Martadinata Class Indonesia Mampu Laksanakan Operasi Interdiksi Maritim Ungguli Kemampuan Type 056 China

Martadinata class ungguli kemampuan Type 056 China


TIMEMOMENTS.COM - Fregat Martadinata class merupakan kapal kombatan utama Indonesia saat ini.

Keberadaan Martadinata class memperkuat kemampuan pecncegahan Indonesia terhadap datangnya ancaman dari laut.

Konsep modular yang diusung mempermudah pengoperasian dan perawatan Martadinata class.

Indonesia membeli dua unit Martadinata class dari galangan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda pada tahun 2014.

Baca JugaMantan Presiden China Hu Jintao Beberkan Indonesia Pegang 'Senjata Rahasia' untuk Lumpuhkan Negaranya

Pembelian ini menggunakan skema transfer teknologi sehingga di masa mendatang negeri ini bisa membuatnya sendiri.

Desainnya mengambil jenis SIGMA 10514 dimana ada empat modul yang dibangun di PT PAL Surabaya.

Sisanya sebanyak dua modul dibangun oleh DSNS.

Meski dua modul, DSNS membangun bagian penting yakni Bridge dan pusat komando.

Panjang Martadinata class mencapai 105,11 meter dan lebar 14 meter.

Tonase mencapai 2.365 ton dengan kecepatan maksimum 28 knot karena ditenagai mesin diesel dan listrik (CODOE).

Persenjataan Martadinata class cukup komplit terbukti dengan membawa elemen anti serangan udara VLS Mica, Oerlikon Millenium Gun serta Denel GI-2.

Aspek peperangan anti kapal permukaan juga tak kalah sangar dilengkapi Exocet MM40 Block III yang kapabilitasnya tak diragukan lagi.

Kemudian guna menangkal kapal selam diberikanlah torpedo Whitehead A244 Mod.3 dengan tambahan helikopter AS565 Panther yang membawa perangkat ASW Helras.

Semua persenjataan ini dikomandoi dengan sistem tempur TACTICOS buatan Thales yang terkenal sudah dipasang di banyak kapal perang negara-negara lain.

Wajar bila Martadinata class menjadi kapal perang Indonesia yang sering diikutkan berbagai misi penting seperti RIMPAC dan saat ini Sea Garuda di Teluk Thailand dimana sebelumnya berkumpul di dermaga Sattahip bersama kapal perang dari Royal Thai Navy dan TLDM Malaysia.

"KRI Raden Eddy Martadinata-331 (KRI REM-331), yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Andi Kristianto mengikuti tahap Sea Phase dalam Latihan Bersama (Latma) Sea Garuda 22B-25 di Perairan Teluk Thailand. Latihan ini dipimpin langsung oleh Dansatgas Kolonel Laut (P) Fadhlon dan melibatkan sejumlah unsur dari TNI Angkatan Laut (TNI AL) serta Royal Thai Navy (RTN)," lapor TNI AL pada 28 Agustus 2025.

Kemampuan Martadinata class rupanya mendapat sorotan dari China.

Sebab ia mampu melaksanakan operasi iinterdiksi maritim yang mengungguli kapal perang Type 056 PLAN.

"Yang terpenting, fregat ini memiliki daya tahan yang luar biasa, dengan jangkauan maksimum 8.000 kilometer pada kecepatan jelajah 14 knot dan sekitar 6.500 kilometer pada kecepatan 18 knot. Fregat ini merupakan kapal tempur pesisir yang dirancang khusus untuk operasi interdiksi maritim.

Type 056

Dilengkapi dengan meriam angkatan laut kompak Otto 76 mm, enam rudal antikapal Exocet Block II, dan sistem peluncur vertikal 12 sel, kemampuan tempurnya melampaui kapal perusak Tipe 056 milik China dan fregat Gepard 3.9 milik Vietnam dengan tonase yang sama, menjadikannya unit tempur angkatan laut yang tangguh di antara kapal-kapal ringan di kawasan tersebut. TNI AL berharap dapat meresmikan operasi fregat ini pada Januari 2017, yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuannya dalam operasi interdiksi pesisir," jelas mil.sina.cn dalam artikelnya berjudul 'China's maritime routes may be blocked, Indonesia uses new warships for disputes' pada 20 Juli 2016.

Adanya Martadinata class inilah yang memaksa China memodifikasi Type 056 miliknya menjadi Type 056A.*

Posting Komentar untuk " Martadinata Class Indonesia Mampu Laksanakan Operasi Interdiksi Maritim Ungguli Kemampuan Type 056 China"