PTDI Dilaporkan Sedang Negosiasi Sama Airbus Buat Berpatisipasi di Produksi Komponen Pesawat A400M Masa Depan

TIMEMOMENTS.COM- Airbus akhirnya melakukan penerbangan perdana kepada pesawat angkut A400M pertama pesanan Indonesia untuk TNI AU.

Dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram Airbus Defence pada 1 Agustus 2025, lepas landas pesawat angkut raksasa pesanan Indonesia, A400M untuk pertama kalinya diunggah Airbus.

"Saksikan #A400M pertama untuk Indonesia lepas landas untuk penerbangan perdananya

Selama penerbangan, pesawat melakukan serangkaian manuver untuk memvalidasi kemampuan penanganannya dan mengevaluasi sistem-sistem utama.

Kami sudah mengerjakan A400M kedua untuk Angkatan Udara Indonesia di Lini Perakitan Akhir kami di Seville Spanyol, yang saat ini sedang menjalani serangkaian pengujian sebelum melanjutkan ke tahap pengecatan.

Pengiriman A400M pertama Indonesia dijadwalkan pada akhir tahun 2025," tulis Airbus dalam caption unggahannya.

Indonesia menandatangani kontrak untuk dua Airbus A400M pada tahun 2021, menjadikannya negara ke-10 yang bergabung dengan program A400M.

Penerbangan perdana yang sukses dari pesawat pertama ini membawa Indonesia selangkah lebih dekat dalam pengembangan kemampuan angkut udara strategisnya.

A400M memberikan daya angkut strategis jarak jauh – hingga 2.400 mil laut dengan muatan 30 ton, menjangkau seluruh Indonesia dari Jakarta, dan dapat beroperasi di landasan pacu pendek dan tak beraspal yang krusial untuk tanggap bencana.

Pesawat ini juga berfungsi sebagai platform pengisian bahan bakar serbaguna untuk berbagai pesawat, menjadi pengganda kekuatan dan memastikan kelangsungan operasional.

A400M, yang dikembangkan oleh Airbus sebagai pesawat angkut taktis dan strategis dengan peran ganda, memenuhi kriteria ini dengan presisi.

Pesawat ini dapat mengangkut hingga 37 ton kargo dan terbang lebih dari 2.400 mil laut dengan muatan 30 ton.

Pesawat ini juga dilengkapi kemampuan landasan pacu tanpa aspal, sehingga ideal untuk operasi garis depan saat bencana alam atau skenario pertempuran.

Yang terpenting, pesawat ini dapat mengerahkan tank tempur utama, truk, anjungan bergerak, helikopter, dan perlengkapan bantuan kemanusiaan berskala besar.

Dengan ruang kargo yang cukup luas untuk mengangkut kendaraan tanpa perlu dibongkar dan rampa belakang yang dirancang untuk pembongkaran cepat, A400M akan secara signifikan meningkatkan waktu respons militer Indonesia dalam keadaan darurat.

Selain transportasi, A400M juga berfungsi sebagai pengganda kekuatan multiperan.

Pesawat ini tersertifikasi untuk pengisian bahan bakar udara, baik sebagai tanker maupun penerima yang mampu mengisi ulang bahan bakar pesawat tempur, helikopter, dan bahkan A400M lainnya yang sedang terbang.

Kemampuan ini tidak hanya memperluas jangkauan misi tetapi juga memungkinkan operasi gabungan dengan angkatan udara sekutu.

Kemampuan A400M untuk mendarat di landasan pacu sepanjang 750 meter termasuk di medan pegunungan atau berlumpur merupakan terobosan baru.

Sistem penanganan kargo otonomnya memungkinkan pembongkaran tanpa forklift atau derek.

Rumah sakit bergerak, generator listrik, dan unit pemurnian air dapat dijatuhkan atau didaratkan di lokasi dalam hitungan jam.

Selain pertimbangan militer dan kemanusiaan, pembelian A400M juga membuka pintu bagi kerja sama kedirgantaraan yang lebih erat.

PT Dirgantara Indonesia (PTDI), produsen pesawat milik negara dilaporkan The Asia Live edisi 3 Agustus 2025 sedang berunding dengan Airbus untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan dan produksi komponen untuk unit-unit A400M mendatang di kawasan tersebut.

"Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang Indonesia untuk menjadi pusat kedirgantaraan regional, dengan memanfaatkan kemampuan manufaktur, bakat teknik, dan lokasi geostrategisnya di antara Samudra Hindia dan Pasifik.

Selain itu, Airbus tengah menjajaki kemitraan pendidikan dan pelatihan dengan berbagai universitas serta politeknik di Indonesia guna mencetak insinyur dan teknisi kedirgantaraan generasi mendatang," lapor The Asia Live seperti dikutip Timemoments.com.

***