tidak menerima water pressure, Blasting painting shopuntuk melakukan proses blasting dan painting part part kapal selam dan sejumlah workshop penunjang lainnya.
Kemudian, shiplift sebagai fasilitas docking dengan spesifikasi penggunaan teknologi modern yakni electrical motor memiliki kemampuan utama angkat-angkut baik dalam menaikkan maupun menurunkan kapal, di sisi lain fasilitas ini memiliki peran penting untuk menunjang operasional teknis produksi kapal selam.
Tak kalah penting, saat ini juga akan di bangun Torpedo & Electronic Workshop yang berfungsi untuk melakukan proses pekerjaan yang terkait kelistrikan, elektronika, sistem komunikasi dan senjata kapal selam," jelas pal.co.id pada 6 April 2024.
Setidaknya saat ini PT PAL bakal membuat kapal selam Scorpene Evolved yang kemampuannya di atas Improved Changbogo.*
Skema seperti inilah yang nantinya diharapkan Indonesia saat membuat kapal selam Scorpene Evolved.
Naval Group akan memberikan transfer teknologi kepada PT PAL membuat Scorpene.
Sebelumnya pun PT PAL mempelajari dasar pembuatan kapal selam dengan DSME Korea Selatan memproduksi Improved Changbogo.
Setelah berhasil giliran teknologi Scorpene yang dicari.
"Kedua kapal selam Scorpène akan dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Berkat transfer teknologi, manajemen, operasi, dan pemeliharaan armada akan dilakukan di Indonesia oleh para aktor Indonesia, yang menjamin kedaulatan Indonesia sekaligus menciptakan ribuan lapangan kerja jangka panjang yang membutuhkan keterampilan tinggi," lapor Naval News pada 23 Juli 2025.
Dengan teknologi dari Naval Group itu dan dipadu 5 teknologi kunci yang sudah dikuasai Indonesia, PT PAL yakni bisa mandiri membuat kapal selam.
"Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas PT PAL dari sebelumnya mampu melaksanakan joint section menjadi mampu melaksanakan whole local production.
Fasilitas Subfactory Workshop yang terdiri dari beberapa bengkel, seperti Glass Reinforced Plastic (GRP) shop untuk membuat material composite pada suatu bagian di kapal selam yang tidak menerima water pressure, Blasting painting shopuntuk melakukan proses blasting dan painting part part kapal selam dan sejumlah workshop penunjang lainnya.
Kemudian, shiplift sebagai fasilitas docking dengan spesifikasi penggunaan teknologi modern yakni electrical motor memiliki kemampuan utama angkat-angkut baik dalam menaikkan maupun menurunkan kapal, di sisi lain fasilitas ini memiliki peran penting untuk menunjang operasional teknis produksi kapal selam.
Tak kalah penting, saat ini juga akan di bangun Torpedo & Electronic Workshop yang berfungsi untuk melakukan proses pekerjaan yang terkait kelistrikan, elektronika, sistem komunikasi dan senjata kapal selam," jelas pal.co.id pada 6 April 2024.
Setidaknya saat ini PT PAL bakal membuat kapal selam Scorpene Evolved yang kemampuannya di atas Improved Changbogo.*
Posting Komentar untuk "5 Teknologi Kunci Dikuasai PT PAL Kini Indonesia Sanggup Produksi Kapal Selam"