AS Girang Rudal Stinger FIM-92 Pertama Kalinya Ditembak Prajurit Divisi Lintas Udara ke-11 di Indonesia Berkat Super Garuda Shield 2025
![]() |
AS Girang Rudal Stinger FIM-92 Pertama Kalinya Ditembak Prajurit Divisi Lintas Udara ke-11 di Indonesia Berkat Super Garuda Shield 2025 (Departemen Pertahanan AS) |
TIMEMOMENTS.COM- Super Garuda Shield 2025, latihan gabungan bersama (Latgabma) inisiai Indonesia dan Amerika Serikat (AS) resmi dibuka pada Senin 25 Agustus 2025.
Dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 25 Agustus 2025, Super Garuda Shield 2025 dibuka Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, bersama Komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat Laksamana Samuel Paparo di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta.
Menariknya, di ajang Super Garuda Shield 2025, prajurit yang ditugaskan di Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Darat AS menembakkan rudal FIM-92 Stinger di Indonesia.
Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi Departemen Pertahanan AS pada 27 Agustus 2025, selama latihan tembak langsung sebagai bagian dari Super Garuda Shield 25 prajurit yang ditugaskan di Divisi Lintas Udara ke-11 menembakkan rudal FIM-92 Stinger di Indonesia.
Penembakan rudal Stinger diklaim AS sebagai tanda tonggak sejarah bagi AS dan negara mitranya.
"Hari ini, kami menembakkan dua rudal Stinger," kata Kapten Angkatan Darat Kaden Cox, perencana utama dan perwira yang bertanggung jawab atas latihan tembak langsung.
"Ini bukan hanya yang pertama bagi seluruh Divisi Lintas Udara ke-11, tetapi juga pertama kalinya kami memanfaatkan kemampuan ini di Indonesia," lanjutnya.
"Bekerja sama dengan negara mitra kami sungguh luar biasa," ujar Cox.
"Warga Indonesia sangat ramah dan membantu dalam bekerja sama dengan kami untuk mengoordinasikan wilayah udara dan jangkauannya," sambungnya.
Bagi prajurit di darat yang menembakkan senjata, pelatihan itu merupakan kesempatan langka.
"Ini pertama kalinya saya menembak salah satu benda ini," kata Prajurit Angkatan Darat Jackson Muse, prajurit infanteri Divisi Lintas Udara ke-11.
"Kami bangun pagi untuk berlatih, mengorientasikan perlengkapan, dan meluangkan waktu untuk menyesuaikan diri," lanjutnya.
Bagi para pemimpin di lapangan, melihat prajurit mereka menembakkan sistem untuk pertama kalinya sama berartinya dengan menarik pelatuknya.
Latihan ini memberi kesempatan kepada bintara yang hadir untuk mengevaluasi pelatihan, membangun kepercayaan diri prajurit mereka, dan memvalidasi pentingnya menerapkan keterampilan ini dalam lingkungan pelatihan yang realistis.
"Kehadiran Prajurit Muse di sini menunjukkan bahwa dia tangguh, mematikan, melakukan tugasnya dengan benar, dan berkinerja sesuai standar," kata Sersan Angkatan Darat Rogelio Munoz, prajurit infanteri Divisi Lintas Udara ke-11.
"Saya senang kami berkesempatan untuk datang ke sini dan menyerang target secara efektif, seperti yang telah kami latih," lanjutnya.
Latihan tembak langsung ini diklaim Departemen Pertahanan AS menandai langkah maju yang signifikan dalam pelatihan pertahanan udara divisi, memberikan para prajurit pengalaman langsung dengan sistem Stinger.
Selain pelatihan itu sendiri, latihan ini juga meningkatkan kepercayaan diri dan pengalaman para peserta.
"Menjaga keamanan langit sangat penting bagi operasi," kata Cox.
Demonstrasi peran Stinger dalam menjaga langit tetap cerah terbukti menjadi tonggak penting bagi divisi tersebut, angkatan bersenjata Indonesia dan mitra, serta meningkatkan standar untuk pelaksanaan latihan serupa di masa mendatang.
![]() |
AS Girang Rudal Stinger FIM-92 Pertama Kalinya Ditembak Prajurit Divisi Lintas Udara ke-11 di Indonesia Berkat Super Garuda Shield 2025 (TNI) |
Dalam rangkaian Latgabma Super Garuda Shield 2025 di Baturaja rudal Stinger ditembakkan oleh prajurit United States Army dari 1-24 Infantry Battalion.
Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi TNI pada 27 Agustus 2025, kegiatan tersebut digelar di Drop Zone (DZ) 300 meter Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumatera Selatan, Selasa (26/8/2025).
Latihan ini merupakan bagian dari anti-drone exercise yang memanfaatkan Alutsista pertahanan udara Stinger sebagai man-portable air-defense system (MANPADS).
Sistem tersebut digunakan untuk mensimulasikan pertahanan udara jarak dekat dalam menghadapi ancaman pesawat maupun wahana udara nirawak (drone) musuh.
Pelaksanaan latihan turut disaksikan oleh Wakil Komandan Kodiklat TNI Marsda TNI Bambang Gunarto, Dirlat Kodiklat TNI Brigjen TNI Rudy Hermawan, serta sejumlah pejabat dari TNI dan US Army.
Kehadiran para pejabat tersebut menegaskan pentingnya latihan gabungan ini dalam memperkuat interoperabilitas dan membangun saling percaya antara Indonesia dan Amerika Serikat, sekaligus menjadi ajang pertukaran pengalaman dalam taktik serta prosedur tempur modern.
Latihan penembakan Stinger ini juga memperlihatkan kesiapan pasukan dalam menghadapi ancaman kontemporer, termasuk serangan udara berkecepatan tinggi.
Melalui live firing exercise tersebut, para prajurit tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan pemahaman bersama dalam menghadapi tantangan operasi gabungan di medan tempur sesungguhnya.
FIM-92 Stinger adalah rudal permukaan-ke-udara yang dapat dibawa manusia, ditembakkan di bahu, dan dirancang untuk menghancurkan pesawat terbang rendah, termasuk pesawat sayap tetap, sayap putar, dan sistem udara tak berawak.
Sekitar 100 anggota militer dari Amerika Serikat, Indonesia, Australia, dan Kanada mendukung acara tersebut, menyoroti berkembangnya kerja sama antara negara-negara mitra di kawasan Indo-Pasifik.
***
Posting Komentar untuk "AS Girang Rudal Stinger FIM-92 Pertama Kalinya Ditembak Prajurit Divisi Lintas Udara ke-11 di Indonesia Berkat Super Garuda Shield 2025"