Berbeda dari KHAN, Indonesia Tengah Kembangkan Rudal Balistik Nasional Berjangkauan 300 km



TIMEMOMENTS.COM - Indonesia resmi mengoperasikan rudal balistik KHAN buatan Roketsan, Turki.

Jarak tembak rudal balistik KHAN mencapai 280 km, cukup untuk memberikan daya gentar bagi lawan.

Selain itu rudal balistik KHAN bisa digeser kesana kemari memudahkan mobilitas kala dibutuhkan di tempat lain.

Oleh sebab itu Indonesia membelinya.

Keinginan Indonesia untuk memiliki rudal balistik sudah sangat lama.

Namun tidak semua negara mau menjualnya ke Indonesia.

Maklum rudal balistik merupakan senjata strategis, meski cuma Short Range Ballistic Missile (SRBM) seperti KHAN tak semua negara mampu membuatnya.

Jenis rudal balistik secara umum diklasifikasikan menjadi tiga.

Pertama SRBM, kedua Medium Range Ballistic Missile (MRBM) dan Inter Continental Ballistic Missile (ICBM).

ICBM dimiliki oleh negara-negara besar macam AS, China, Rusia hingga Prancis.

Rusia mengandalkan ICBM RS-28 Sarmat, AS dengan LGM-30 Minuteman IV sementara China DongFeng DF-41.

ICBM dari ketiga negara mempunyai jangkauan rata-rata 10-15 ribu km.

Misal China ingin menembak Chicago, mereka bisa meluncurkan DF-41 dari Beijing.

Pun begitu AS, ia bisa menghajar Shanghai bila Minuteman IV diluncurkan dari Miami.

Cara berperang seperti iblis inilah yang memicu kiamat Sugra karena ICBM pasti dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

Trend rudal balistik dimulai saat Nazi Jerman menciptakan V-1.

V-1 digunakan untuk membom London dimana rudal pertama di dunia ini diluncurkan dari pesisir Prancis melewati selat Channel.

Di penghujung perang dunia 2 saat kekalahan nampak di depan mata, Jerman berusaha membuat rudal balistik V-2.

Kepepet waktu meski sudah ada yang ditembakkan beberapa biji, V-2 tak sempat menyelamatkan Jerman dari kekalahan.

Ketika Jerman menyerah, AS, Inggris dan Rusia buru-buru mengeruk teknologi pertahanan Jerman.

Salah satu yang diangkut AS ialah ilmuwan pembuat V-2, Wernher von Braun.

Keputusan AS tepat, von Braun berhasil menyempurnakan V-2 menjadi roket Saturn V yang membawa astronot NASA menjejakkan kaki di bulan dalam misi Apollo 11.

Saturn V inilah yang menjadi cikal bakal rudal balistik Minuteman.

Jalan sebuah negara untuk memproduksi rudal balistik memang tak mudah.

Dibutuhkan SDM berkualitas, waktu dan biaya yang tak sedikit.

Namun Indonesia tak perlu memulai dari nol, karena pembelian KHAN mencakup transfer teknologi rudal balistik.

Sebelum ini pun Indonesia juga sudah meneliti roket yang nantinya membawa wahana antariksa ke luar angkasa bernama RX-250.

Penelitian ini dilakukan oleh LAPAN.

Dari roket itu nantinya akan diciptakan rudal balistik.

"Roket tersebut dikatakan memiliki panjang 7 meter dan diameter 0,3 meter, dengan muatan 12 kg dan dirancang untuk mencapai ketinggian 150 hingga 300 km.

Ada laporan bahwa Indonesia sedang mengembangkan rudal, RX-250, dengan jangkauan 250 km.

Roket ini nantinya dapat menjadi dasar untuk program rudal balistik," jelas Federation of American Scientists dalam artikelnya berjudul 'Threat Missile Indonesia' pada 12 September 1996.

Jika semua berjalan sesuai rencana maka teknologi KHAN membantu Indonesia mengembangkan rudal balistik.*

Posting Komentar untuk "Berbeda dari KHAN, Indonesia Tengah Kembangkan Rudal Balistik Nasional Berjangkauan 300 km"