Armada Perang Striking Force Indonesia Unjuk Kekuatan Tempur, Besar dan Mematikan!
TIMEMOMENTS.COM - Pernah dibahas di salah satu artikel Time Moments bahwa armada perang Indonesia haruslah besar dan kuat.
Tidak ada kata armada perang Indonesia kecil nan efektif.
Kenapa? karena luas wilayah Indonesia mencapai 1,9 juta km persegi, memiliki armada perang besar, kuat dan siap tempur sebuah keharusan tak boleh ditawar.
Nampaknya para pembuat keputusan mengiyakan agar militer Indonesia harus diperbesar dan diperkuat.
Dibareng profesionalisme, militer Indonesia bakal menciptakan efek deteren tinggi kepada potensi ancaman yang hendak datang.
Indonesia mempunyai armada Striking Force.
Di sini bisa dikenal sebagai satuan kapal Eskorta (Satkor).
Satkor sendiri didalamnya diperkuat oleh kapal kombatan seperti fregat, korvet, destroyer hingga kapal selam.
Satkor nanti bertugas melindungi kapal induk atau konvoi pasukan pemukul utama yang akan mengeliminasi kekuatan lawan.
Ada tiga jenis tugas Satkor, yakni : pembinaan kesiapsiagaan tempur dimana terus menerus mengembangkan kemampuan tempur agar siap setiap saat ketika negara membutuhkan.
Selanjutnya fungsi pengawalan dan perlindungan agar kapal kawan yang bernilai tinggi aman dari ancaman musuh.
Dan terakhir peperangan anti kapal selam dan anti serangan udara, karena dua ancaman ini paling sulit ditanggulangi.
Satkor saat ini berada di bawah Komando Armada RI (Koarmada RI).
"Kapal Eskorta merupakan kapal perang yang memang direka bentuk untuk tugas-tugas pengawalan dan perlindungan terhadap suatu badan utama atau unsur yang bernilai tinggi pada saat suatu formasi tugas melaksanakan lintas laut. Kapal Eskorta juga merupakan dasar pelindung kapal konvoi.
Mengingat ancaman prinsip umumnya datang dari Kapal Selam dan Pesawat Udara maka konfigurasi
sistem senjata dari kapal kawal menitik beratkan pada peperangan anti Kapal Selam dan pertahanan udara," jelas majalah Ghora Wira Madya Jala Koarmada II berjudul 'SATKOR'
Selain itu armada Satkor atau Striking Force Indonesia mesti mempunyai kemampuan tempur di atas rata-rata.
Hal ini untuk menjamin keunggulan atas lawan.
"Disamping sistem senjata, sebagai kapal kawal juga sangat menuntut kelincahan, kemampuan olah gerak, kecepatan tinggi dan daya tahan selama operasi. Oleh karena itu dari segi penampakan, bentuk kapalkapal kawal sangat manis, langsing tetapi kokoh dan garang," ungkapnya.
Dan kemarin pada 2 Oktober 2025, TNI AL memperlihatkan apa itu armada perang Indonesia sesungguhnya.
Bisa dibilang armada perang Indonesia terdiri dari puluhan KRI yang mengirim pesan kepada dunia bahwa jangan pernah ganggu kedaulatan NKRI.
"Dipimpin Kapal Perang terbesar di Asia Tenggara yaitu KRI Brawijaya-320, Sailing Pass TNI AL yang juga disaksikan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ini turut mengerahkan Pasukan Khusus Laut (Passusla) serta 51 unsur Kapal Perang yang terdiri dari 6 Fregat, 10 korvet, 2 Kapal Selam, 3 Kapal LST dan LPD, 16 Kapal Cepat, 2 Kapal Ranjau, 6 Kapal Patroli, 4 Kapal Bantu dan 2 Kapal Latih Taruna AAL yaitu KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci. Sementara unsur kapal dari kedinasan lain seperti dari ADRI, Bakamla, Basarnas, Polairud, KKP, KPLP, dan perhimpunan kapal nelayan juga turut berlayar di belakang Parade Kapal Perang TNI AL," jelas tnial.mil.id.
Sudah sepantasnya armada perang Indonesia terus dimodernisasi untuk memastikan tak ada ancaman yang mengganggu eksistensi NKRI.*
Tidak ada kata armada perang Indonesia kecil nan efektif.
Kenapa? karena luas wilayah Indonesia mencapai 1,9 juta km persegi, memiliki armada perang besar, kuat dan siap tempur sebuah keharusan tak boleh ditawar.
Nampaknya para pembuat keputusan mengiyakan agar militer Indonesia harus diperbesar dan diperkuat.
Dibareng profesionalisme, militer Indonesia bakal menciptakan efek deteren tinggi kepada potensi ancaman yang hendak datang.
Indonesia mempunyai armada Striking Force.
Di sini bisa dikenal sebagai satuan kapal Eskorta (Satkor).
Satkor sendiri didalamnya diperkuat oleh kapal kombatan seperti fregat, korvet, destroyer hingga kapal selam.
Satkor nanti bertugas melindungi kapal induk atau konvoi pasukan pemukul utama yang akan mengeliminasi kekuatan lawan.
Ada tiga jenis tugas Satkor, yakni : pembinaan kesiapsiagaan tempur dimana terus menerus mengembangkan kemampuan tempur agar siap setiap saat ketika negara membutuhkan.
Selanjutnya fungsi pengawalan dan perlindungan agar kapal kawan yang bernilai tinggi aman dari ancaman musuh.
Dan terakhir peperangan anti kapal selam dan anti serangan udara, karena dua ancaman ini paling sulit ditanggulangi.
Satkor saat ini berada di bawah Komando Armada RI (Koarmada RI).
"Kapal Eskorta merupakan kapal perang yang memang direka bentuk untuk tugas-tugas pengawalan dan perlindungan terhadap suatu badan utama atau unsur yang bernilai tinggi pada saat suatu formasi tugas melaksanakan lintas laut. Kapal Eskorta juga merupakan dasar pelindung kapal konvoi.
Mengingat ancaman prinsip umumnya datang dari Kapal Selam dan Pesawat Udara maka konfigurasi
sistem senjata dari kapal kawal menitik beratkan pada peperangan anti Kapal Selam dan pertahanan udara," jelas majalah Ghora Wira Madya Jala Koarmada II berjudul 'SATKOR'
Selain itu armada Satkor atau Striking Force Indonesia mesti mempunyai kemampuan tempur di atas rata-rata.
Hal ini untuk menjamin keunggulan atas lawan.
"Disamping sistem senjata, sebagai kapal kawal juga sangat menuntut kelincahan, kemampuan olah gerak, kecepatan tinggi dan daya tahan selama operasi. Oleh karena itu dari segi penampakan, bentuk kapalkapal kawal sangat manis, langsing tetapi kokoh dan garang," ungkapnya.
![]() |
Sailing Pass armada kapal perang TNI AL (foto : TNI AL) |
Dan kemarin pada 2 Oktober 2025, TNI AL memperlihatkan apa itu armada perang Indonesia sesungguhnya.
Bisa dibilang armada perang Indonesia terdiri dari puluhan KRI yang mengirim pesan kepada dunia bahwa jangan pernah ganggu kedaulatan NKRI.
"Dipimpin Kapal Perang terbesar di Asia Tenggara yaitu KRI Brawijaya-320, Sailing Pass TNI AL yang juga disaksikan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ini turut mengerahkan Pasukan Khusus Laut (Passusla) serta 51 unsur Kapal Perang yang terdiri dari 6 Fregat, 10 korvet, 2 Kapal Selam, 3 Kapal LST dan LPD, 16 Kapal Cepat, 2 Kapal Ranjau, 6 Kapal Patroli, 4 Kapal Bantu dan 2 Kapal Latih Taruna AAL yaitu KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci. Sementara unsur kapal dari kedinasan lain seperti dari ADRI, Bakamla, Basarnas, Polairud, KKP, KPLP, dan perhimpunan kapal nelayan juga turut berlayar di belakang Parade Kapal Perang TNI AL," jelas tnial.mil.id.
Sudah sepantasnya armada perang Indonesia terus dimodernisasi untuk memastikan tak ada ancaman yang mengganggu eksistensi NKRI.*
Posting Komentar untuk "Armada Perang Striking Force Indonesia Unjuk Kekuatan Tempur, Besar dan Mematikan!"