Pembeliamn Rafale Besar-Besaran Indonesia Disebut Dipengaruhi Situasi Mendesak di Kawasan Indo Pasifik
TIMEMOMENTS.COM - Jet tempur Rafale pertama Indonesia dilaporkan telah selesai dibuat oleh Prancis.
Jet tempur Rafale-B terlihat di di pabrik Dassault Aviation di Bordeaux, menandai lompatan bersejarah dalam rencana modernisasi angkatan udara pemerintah Indonesia yang bernilai miliaran dolar.
Kemunculan jet tempur Rafale-B pertama ini menandai dimulainya transformasi yang melibatkan 42 jet tempur.
Hal itu akan membentuk kembali keseimbangan pertempuran udara di kawasan Indo-Pasifik dan menjadi tantangan bagi para pesaing regional.
Pesawat tempur dua kursi dengan nomor seri T-0301 ini terlihat pada 30 Juli 2025 dan merupakan produk perangkat keras pertama dari perjanjian pertahanan bersejarah antara Indonesia dan Prancis.
Pesawat ini merupakan bagian dari pesanan awal 24 jet tempur multiperan Rafale, yang ditandatangani pada tahap pengadaan pertama dan kemudian diperluas secara signifikan.
Dengan pembelian ini, akan membuat Indonesia menjadi operator jet tempur generasi 4,5 Prancis terbesar di luar Eropa.
Media Tiongkok Sohu, pada 9 Agustus 2025 menyebut hal ini akan membuat Indonesia menjadi salah satu angkatan udara terkuat di kawasan Indo-Pasifik.
Bagi Dassault Aviation, ini merupakan kemenangan ganda, sebuah kesuksesan industri dan pijakan strategis di salah satu kawasan paling kompetitif di dunia.
Bahkan dalam kunjungan Presiden Prancis Emmanuele Macron pada Mei 2025, ada potensi Indonesia akan menambah pembelian Rafale.
Para analis pertahanan meyakini pembelian Rafale tambahan ini merupakan respons yang disengaja terhadap meningkatnya operasi zona abu-abu, penyusupan wilayah udara, dan ekspansi militer di Laut Cina Selatan dan Selat Malaka.
Inventaris tempur Indonesia saat terdiri dari F-16, Su-27, dan Su-30 telah menua, serta mengalami hambatan perawatan, kekurangan suku cadang, dan sanksi geopolitik.
Data publik menunjukkan bahwa militer Indonesia memiliki kurang dari 50 pesawat tempur (FTR) dan pesawat pengebom tempur (FGA) yang beroperasi.
Kekurangan signifikan dalam kapabilitas yang dibutuhkan untuk mempertahankan negara kepulauan terbesar di dunia.
Varian Rafale F4 yang sedang dibeli Indonesia merupakan lompatan dalam kinerja, mengintegrasikan radar array terpindai elektronik aktif dengan jangkauan deteksi yang lebih luas, teknologi fusi sensor canggih, kemampuan anti-jamming yang tangguh, dan perangkat peperangan elektronik yang canggih.
Kompatibilitasnya dengan rudal jarak jauh Meteor dan amunisi jarak jauh presisi berarti pemerintah Indonesia akan mampu menyerang pasukan musuh sebelum mereka mencapai wilayah udara Indonesia.
Jangkauan ini krusial untuk melindungi jalur vital maritim Indonesia, yang membentang di titik-titik rawan strategis seperti Selat Malaka.
Merupakan jalur vital bagi perdagangan global dan arus energi.
Selain kesepakatan jet tempur, hubungan pertahanan Indonesia dengan Prancis juga mencakup negosiasi untuk mengakuisisi kapal selam kelas Scorpene.
Dilengkapi propulsi independen udara (AIP) guna meningkatkan ketahanan bawah air dan kemampuan siluman pemerintah Indonesia.
***
Posting Komentar untuk " Pembeliamn Rafale Besar-Besaran Indonesia Disebut Dipengaruhi Situasi Mendesak di Kawasan Indo Pasifik"