Indonesia Pemborong KRI Brawijaya 320, KRI Prabu Siliwangi 321 dan Rafale Prancis Jadi Negara Penting Bagi Raksasa Persenjataan Eropa MBDA
![]() |
| Indonesia Pemborong KRI Brawijaya 320, KRI Prabu Siliwangi 321 dan Rafale Prancis Jadi Negara Penting Bagi Raksasa Persenjataan Eropa MBDA (TNI AL) |
TIMEMOMENTS.COM- 44 hari tempuh pelayaran 9.189 Nm dari Italia, KRI Brwaijaya-320 akhirnya tiba di Tanah Air dan disambut langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Jenderal TNI Purn Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Panglima TNI Jenderal, Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol Listiyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.
Dibeli besama KRI Prabu Siliwangi 321, KRI Brawijaya 320 sempat menyinggahi enam negara di antaranya Italia, Turki, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirate Arab, dan Sri Lanka.
Baik KRI Brawijaya 320 maupun KRI Prabu Siliwangi 321 yang akan menyusul dijemput ke Indonesia merupakan kapal jenis fregate buatan galangan Fincantierri Italia ini.
Kapal dari jenis PPA Paolo Thaon de Revel Class ini diawaki sebanyak 160 prajurit.
KRI Brawijaya 320 berada dibawah komando Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh sebagai Komandan kapal.
Kapal PPA pertama Indonesia, KRI Brawijaya-320 memiliki panjang 143 meter yang dapat melaju dengan kecepatan maksimum hingga 32 knot.
Dari aspek peperangan, KRI Brawijaya 320 dilengkapi kemampuan menghadapi peperangan empat dimensi yaitu peperangan anti-udara, anti kapal permukaan, anti kapal selam dan peperangan elektronika.
KRI Brawijaya 320 juga dirancang untuk mendukung infiltrasi pasukan khusus hingga operasi intelijen, serta dapat beroperasi jauh dengan daya jelajah 5.000 Nm.
Tak cuma kapal perang, Indonesia juga memborong jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis yang unit pertamanya akan segera dikirimkan ke NKRI.
Kementerian Pertahanan Indonesia telah memborong sebanyak 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif.
Dikutip dari Antara, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan yang kala itu dijabat Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha menyampaikan kontrak efektif itu menjadi dasar Dassault Aviation mulai memproduksi 18 unit terakhir jet tempur Rafale pesanan Indonesia.
"Kemhan RI sebelumnya telah mengefektifkan kontrak pengadaan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation pada September 2022 sejumlah enam unit, dan Agustus 2023 sejumlah 18 unit.
Totalnya, pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit," kata Edwin.
Dia menyebut pesawat Rafale pertama pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2026.
TNI AU Indonesia telah menyiapkan 2 landasan udara sebagai calon home base alias markas jet tempur Rafale.
Home Base pertama yakni di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekan Baru, Riau, dan markas kedua yakni Lanud Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.
Pembelian jet tempur Rafale dan kapal PPA dari Italia, yakni KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 rupanya membuat Indonesia jadi sasaran empuk bagi MBDA.
MBDA merupakan kelompok perusahaan multi-nasional Eropa yang merupakan pemimpin dunia dalam sistem senjata kompleks, seperti rudal.
Didirikan melalui penggabungan kegiatan rudal dari Airbus, BAE Systems, dan Leonardo, MBDA bekerja sama dengan lebih dari 90 angkatan bersenjata di seluruh dunia untuk melindungi kedaulatan dan keamanan nasional mereka.
Raksasa persenjataan eropa, MBDA bahkan menganggap Indonesia sebagai pasar pertahanan yang juga menarik.
Hal ini seperti dikutip Timemoments.com dari Reportdifesa edidi 21 Maret 2025 lalu, Direktur Pelaksana MBDA Italia dan Direktur Grup Penjualan dan Pengembangan Bisnis di MBDA, Giovanni Soccodato dalam konferensi pers yang memaparkan data 2024 dan prospek 2025, mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar penting karena Italia telah memasok kapal untuk angkatan laut lokal, sama seperti Prancis telah menjual pesawat tempur Rafale.
"Kedua sistem persenjataan tersebut membutuhkan amunisi yang dapat diproduksi oleh MBDA Italia," terang media Italia tersebut.
![]() |
| Indonesia Pemborong KRI Brawijaya 320, KRI Prabu Siliwangi 321 dan Rafale Prancis Jadi Negara Penting Bagi Raksasa Persenjataan Eropa MBDA (Reportdifesa) |
Namun mengapa pasar Indonesia dianggap penting?
"Estimasinya, dalam dolar AS, adalah USD 9,52 miliar pada tahun 2025 dan diperkirakan mencapai USD 10,97 miliar pada tahun 2030,
Pemerintah Jakarta telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan $125 miliar selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan dan memodernisasi sistem pertahanannya, dengan sekitar dua pertiga ($79,1 miliar) dialokasikan untuk peralatan militer baru dan $32,5 miliar dialokasikan untuk kontinjensi dan pemeliharaan.
Investasi besar ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur pertahanan militer yang kuat yang mampu mengatasi tantangan keamanan regional yang terus berkembang, khususnya dalam menanggapi sengketa wilayah di Laut Cina Selatan," jelas Reportdifesa.
Upaya modernisasi militer Indonesia disebut selaras dengan inisiatif Kekuatan Esensial Minimum ( MEF), yang mengambil pendekatan berbasis kemampuan terhadap pertahanan.
"Kerangka strategis ini telah mengkatalisasi beberapa program pengadaan yang penting, termasuk rencana untuk memperoleh 36 jet tempur Dassault Rafale dan pesawat tempur multiperan Boeing F-15EX Advanced Eagle.
Program modernisasi Angkatan Udara juga mencakup pengadaan pesawat angkut tanker multiperan Airbus A330 dan pesawat angkut Lockheed Martin C-130J Super Hercules, yang menunjukkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan kemampuan udaranya.
Faktanya, saat ini perlindungan suatu negara dari serangan udara menjadi semakin penting.
Oleh karena itu, kawasan Asia Tenggara, mengingat pandangan jauh Tiongkok, sangat penting dalam hal pertahanan wilayah negara-negara yang terlibat," lanjut media Italia tersebut.
***


Posting Komentar untuk "Indonesia Pemborong KRI Brawijaya 320, KRI Prabu Siliwangi 321 dan Rafale Prancis Jadi Negara Penting Bagi Raksasa Persenjataan Eropa MBDA"