Nyelonong di Laut Merah yang Berbahaya, KRI Brawijaya 320 Dibawa TNI AL dari Italia ke Indonesia Tanpa Dilengkapi Rudal Sama Fincantieri

Nyelonong di Laut Merah yang Berbahaya, KRI Brawijaya 320 Dibawa TNI AL dari Italia ke Indonesia Tanpa Dilengkapi Rudal Sama Fincantieri (X Fincantieri)


TIMEMOMENTS.COM- KRI Brawijaya 320 merupakan unit pertama dari dua kapal Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) buatan Fincantieri Italia yang dibeli Indonesia untuk memperkuat TNI AL.

Kapal PPA pertama TNI AL, KRI Brawijaya 320 akan ditugaskan ke Komando Angkatan Laut Kedua Indonesia yang bermarkas di Surabaya.

Setelah diserahkan Fincantieri kepada TNI AL, KRI Brawijaya 320 bertolak duluan ke Indonesia mendahului KRI Prabu Siliwangi 321.

Selama perjalanannya menuju Indonesia, KRI Brawijaya 320 melakukan interaksi dengan armada dari beberapa negara diantaranya dengan Mesir dan sempat singgah di Jeddah Arab Saudi.

Bahkan, KRI Brawijaya 320 tanpa ragu berani menggelar latihan untuk mempertahankan naluri tempur, kesiapsiagaan, dan profesionalisme prajuritnya di Laut Merah.

Tak sendiri, dikutip Timemoments.com dari rilis resmi TNI AL pada 19 Agustus 2025, RI Brawijaya-320 melaksanakan latihan bersama dengan kapal perusak Italia ITS Ciao Duilio D 554 sebelum melewati Bab El Mandeb di Laut Merah pada 15 Agustus 2025.

Padahal Kawasan ini dikenal memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap ancaman kelompok Houthi di Yaman sehingga memerlukan kewaspadaan penuh.

"Dalam etape pelayaran ini, KRI Brawijaya disambut oleh ITS Ciao Duilio yang sedang bertugas di Laut Merah dan tergabung dalam Gugus Tugas EUNAVFOR ASPIDES.

Pertemuan di perairan strategis tersebut menjadi momen penting untuk mempererat kerja sama sekaligus meningkatkan kemampuan tempur kedua kapal perang.

Latihan bersama ini bertujuan meningkatkan operabilitas dan situational awareness para pengawak dari kedua kapal.

Berbagai materi latihan dilaksanakan, di antaranya ADEX 470 (Air Defence Exercise), SURFEX 991 (Surface Exercise), Station Keeping (RAS Approach), yang dilanjutkan dengan Sail Past serta PHOTHEX oleh helikopter SH-90 yang berada di atas ITS Ciao Duilio.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga kesiapan tempur di wilayah perairan rawan serta membangun hubungan baik dengan angkatan laut negara sahabat. Latihan di medan operasi nyata seperti ini menjadi sarana penting untuk menguji dan mengasah kemampuan prajurit, sekaligus memastikan kapal perang Indonesia selalu siap menjalankan misi di perairan internasional," lapor TNI AL dalam rilisnya.

Dilansir Timemoments.com dari Naval News edisi 19 Juni 2025, KRI Brawijaya 320 yang akan segera tiba di Indonesia pada bulan September 2025 ini disebut dikirim tanpa rudal.

"Kapal Tempur Serbaguna/Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) pertama Indonesia dari Italia akan tiba di pelabuhan baru mereka pada bulan September. 

Meskipun kapal ini akan dikirim tanpa rudal, kapal-kapal tersebut siap untuk instalasi persenjataan lengkap yang dapat dilakukan di dalam negeri," lapor Naval News.

KRI Brawijaya 320 yang sudah dalam perjalanan ke Indonesia, dan KRI Prabu Siliwangi 321 yang akan dikirim menyusul pada Desember 2025 akan diawaki oleh personel dari TNI AL.

Tapi Italia tak lepas tangan.

"Kedua kapal akan diawaki bersama oleh personel angkatan laut Indonesia dan Italia selama pelayaran dari Italia ke Indonesia.

Selain itu, kapal perang Angkatan Laut Italia juga dapat mengawal sebagian perjalanan untuk memberikan dukungan dan keamanan.

Kedua kapal perang ini awalnya dibangun dalam konfigurasi 'Light Plus' untuk Angkatan Laut Italia.

Namun, kapal ini akan diserahkan kepada Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) dalam kondisi Fitted For But Not With (FFBNW)—dilengkapi dengan rangkaian lengkap sensor, meriam utama, dan meriam, tetapi tanpa rudal yang tidak tercakup dalam kontrak saat ini," jelas Naval News.

TNI AL disebut telah menyatakan minatnya untuk meningkatkan kedua kapal ke konfigurasi "Penuh" dan memilih Aster 30 sebagai rudal permukaan-ke-udara utama untuk kedua kapal tersebut.

Sebagai catatan, menanggapi meningkatnya permintaan dan perubahan lanskap geopolitik, MBDA telah meningkatkan kapasitas produksi rudalnya secara signifikan.

Nyelonong di Laut Merah yang Berbahaya, KRI Brawijaya 320 Dibawa TNI AL dari Italia ke Indonesia Tanpa Dilengkapi Rudal Sama Fincantieri


Perusahaan telah mengumumkan bahwa produksinya pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tingkat produksi pada tahun 2023.

KRI Brawijaya-320 sendiri secara resmi diserahkan kepada TNI AL dalam upacara yang digelar di Galangan Fincantieri S.p.A. di Muggiano, La Spezia, Italia, Rabu (2/7/2025).

KRI Brawijaya-320 merupakan kapal fregat yang dibangun oleh Fincantieri sebagai bagian dari kontrak pengadaan yang ditandatangani pada April 2024.

Kapal ini akan memperkuat armada TNI AL dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia.

Baik KRI Brawijaya-320 maupun KRI Prabu Siliwangi-321 keduanya awalnya merupakan kapal PPA buatan Fincantieri untuk Angkatan Laut Italia sebelum dijual ke Indonesia.

Sebagai kapal PPA, KRI Brawijaya-320 emiliki panjang 143 M dan kecepatan maksimal 32 knot.

Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan Peperangan Anti Udara atau Anti Air Warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

Selain itu, KRI Brawijaya-320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan Combat System terintegrasi untuk kontrol mencakup Combat Management System (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

***

Posting Komentar untuk "Nyelonong di Laut Merah yang Berbahaya, KRI Brawijaya 320 Dibawa TNI AL dari Italia ke Indonesia Tanpa Dilengkapi Rudal Sama Fincantieri"