Pilot TNI AU Ukir Sejarah Uji Terbangkan Perdana Drone Elang Hitam Simbol Kedaulatan PTTA MALE Indonesia

Pilot TNI AU Ukir Sejarah Uji Terbang Perdana Drone Elang Hitam Simbil Kedaulatan PTTA MALE Indonesia (Instagram Militer Udara)


TIMEMOMENTS.COM- PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sebenarnya sudah sempat mengembangkan drone Elang Hitam sebagai UAV Kombatan untuk TNI Angkatan Udara Indonesia.

Namun, pengembangan drone Elang Hitam yang dirintis konsorsium nasional Kementerian Pertahanan RI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI Angkatan Udara (TNI AU), Institut Teknologi Bandung, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PT Len Industri serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sejak tahun 2015 sempat dihentikan.

Drone Elang Hitam yang pada tahun 2019 berhasil dibuat rangka (airframe) dan diluncurkan PTDI dan BPPT (sekarang melebur jadi bagian dari BRIN) sempat mengalami kendala.

Pada tahun 2020, BRIN mengumumkan program pengembangan Elang Hitam dialihkan dari versi militer menjadi drone sipil.

Kepala BRIN (saat itu) Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa pengalihan itu karena ada kendala penguasaan sejumlah teknologi kunci. 

Keputusan itu juga karena hasil uji terbang yang gagal pada tahun 2021.

Namun saat Rapat Pleno KKIP pada bulan Oktober 2024, pengembangan PTTA MALE untuk kebutuhan militer kembali berlanjut, dan dipimpin oleh PTDI sebagai lead integrator. 

Pengembangan Elang Hitam dilakukan secara menyeluruh melalui skema konsorsium, dengan PTDI sebagai lead integrator yang bertanggung jawab atas pengembangan platform pesawat. 

Konsorsium ini melibatkan BPPT dan LAPAN – saat ini tergabung dalam BRIN, Kementerian Pertahanan RI, TNI AU, PT Len Industri (Persero), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Mulai dari conceptual design, preliminary design, detail design, prototyping, hingga testing dan proses sertifikasi, Elang Hitam dikembangkan secara mandiri dan dirancang untuk menjawab kebutuhan operasional TNI AU, serta disesuaikan dengan karakteristik wilayah Indonesia.

Berdasarkan arahan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), bahwa pengembangan Elang Hitam dilakukan dengan melibatkan ekosistem nasional. 

Harapannya, Elang Hitam menjadi tonggak berkembangnya ekosistem PTTA nasional.

PTDI kini tengah melaksanakan serangkaian uji terbang pesawat tanpa awak jenis Medium Altitude Long Endurance (PTTA MALE) yang bernama Elang Hitam, bertempat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.

Pilot TNI AU Ukir Sejarah Uji Terbang Perdana Drone Elang Hitam Simbil Kedaulatan PTTA MALE Indonesia (Facebook PTDI)


Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi PTDI lewat unggahan akun Facebook miliknya pada 29 Juli 2025, uji terbang drone Elang Hitam ini menjadi penanda penting dalam langkah berkelanjutan PTDI dalam mengembangkan kemampuan sistem udara nirawak berbasis teknologi nasional.

Elang Hitam merupakan PTTA buatan Indonesia dengan berat lebih dari 1 ton, menunjukkan kompleksitas dan kematangan desain serta teknologi yang diterapkan oleh industri pertahanan nasional. 

Dalam konteks global, pengembangan PTTA MALE kini menjadi prioritas strategis negara-negara dengan kekuatan militer modern. 

Amerika Serikat, Turki, Perancis hingga India secara aktif mengembangkan drone MALE sebagai solusi operasi berisiko tinggi, termasuk misi lintas batas dan pengamanan wilayah laut.

Selama uji terbang yang berlangsung pada Senin (28/07/2025), Elang Hitam didampingi oleh pesawat Kodiak milik PTDI sebagai chaser aircraft, yang berfungsi untuk melakukan pemantauan langsung terhadap performa PTTA di udara, serta mendukung aspek keselamatan penerbangan. 

Uji terbang ini merupakan bagian dari rangkaian pengujian yang akan terus berlanjut hingga Elang Hitam memperoleh sertifikasi resmi dari otoritas yang berwenang.

“Uji terbang ini merupakan proof-of-concept penguasaan teknologi kunci dalam rancang bangun PTTA kelas MALE yang antara lain mencakup desain konfigurasi sistem, sistem kendali terbang otomatis, dan sistem komunikasi jarak jauh untuk PTTA kelas MALE. 

Pembuktian konsep ini menjadi referensi dasar untuk pengembangan MALE selanjutnya sesuai dengan kebutuhan nasional. 

Kami juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dan ketelitian selama proses pengembangan,” ujar Moh Arif Faisal, Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI. 

Sebagai PTTA kategori MALE, Elang Hitam dirancang untuk menjalankan misi pengawasan dan intelijen dengan durasi operasional hingga 24 jam di ketinggian hingga 20.000 kaki. 

Pilot TNI AU Ukir Sejarah Uji Terbang Perdana Drone Elang Hitam Simbil Kedaulatan PTTA MALE Indonesia (Facebook PTDI)


Platform ini mengusung arsitektur terbuka dan modular, memungkinkan pengembangan lanjutan sesuai kebutuhan misi, baik milter maupun sipil, termasuk pemantauan wilayah maritim, penanggulangan bencana, dan pengawasan perbatasan. 

Dengan keberhasilan pengembangan Elang Hitam ini, kelak Indonesia dapat termasuk dalam kelompok terbatas negara di dunia yang memiliki kapabilitas rancang bangun PTTA kelas strategis. 

“Uji terbang Elang Hitam bukan sekedar pengujian pesawat nirawak. 

Ini dapat menjadi pernyataan bahwa Indonesia mampu dan siap berdiri sejajar dengan negara-negara maju dalam pengembangan teknologi pertahanan masa depan. 

Kami melihat Elang Hitam sebagai fondasi penting untuk menciptakan ekosistem PTTA nasional yang mandiri dan berdaya saing,” tambah Moh Arif Faisal.

Tak sendiri, PTDI rupanya dibantu TNI AU untuk menguji drone Elang Hitam.

Penerbangan perdana drone Elang Hitam bahkan dipiloti oleh prajurit TNI AU.

Pilot TNI AU Ukir Sejarah Uji Terbang Perdana Drone Elang Hitam Simbil Kedaulatan PTTA MALE Indonesia (Instagram Militer Udara)


Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi TNI AU lewat unggahan akun Instagramnya pada 4 Agustus 2025, Lettu Pnb Ahmad M. Yusuf dari Skadron Udara 51 Lanud Supadio sukses melaksanakan penerbangan perdana pesawat tanpa awak (UAV) Elang Hitam, kebanggaan anak bangsa yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Jumat (1/8/2025).

Pilot TNI AU Ukir Sejarah Uji Terbang Perdana Drone Elang Hitam Simbil Kedaulatan PTTA MALE Indonesia (Instagram Militer Udara)


"UAV Elang Hitam berjenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang dirancang untuk memperkuat sistem pertahanan udara Indonesia. 

Masuknya UAV ini ke tahap uji terbang mempertegas komitmen TNI AU dalam membangun kekuatan udara yang adaptif dan berteknologi tinggi.

Sebagai pilot penguji, Lettu Pnb Ahmad M. Yusuf menunjukkan profesionalisme dan kesiapan luar biasa dalam mengemban tugas penting tersebut. 

Keberhasilan ini mencerminkan semangat TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis) sebagaimana ditekankan oleh Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., dalam mendorong transformasi kekuatan udara yang relevan dengan dinamika teknologi global.

Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi TNI AU, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia mampu berdiri sejajar dalam penguasaan teknologi UAV secara mandiri. 

Elang Hitam kini menjelma sebagai simbol kedaulatan udara dan kemajuan bangsa yang dibangun dari semangat inovasi dan dedikasi para prajurit terbaik TNI AU," jelas TNI AU lewat unggahan akun Instagramnya.

***


Posting Komentar untuk "Pilot TNI AU Ukir Sejarah Uji Terbangkan Perdana Drone Elang Hitam Simbol Kedaulatan PTTA MALE Indonesia"