Adu Mekanik Sengit Brigade V Lapis Baja Belanda Jual Beli Serangan Meriam Melawan Truk Tempur ALRI di Tegal
TIMEMOMENTS.COM - Kota dan Kabupaten Tegal di Jawa Tengah menyimpan salah satu kisah pertempuran sengit pasukan ALRI melawan Belanda dalam babakan Agresi Militer negeri Kincir Angin itu pada 1947.
Tentu saja Pemerintah Indonesia ogah menyerahkan kemerdekaan yang sudah diwujudkan pada 17 Agustus 1945, mau yang menyerang Sekutu sekalipun bakal dihadapi, Palagan Ambarawa dan 10 November Surabaya sudah membuktikannya.
Belanda sendiri secara khusus ingin menguasai Tegal karena satu hal.
Yakni Tegal merupakan kota penting karena persimpangan jalur darat, rel kereta api hingga punya pelabuhan penting.
Selain itu ada pabrik-pabrik serta aset usaha lain yang didirikan Belanda semasa penjajahan masih berlangsung.
Sebetulnya ALRI bersama AURI dan ADRI sudah sadar akan adanya gerakan Belanda yang ingin menguasai Indonesia usai Perang Dunia II selesai.
Belanda ingin menjajah kembali Indonesia karena merasa lepasnya karena serangan Jepang, bukan murni kemerdekaan dari negeri ini sendiri.
Belanda ingin menjajah kembali Indonesia karena merasa lepasnya karena serangan Jepang, bukan murni kemerdekaan dari negeri ini sendiri.
Tentu saja Pemerintah Indonesia ogah menyerahkan kemerdekaan yang sudah diwujudkan pada 17 Agustus 1945, mau yang menyerang Sekutu sekalipun bakal dihadapi, Palagan Ambarawa dan 10 November Surabaya sudah membuktikannya.
Belanda sendiri secara khusus ingin menguasai Tegal karena satu hal.
Yakni Tegal merupakan kota penting karena persimpangan jalur darat, rel kereta api hingga punya pelabuhan penting.
Selain itu ada pabrik-pabrik serta aset usaha lain yang didirikan Belanda semasa penjajahan masih berlangsung.
Aset-aset ini nantinya ingin digunakan untuk membangun kembali perekonomian dalam negeri Belanda yang kocar kacir usai Perang Dunia II.
Juga di Tegal ada kedudukan ALRI Pangkalan IV yang ternyata mahir mengkoordinir ekspedisi lintas laut untuk mengirim persenjataan bagi angkatan bersenjata republik.
Pada 16 Juli 1947 Belanda menyatakan bahwa republik Indonesia harus tunduk kepadanya.
Pabrik, perkebunan serta badan usaha lainnya harus diserahkan kembali kepada Belanda.
ALRI Pangkalan IV Tegal bersiap akan kemungkinan terburuk yakni serangan Belanda terhadapnya.
Benar saja pada 21 Juli 1947 Belanda memulai serangan ke Tegal bersand Operasi Product.
"Dari arah Jawa Barat, Belanda mengerahkan Brigade W dan Brigade V. Kemudian dari arah Semarang dikerahkan Brigade T dan pasukan pendarat amfibi. Belanda berusaha menjepit pasukan ALRI Tegal yang diketahui memiliki persenjataan lebih lengkap sekaligus menutup jalur-jalur pelariannya," jelas majalah Cakrawala terbitan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Edisi 466 Tahun 2025 berjudul 'Menjawab Tuntuntan Peperangan Modern dari Akuisisi Fregat PPA dan Kemampuan Drone Nirawak'
Pertempuran sengit terjadi saat truk tempur ALRI adu mekanik jual beli serangan meriam melawan Brigade V Lapis Baja Belanda di jalan raya Tegal-Slawi.
ALRI sengaja memodifikasi truk biasa dengan memasangi meriam melawan tank Stuart Belanda.
"Di jalan raya antara Tegal - Slawi pasukan ALRI yang memodifikasi truk dengan memasang meriam di atasnya bergerak menghadang laju konvoi terdepan truk dan lapis baja Belanda.
Juga di Tegal ada kedudukan ALRI Pangkalan IV yang ternyata mahir mengkoordinir ekspedisi lintas laut untuk mengirim persenjataan bagi angkatan bersenjata republik.
Pada 16 Juli 1947 Belanda menyatakan bahwa republik Indonesia harus tunduk kepadanya.
Pabrik, perkebunan serta badan usaha lainnya harus diserahkan kembali kepada Belanda.
ALRI Pangkalan IV Tegal bersiap akan kemungkinan terburuk yakni serangan Belanda terhadapnya.
Benar saja pada 21 Juli 1947 Belanda memulai serangan ke Tegal bersand Operasi Product.
"Dari arah Jawa Barat, Belanda mengerahkan Brigade W dan Brigade V. Kemudian dari arah Semarang dikerahkan Brigade T dan pasukan pendarat amfibi. Belanda berusaha menjepit pasukan ALRI Tegal yang diketahui memiliki persenjataan lebih lengkap sekaligus menutup jalur-jalur pelariannya," jelas majalah Cakrawala terbitan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Edisi 466 Tahun 2025 berjudul 'Menjawab Tuntuntan Peperangan Modern dari Akuisisi Fregat PPA dan Kemampuan Drone Nirawak'
Pertempuran sengit terjadi saat truk tempur ALRI adu mekanik jual beli serangan meriam melawan Brigade V Lapis Baja Belanda di jalan raya Tegal-Slawi.
ALRI sengaja memodifikasi truk biasa dengan memasangi meriam melawan tank Stuart Belanda.
"Di jalan raya antara Tegal - Slawi pasukan ALRI yang memodifikasi truk dengan memasang meriam di atasnya bergerak menghadang laju konvoi terdepan truk dan lapis baja Belanda.
Terjadilah duel meriam antara truk ALRI dengan beberapa kendaraan lapis baja bren carrier dan sebuah tank ringan Stuart Belanda," jelasnya.
Jual beli serangan meriam ini ternyata cukup imbang meski Belanda memakai tank Stuart banyak prajuritnya tewas.
Meski truk ALRI berhasil dihancurkan, datang lagi truk kedua kali ini dipersenjatai senapan mesin.
"Gerakan Belanda sempat tertahan dan banyak prajurit infanterinya tewas atau terluka. Truk meriam ALRI tersebut akhirnya dilumpuhkan oleh tembakan kanon dari tank kedua Belanda yang datang berikutnya, sehingga terbalik merintangi jalan.
Jual beli serangan meriam ini ternyata cukup imbang meski Belanda memakai tank Stuart banyak prajuritnya tewas.
Meski truk ALRI berhasil dihancurkan, datang lagi truk kedua kali ini dipersenjatai senapan mesin.
"Gerakan Belanda sempat tertahan dan banyak prajurit infanterinya tewas atau terluka. Truk meriam ALRI tersebut akhirnya dilumpuhkan oleh tembakan kanon dari tank kedua Belanda yang datang berikutnya, sehingga terbalik merintangi jalan.
Para penembak meriam ALRI yang berada di dalam truk gugur. Tak hanya itu, tak lama kemudian muncul truk kedua ALRI yang dipersenjatai senapan mesin berat.
Setelah sempat menyiram peluru ke arah prajurit Belanda, truk ALRI ini pun langsung
dihancurkan oleh tembakan meriam tank Stuart Belanda," tulisnya.
Serangan nekat pasukan ALRI ini sebetulnya membuat Belanda waspada karena selama mereka menjajah Hindia baru kali ini melawan pasukan tempur yang dipersenjatai persis seperti serdadunya.
Meskipun pada akhirnya Tegal dan Cirebon di duduki Belanda namun semangat mempertahankan kemerdekaan yang ditunjukkan angkatan bersenjata Indonesia menjadi bobot penting kala delegasi berhasil di Konferensi Meja Bundar (KMB) Den Haag.*
dihancurkan oleh tembakan meriam tank Stuart Belanda," tulisnya.
Serangan nekat pasukan ALRI ini sebetulnya membuat Belanda waspada karena selama mereka menjajah Hindia baru kali ini melawan pasukan tempur yang dipersenjatai persis seperti serdadunya.
Meskipun pada akhirnya Tegal dan Cirebon di duduki Belanda namun semangat mempertahankan kemerdekaan yang ditunjukkan angkatan bersenjata Indonesia menjadi bobot penting kala delegasi berhasil di Konferensi Meja Bundar (KMB) Den Haag.*


Posting Komentar untuk "Adu Mekanik Sengit Brigade V Lapis Baja Belanda Jual Beli Serangan Meriam Melawan Truk Tempur ALRI di Tegal"