TNI, USAF, dan JASDF Rebut Bandara Kekuasaan Musuh di Super Garuda Shield 2025 dengan Terjun dari Pesawat Angkut C-130

TNI, USAF, dan JASDF Terjun dari Pesawat Angkut C-130 Rebut Bandara Kekuasaan Musuh di Latma Super Garuda Shield 2025 (Army.mil)


TIMEMOMENTS.COM- 16 prajurit Denmatra 1 Korpasgat TNI AU Indonesia bersama prajurit Brigif Linud 17 Kostrad serta 1st Brigade SQ Company Para Trooper dari Japan Self-Defense Forces (JSDF) sempat melaksanakan penerjunan KDOL (Kendali Depan Operasi Linud) atau pathfinder jump pada Selasa (26/8/2025).

Misi yang dilakukan TNI dan padukan Jepang ini bertujuan membuka jalur operasi, menentukan titik pendaratan, serta mengendalikan pelaksanaan operasi linud di daerah sasaran.

Keberhasilan KDOL menjadi tahapan penting sekaligus pembuka bagi rangkaian latihan airborne berikutnya pada Rabu (27/8/2025) yang diikuti pasukan TNI AU dan Japan Air Self-Defense Force (JASDF).

Dikutip Timemoments.com dari rilis TNI AU lewat akun Instagram resminya pada 28 Agustus 2025, Airborne Operations kembali digelar dalam rangkaian Latihan Gabungan Bersama Multinasional Super Garuda Shield (SGS) 2025 di Drop Zone BR 45 Puslatpur TNI AD Martapura, Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu (27/8/2025).

TNI Angkatan Udara turut berperan penting melalui pengerahan pesawat angkut C-130 Hercules dari Skadron Udara 32 bersama pesawat C-130 milik US Air Force (USAF) dan Japan Air Self-Defense Force (JASDF) dalam mendukung penerjunan pasukan lintas udara.

"Pada misi Airborne hari ini, prajurit Denmatra 1 Korpasgat kembali beraksi bersama Yonif Para Raider 330 Kostrad, 1st Special Forces Group dan 11th Airborne Division US Army, serta 1st Brigade SQ Company Para Trooper JSDF.

Dari ketinggian 400 meter, sebanyak 129 peterjun melaksanakan skenario perebutan pangkalan udara strategis yang dilanjutkan dengan konsolidasi pasukan darat.

Airborne Operations SGS 2025 menegaskan kesiapan TNI AU dalam mendukung operasi lintas udara multinasional.

Kontribusi pesawat angkut dan kiprah prajurit Korpasgat menjadi wujud nyata peran strategis TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis), sekaligus memperkuat interoperabilitas dan solidaritas internasional dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik," jelas TNI AU dalam unggahan akun Instagramnya.

TNI, USAF, dan JASDF Terjun dari Pesawat Angkut C-130 Rebut Bandara Kekuasaan Musuh di Latma Super Garuda Shield 2025 (TNI AU)


Dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 28 Agustus 2025, latihan operasi terjun payung pasukan TNI AU bersama US Air Force dan Japan Air Self-Defense Force (JASDF) ini dilakukan dengan skenario merebut bandara yang tengah dikuasai musuh.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan, latihan gabungan itu dilakukan di wilayah Drop Zone BR 45 Puslatpur TNI AD Martapura, Baturaja, Sumatera Selatan.

"Ini merupakan rangkaian dari SGS yang telah dilakukan kemarin.

Kegiatan latihan ini akan terus dilanjutkan selama SGS berlangsung," ujarnya.

I Nyoman melanjutkan, dalam latihan terjun payung ini, TNI AU mengerahkan pesawat angkut C-130 Hercules dari Skadron Udara 32 bersama pesawat C-130 milik US Air Force untuk membawa pasukan ke titik penerjunan.

Namun sebelum operasi terjun payung dilakukan, pasukan dari tiga negara itu terlebih dahulu melakukan operasi Kendali Depan Operasi Linud (KDOL) Selasa (26/8).

Operasi KDOL dilakukan untuk mensimulasikan proses pencarian data wilayah musuh hingga menentukan titik penerjunan.

TNI, USAF, dan JASDF Terjun dari Pesawat Angkut C-130 Rebut Bandara Kekuasaan Musuh di Latma Super Garuda Shield 2025 (Army.mil)


Setelah titik penerjunan ditentukan oleh personel gabungan dari darat, data tersebut lalu dikirim ke pusat untuk dijadikan sebagai lokasi penerjunan para prajurit.

I Nyoman melanjutkan, tercatat ada 129 pasukan gabungan melaksanakan terjun payung dari ketinggian 400 meter.

Mereka lalu mendarat untuk melakukan infiltrasi (penyerbuan) ke bandara yang telah ditentukan.

"Ke-129 pasukan terdiri dari Prajurit Denmatra 1 Kopasgat kembali beraksi bersama Yonif Para Raider 330 Kostrad, 1st Special Forces Group dan 11th Airborne Division US Army, serta 1st Brigade SQ Company Para Trooper JSDF," kata I Nyoman.

Menurut I Nyoman, rangkaian latihan yang telah berlangsung berjalan dengan aman dan kondusif.

Dia berharap kegiatan ini dapat memperkuat masing-masin kekuatan militer.

Dia juga berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan militer antara Indonesia, Amerika Serikat dan Jepang.

TNI, USAF, dan JASDF Terjun dari Pesawat Angkut C-130 Rebut Bandara Kekuasaan Musuh di Latma Super Garuda Shield 2025 (TNI AU)


Super Garuda Shield tahun ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam melanjutkan keberhasilan latgabma tahun lalu.

Latihan kali ini dilaksanakan dengan skala yang lebih luas dan makna yang lebih mendalam.

Adapun latihan diselenggarakan di Seskoal Jakarta, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Bogor, Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja, Sumatera Selatan; dan Puslatpur Marinir IX Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Materi latihan meliputi staffex (mengenai prosedur pengambilan keputusan kepemimpinan dan perintah operasi) serta cyberex (mengidentifikasi, mengamankan, dan mempertahankan diri dari ancaman siber).

Kemudian, materi terkait operasi lintas udara, jungle field training exercise (latihan lapangan), pasukan operasi khusus (materi mengenai aktivitas military free fall infiltrasi dan air assault), serta operasi amfibi oleh prajurit marinir.

Selain itu juga materi terkait engineer civil action project atau pembangunan sarana dan prasarana desa serta combine arm life fire exercise (Calfex), yakni materi mengenai latihan tembakan amunisi tajam terintegrasi antarkecabangan.

***

Posting Komentar untuk "TNI, USAF, dan JASDF Rebut Bandara Kekuasaan Musuh di Super Garuda Shield 2025 dengan Terjun dari Pesawat Angkut C-130"