Tentara AS, Indonesia & Jepang Lakukan Tradisi Angkatan Udara Usai Jalankan Airborne Operations Merebut Bandara di Super Garuda Shield
![]() |
Tentara AS, Indonesia & Jepang Lakukan Tradisi Angkatan Udara Usai Jalankan Airborne Operations Merebut Bandara di Super Garuda Shield (Army.mil) |
TIMEMOMENTS.COM- Sebagai bagian dari Airborne Operations latihan gabungan bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025, pasukan TNI AU bersama Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Japan Air Self-Defense Force (JASDF) menggelar latihan operasi terjun payung.
Terjun payung yang dilakukan pasukan TNI, USAF dan JASDF merupakan bagian dari skenario merebut bandara yang dikuasai musuh.
Dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 28 Agustus 2025, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan, latihan gabungan TNI, USAF dan JASDF itu dilakukan di wilayah Drop Zone BR 45 Puslatpur TNI AD Martapura, Baturaja, Sumatera Selatan.
"Ini merupakan rangkaian dari SGS yang telah dilakukan kemarin.
Kegiatan latihan ini akan terus dilanjutkan selama SGS berlangsung," katanya.
I Nyoman melanjutkan, dalam latihan terjun payung ini, TNI AU mengerahkan pesawat angkut C-130 Hercules dari Skadron Udara 32 bersama pesawat C-130 milik US Air Force untuk membawa pasukan ke titik penerjunan.
Namun sebelum operasi terjun payung dilakukan, pasukan dari tiga negara itu terlebih dahulu melakukan operasi Kendali Depan Operasi Linud (KDOL) Selasa (26/8/2025).
Operasi KDOL dilakukan untuk mensimulasikan proses pencarian data wilayah musuh hingga menentukan titik penerjunan.
Setelah titik penerjunan ditentukan oleh personel gabungan dari darat, data tersebut lalu dikirim ke pusat untuk dijadikan sebagai lokasi penerjunan para prajurit.
I Nyoman melanjutkan, tercatat ada 129 pasukan gabungan melaksanakan terjun payung dari ketinggian 400 meter.
Mereka lalu mendarat untuk melakukan infiltrasi (penyerbuan) ke bandara yang telah ditentukan.
"Ke-129 pasukan terdiri dari Prajurit Denmatra 1 Kopasgat kembali beraksi bersama Yonif Para Raider 330 Kostrad, 1st Special Forces Group dan 11th Airborne Division US Army, serta 1st Brigade SQ Company Para Trooper JSDF," kata I Nyoman.
Menurut I Nyoman, rangkaian latihan yang telah berlangsung berjalan dengan aman dan kondusif.
Dia berharap kegiatan ini dapat memperkuat masing-masin kekuatan militer.
Dia juga berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan militer antara Indonesia, Amerika Serikat dan Jepang.
![]() |
Tentara AS, Indonesia & Jepang Lakukan Tradisi Angkatan Udara Usai Jalankan Airborne Operations Merebut Bandara di Super Garuda Shield (Army.mil) |
Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi Departemen Pertahanan AS pada 28 Agustus 2025, latihan yang melibatkan Angkatan Udara dari ketiga negara ini rupanya ditutup dengan upacara spesial oleh para prajurit.
Letnan Kolonel Scott Smith, Komandan Satuan Tugas Gabungan, yang ditugaskan di Divisi Lintas Udara ke-11 mengaku latihan gabungan ini penting bagi pihaknya.
“Penting bagi kami untuk melakukan pelatihan semacam ini, terutama dengan mitra multinasional kami," ujarnya.
“Melibatkan negara-negara lain dalam pertempuran menghadirkan tantangan dan risiko baru, tetapi itulah alasan kami melakukannya di sini, di Bataraja.
Jauh lebih baik membangun kepercayaan itu, menyempurnakan koordinasi itu, dan mengatasi ketegangan itu sekarang, daripada menunggu sampai kita berada di tengah krisis dunia nyata,” lanjutnya.
Pasukan terjun payung dari Grup Pasukan Khusus 1 Angkatan Darat AS, Divisi Lintas Udara ke-11, Tentara Nasional Indonesia dan Pasukan Bela Diri Darat Jepang terjun ke zona penerjunan Bintang selama operasi lintas udara pada 27 Agustus 2025.
Pasukan gabungan tersebut turun dari pesawat melewati zona penerjunan yang telah ditentukan, melaksanakan operasi udara terkoordinasi yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas antarnegara mitra.
Acara ini menyoroti taktik, teknik, dan prosedur bersama yang memungkinkan pasukan multinasional untuk berintegrasi secara efektif selama operasi gabungan.
Sebelum terjun, semua penerjun payung yang berpartisipasi telah menyelesaikan pelatihan udara berkelanjutan.
Pelatihan tersebut mencakup tinjauan prosedur keluar pesawat, posisi tubuh, dan teknik pendaratan parasut.
Meskipun terdapat perbedaan bahasa, sifat universal operasi udara memungkinkan pelaksanaan yang lancar antarnegara.
Perencanaan dan pelaksanaan lompatan membutuhkan koordinasi berkelanjutan antara penerjun payung, pilot, dan petugas keselamatan zona penerjunan.
Komunikasi di seluruh operasi memastikan kondisi aman dari keberangkatan hingga pendaratan.
Setelah penerjunan, anggota angkatan udara dari negara-negara peserta mengadakan upacara pertukaran wing di Pusat Latihan Tempur Baturaja.
![]() |
Tentara AS, Indonesia & Jepang Lakukan Tradisi Angkatan Udara Usai Jalankan Airborne Operations Merebut Bandara di Super Garuda Shield (Army.mil) |
Dalam upacara tersebut, para penerjun payung saling memperkenalkan wing angkatan udara negara masing-masing, yang melambangkan tradisi angkatan udara dan memperkuat komitmen bersama terhadap kerja sama keamanan regional.
![]() |
Tentara AS, Indonesia & Jepang Lakukan Tradisi Angkatan Udara Usai Jalankan Airborne Operations Merebut Bandara di Super Garuda Shield (Army.mil) |
"Bergabungnya beberapa negara dalam pertukaran pasukan menunjukkan betapa eratnya ikatan angkatan udara," kata Letkol Smith.
"Ini bukan hanya tentang tradisi, ini tentang kepercayaan, rasa hormat, dan membangun hubungan siap tempur dengan sekutu kita yang akan berlanjut di medan perang," lanjutnya.
***
Posting Komentar untuk "Tentara AS, Indonesia & Jepang Lakukan Tradisi Angkatan Udara Usai Jalankan Airborne Operations Merebut Bandara di Super Garuda Shield"