Langit Asia Tenggara Bakal Dipenuhi dengan Jet Tempur Modern Satu Negara Ini Sudah Teken Kontrak dengan Eropa Untuk Mencegah Dominasi China
TIMEMOMENTS.COM - Kawasan Asia Tenggara semakin semarak dengan kehadiran beberapa jet tempur modern.
Seperti Indonesia misalnya, sudah menyelesaikan pembelian jet tempur Rafale dari Prancis, sebanyak 42 unit.
Tak cuma itu saja Singapura juga membeli jet tempur F-35B dari AS, menjadi satu-satunya di kawasan tersebut yang mengoperasikan jet tempur generasi kelima.
Indonesia pun tak mau kalah dengan membeli jet tempur generasi kelima dari Turki, KAAN sebanyak 48 unit, pada Juli 2025 lalu.
Sementara itu, laporan terbaru satu negara Asia Tenggara juga menyelesaikan pembelian jet tempur baru.
Laporan Defence Security Asia, pada 26 Agustus 2025, menyebutkan bahwa Thailand telah mencapai kesepakatan pembelian Saab Griphen E/F.
Thailand telah menyelesaikan kesepakatan pertahanan dengan Swedia untuk empat jet tempur Saab JAS 39 Gripen E/F tercanggih di dunia.
Pembelian ini merupakan sebuah langkah yang akan menggambar ulang peta kekuatan udara regional.
Akuisisi ini terjadi pada saat Indo-Pasifik menyaksikan lingkungan keamanan paling berbahaya dalam beberapa dekade.
Disebabkan persaingan kekuatan besar antara Amerika Serikat dan Tiongkok meningkat, sengketa wilayah semakin parah.
Banyak negara-negara kecil berlomba-lomba untuk memodernisasi persenjataan mereka agar dapat bertahan hidup di medan perang yang diperebutkan.
Kesepakatan yang diperkirakan bernilai 583 juta dollar AS, tersebut memberikan Bangkok kontrak tiga pesawat tempur Gripen E satu kursi yang canggih dan satu varian pelatih/komando Gripen F dua kursi.
Dengan pengiriman yang dijadwalkan antara tahun 2025 dan 2030 untuk memastikan transisi yang lancar ke layanan operasional.
Selain itu, Saab telah menyimpulkan perjanjian terpisah dengan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) untuk paket pengimbangan komprehensif yang mencakup transfer teknologi ekstensif, kolaborasi industri, dan investasi baru yang mencakup berbagai sektor ekonomi Thailand.
Selain itu ini bukanlah pengadaan yang berdiri biasa, tetapi merupakan salvo pembuka dari rencana transformasi besar-besaran yang akan membuat Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) menerima hingga 12 pesawat tempur Gripen E/F pada tahun 2034.
Nantinya akan membawa kekuatan tersebut ke era digital, berpusat pada jaringan, dan operasi tempur generasi kelima tanpa menanggung biaya mahal dari platform yang sarat dengan teknologi siluman seperti F-35.
***
Seperti Indonesia misalnya, sudah menyelesaikan pembelian jet tempur Rafale dari Prancis, sebanyak 42 unit.
Tak cuma itu saja Singapura juga membeli jet tempur F-35B dari AS, menjadi satu-satunya di kawasan tersebut yang mengoperasikan jet tempur generasi kelima.
Indonesia pun tak mau kalah dengan membeli jet tempur generasi kelima dari Turki, KAAN sebanyak 48 unit, pada Juli 2025 lalu.
Sementara itu, laporan terbaru satu negara Asia Tenggara juga menyelesaikan pembelian jet tempur baru.
Laporan Defence Security Asia, pada 26 Agustus 2025, menyebutkan bahwa Thailand telah mencapai kesepakatan pembelian Saab Griphen E/F.
Thailand telah menyelesaikan kesepakatan pertahanan dengan Swedia untuk empat jet tempur Saab JAS 39 Gripen E/F tercanggih di dunia.
Pembelian ini merupakan sebuah langkah yang akan menggambar ulang peta kekuatan udara regional.
Akuisisi ini terjadi pada saat Indo-Pasifik menyaksikan lingkungan keamanan paling berbahaya dalam beberapa dekade.
Disebabkan persaingan kekuatan besar antara Amerika Serikat dan Tiongkok meningkat, sengketa wilayah semakin parah.
Banyak negara-negara kecil berlomba-lomba untuk memodernisasi persenjataan mereka agar dapat bertahan hidup di medan perang yang diperebutkan.
Kesepakatan yang diperkirakan bernilai 583 juta dollar AS, tersebut memberikan Bangkok kontrak tiga pesawat tempur Gripen E satu kursi yang canggih dan satu varian pelatih/komando Gripen F dua kursi.
Dengan pengiriman yang dijadwalkan antara tahun 2025 dan 2030 untuk memastikan transisi yang lancar ke layanan operasional.
Selain itu, Saab telah menyimpulkan perjanjian terpisah dengan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) untuk paket pengimbangan komprehensif yang mencakup transfer teknologi ekstensif, kolaborasi industri, dan investasi baru yang mencakup berbagai sektor ekonomi Thailand.
Selain itu ini bukanlah pengadaan yang berdiri biasa, tetapi merupakan salvo pembuka dari rencana transformasi besar-besaran yang akan membuat Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) menerima hingga 12 pesawat tempur Gripen E/F pada tahun 2034.
Nantinya akan membawa kekuatan tersebut ke era digital, berpusat pada jaringan, dan operasi tempur generasi kelima tanpa menanggung biaya mahal dari platform yang sarat dengan teknologi siluman seperti F-35.
***
Posting Komentar untuk "Langit Asia Tenggara Bakal Dipenuhi dengan Jet Tempur Modern Satu Negara Ini Sudah Teken Kontrak dengan Eropa Untuk Mencegah Dominasi China"