Indonesia Beli Kapal Induk Buat Thailand Langsung Upgrade HTMS Chakri Naruebet
TIMEMOMENTS.COM - Rencana Indonesia membeli kapal induk Landing Helicopter Dock (LHD) ITS Giuseppe Garibaldi mendapat berbagai sorotan internasional.
Meski bekas, nyatanya akuisisi ini mengundang berbagai perhatian negara kawasan.
Karena militer Indonesia bisa menggeser kekuatan tempur berjumlah banyak dalam sekali gerak.
Hal yang wajar dilakukan karena wilayah Indonesia terlalu luas dan memerlukan pengerahan pasukan berjumlah banyak dalam sekali waktu.
Baca Juga : PLAN China Terpancing Tempatkan Kapal Induk Shandong di Indo Pasifik Jika Indonesia Beli Giuseppe Garibaldi
Tujuannya mempertahankan seluruh wilayah NKRI bila diserang musuh secara mendadak.
Kesempatan pertama menyangkal serangan itu ada di mobilitas pasukan, LHD menjembatani hal ini.
Terlebih Garibaldi nantinya dimodifikasi agar mampu mengoperasikan drone tempur menambah daya gempur pasukan Marinir ketika melancarkan operasi pendaratan amfibi.
HTMS Chakri Naruebet
Satu-satunya negara Asia Tenggara yang mempunyai kapal induk ialah Royal Thai Navy (RTN) bernama HTMS Chakri Naruebet.
Kapal induk ini bukan jenis LHD tapi benar-benar Aircraft Carrier namun dengan dimensi terkecil di dunia.
Akhirnya pada 2006 semua jet tempur Matador dihapus dari dinas aktif, mengakibatkan dek Chakri kosong melompong hingga sekarang.
Sebetulnya selain jet tempur, RTN bisa mengisi sampai empat belas helikopter seperti Sikorsky Sea King, S-76, S-70B Seahawk atau CH-47 Chinook.
Namun tak semudah teori karena harga alutsista serta operasionalnya terlalu mahal bagi kantong Thailand.
Hanya baru-baru ini kapal induk tersebut diikutkan dalam armada Show Off Force menyikapi insiden penyerangan militer Kamboja di perbatasan Thailand.
Kedatangan Kapal Induk Indonesia
Rencananya pada akhir 2026 atau 2027 bila semuanya lancar kapal induk LHD Garibaldi segera didatangkan ke Indonesia.
Kedatangannya bakal disorot oleh negara kawasan karena kepemilikan kapal induk membuat angkatan bersenjata sebuah negara memiliki kapabilitas agresor.
Tak tinggal diam, Thailand mengupgrade Chakri untuk lebih siap operasional lagi di masa mendatang.
"Pada hari pembukaan pameran Pertahanan & Keamanan 2025 di Bangkok, perusahaan Prancis Thales dan mitranya dari Thailand Universal Communication Systems Co. Ltd. (UCS) menandatangani kontrak dengan Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN) untuk meningkatkan Sistem Manajemen Platform Terpadu (IPMS) dari satu-satunya kapal induk Angkatan Laut HTMS Chakri Naruebet (CVH 911)," lapor Naval News pada 14 November 2025.
Beberapa sistem di kapal induk yang akan diupgrade ialah platform’s management and control architecture, efisiensi operasional serta otomatisasi beberapa bagian kapal.
Semua pekerjaan ini akan dilakukan di Thailand dan Turki, bahkan ketika semua komponen terpasang pengujian dilakukan di Istanbul.
Selama 15 bulan proses modernisasi dilakukan untuk memastikan HTMS Chakri Naruebet siap operasional di masa-masa mendatang.*
Meski bekas, nyatanya akuisisi ini mengundang berbagai perhatian negara kawasan.
Karena militer Indonesia bisa menggeser kekuatan tempur berjumlah banyak dalam sekali gerak.
Hal yang wajar dilakukan karena wilayah Indonesia terlalu luas dan memerlukan pengerahan pasukan berjumlah banyak dalam sekali waktu.
Baca Juga : PLAN China Terpancing Tempatkan Kapal Induk Shandong di Indo Pasifik Jika Indonesia Beli Giuseppe Garibaldi
Tujuannya mempertahankan seluruh wilayah NKRI bila diserang musuh secara mendadak.
Kesempatan pertama menyangkal serangan itu ada di mobilitas pasukan, LHD menjembatani hal ini.
Terlebih Garibaldi nantinya dimodifikasi agar mampu mengoperasikan drone tempur menambah daya gempur pasukan Marinir ketika melancarkan operasi pendaratan amfibi.
HTMS Chakri Naruebet
Satu-satunya negara Asia Tenggara yang mempunyai kapal induk ialah Royal Thai Navy (RTN) bernama HTMS Chakri Naruebet.
Kapal induk ini bukan jenis LHD tapi benar-benar Aircraft Carrier namun dengan dimensi terkecil di dunia.
RTN membelinya dari galangan Bazan, Spanyol dan ditugaskan pada 27 Maret 1997.
Harganya lumayan mahal saat itu mencapai 285 juta dolar AS.
Principe de Asturias, kapal induk AL Spanyol jadi rujukkan pembangunan HTMS Chakri.
Niat awal RTN melengkapi enam unit AV-8S Matador di dek Chakri.
Tapi krisis moneter di Asia Tenggara mengakibatkan operasional jet tempur tersebut terbengkalai.
Pada 2003 mereka mencoba lagi mencari Harrier bekas, kali ini dari Sea Harrier FA2 milik British Aerospace tapi pembelian gagal dilanjutkan.
Harganya lumayan mahal saat itu mencapai 285 juta dolar AS.
Principe de Asturias, kapal induk AL Spanyol jadi rujukkan pembangunan HTMS Chakri.
Niat awal RTN melengkapi enam unit AV-8S Matador di dek Chakri.
Tapi krisis moneter di Asia Tenggara mengakibatkan operasional jet tempur tersebut terbengkalai.
Pada 2003 mereka mencoba lagi mencari Harrier bekas, kali ini dari Sea Harrier FA2 milik British Aerospace tapi pembelian gagal dilanjutkan.
![]() |
| Calon kapal induk Indonesia ITS Giuseppe Garibaldi |
Akhirnya pada 2006 semua jet tempur Matador dihapus dari dinas aktif, mengakibatkan dek Chakri kosong melompong hingga sekarang.
Sebetulnya selain jet tempur, RTN bisa mengisi sampai empat belas helikopter seperti Sikorsky Sea King, S-76, S-70B Seahawk atau CH-47 Chinook.
Namun tak semudah teori karena harga alutsista serta operasionalnya terlalu mahal bagi kantong Thailand.
Hanya baru-baru ini kapal induk tersebut diikutkan dalam armada Show Off Force menyikapi insiden penyerangan militer Kamboja di perbatasan Thailand.
Kedatangan Kapal Induk Indonesia
Rencananya pada akhir 2026 atau 2027 bila semuanya lancar kapal induk LHD Garibaldi segera didatangkan ke Indonesia.
Kedatangannya bakal disorot oleh negara kawasan karena kepemilikan kapal induk membuat angkatan bersenjata sebuah negara memiliki kapabilitas agresor.
Tak tinggal diam, Thailand mengupgrade Chakri untuk lebih siap operasional lagi di masa mendatang.
"Pada hari pembukaan pameran Pertahanan & Keamanan 2025 di Bangkok, perusahaan Prancis Thales dan mitranya dari Thailand Universal Communication Systems Co. Ltd. (UCS) menandatangani kontrak dengan Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN) untuk meningkatkan Sistem Manajemen Platform Terpadu (IPMS) dari satu-satunya kapal induk Angkatan Laut HTMS Chakri Naruebet (CVH 911)," lapor Naval News pada 14 November 2025.
Beberapa sistem di kapal induk yang akan diupgrade ialah platform’s management and control architecture, efisiensi operasional serta otomatisasi beberapa bagian kapal.
Semua pekerjaan ini akan dilakukan di Thailand dan Turki, bahkan ketika semua komponen terpasang pengujian dilakukan di Istanbul.
Selama 15 bulan proses modernisasi dilakukan untuk memastikan HTMS Chakri Naruebet siap operasional di masa-masa mendatang.*


Posting Komentar untuk "Indonesia Beli Kapal Induk Buat Thailand Langsung Upgrade HTMS Chakri Naruebet"