Ada Potensi Konflik Melawan Malaysia, Indonesia Pernah Kerahkan 1000 Prajurit ke Pulau Sebatik Dekat Ambalat
![]() |
Indonesia pernah kerahkan 1000 prajurit ke pulau Sebatik dekat Ambalat karena ada potensi konflik melawan Malaysia (foto : Pasmar 1) |
Malaysia ingin menyebut Ambalat sebagai laut Sulawesi sesuai dengan penamaan peta nasional yang diterbitkan pada 1979.
Pernyataan Malaysia membuat Indonesia bereaksi.
Indonesia lantas mengerahkan kapal perang ke Karang Unarang sebagai respon atas pernyataan ini.
Pengerahan kapal perang diamati oleh Malaysia terutama para netizennya di media sosial X.
Kebanyakan mereka menilai tindakan Indonesia berlebihan mengirim kapal perang ke Ambalat.
Namun ini merupakan perwujudan tugas angkatan bersenjata Indonesia yang diharuskan siap perang kapan pun dimanapun itu demi menjaga marwah NKRI.
UUD 1945 sudah menyebut secara lugas tugas dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan melindungi segenap bangsa serta seluruh tumpah darah Indonesia. Tugas ini dilaksanakan melalui operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
Tugas lebih spesifik TNI dijelaskan lagi dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004.
Maka jangan heran pengerahan kekuatan tempur ke Ambalat sesuai dengan tugas yang diemban angkatan bersenjata republik Indonesia.
Pun militer Indonesia berhak menggelar berbagai operasi di Ambalat untuk menanggapi
Seperti operasi perang, patroli, kemanusiaan dan sebagainya.
Beberapa kali bahkan sering militer Indonesia menggelar operasi di sana.
Misal saat kisruh pada tahun 2005-2007, militer Indonesia mengerahkan dua matra angkatan bersenjatanya menjaga blok Ambalat.
"Indonesia memperketat pengamanan Blok Ambalat, yang terletak di sebelah utara Pulau Kalimantan.
Pengamanan dilakukan kelompok kerja yang dikoordinasi oleh TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.
Pengetatan pengamanan ini menyusul seringnya terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Herman Prayitno berharap koordinasi dua angkatan ini bisa berjalan dengan baik sehingga pengamanan akan berjalan efektif.
Berdasarkan catatan TNI Angkatan Udara, selama 2006, angkatan laut negeri jiran melanggar wilayah Indonesia 33 kali. Tapi dalam tiga bulan sampai Maret 2007, terjadi 38 kali pelanggaran," jelas Puspen TNI pada 10 April 2007 silam.
Pelanggaran seperti ini bisa jadi dilakukan di masa kini dan masa depan karena sengketa Ambalat bagi Malaysia belum selesai.
Banyaknya pelanggaran wilayah inilah yang membuat Indonesia pernah mengerahkan 1000 prajurit ke Pulau Sebatik yang berada di pesisir blok Ambalat.
"Operasi Perisai Sakti-15 paling besar dibandingkan operasi lainnya baik dari personel yang terlibat maupun lamanya waktu.
Personel yang terlibat kurang lebih 1000 dengan menempatkan pasukan Marinir yang bertugas di pulau Sebatik.
Operasi berlangsung sepanjang tahun (365) hari dan untuk Marinir dilakukan Rolling setiap 9 bulan," kata Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur (Danguspurlatim) saat itu, Laksamana Pertama TNI I Nyoman Gede Ariawan dalam wawancaranya di majalah Cakrawala terbitan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) edisi Sabtu 3 Januari 2015 berjudul 'Kami Memang Bukan yang Terbesar Tapi Mematikan'
Operasi Perisai Sakti-15 jadi bukti bahwa militer Indonesia senantiasa menjaga kedaulatan NKRI.*
Posting Komentar untuk " Ada Potensi Konflik Melawan Malaysia, Indonesia Pernah Kerahkan 1000 Prajurit ke Pulau Sebatik Dekat Ambalat"