Indonesia Incar HQ-9 Sistem Pertahanan Udara yang Ditakuti F-35 Israel

TIMEMOMENTS.COM - Indonesia sebetulnya kekurangan sistem pertahanan udara jarak jauh.

Sekalian kekurangan penangkal rudal balistik yang membuat pertahanan udara kurang efektif menghalau segala ancaman.

Mau tak mau memang harus memenuhi lini yang bolong itu.

Masalahnya jarang sekali negara yang mau menjual sistem pertahanan udara jarak jauh ke luar negeri.

Baca Juga : AS Mesti Jual F-35 Jika Ingin Alutsista Buatannya Laku Keras Dibeli Indonesia

Ada AS dengan rudal Patriot tapi mustahil saat ini dibeli Indonesia.

Rusia punya S-400 bisa diekspor tapi terhalang ancaman sanksi CAATSA.

Solusi saat ini cuma ada di China, Prancis dan Turki.

Dari Turki Indonesia memutuskan membeli Hisar dan Prancis keluarga Aster 30 serta Mica yang terpasang di kapal perang.

Namun keduanya belum cukup karena Indonesia benar-benar ingin memiliki sistem pertahanan udara jarak jauh.

HQ-9

China menjual sistem seperti ini bernama HQ-9 dan NATO memberinya kode Red Banner-9 atau CH-SA-9.

Sistem ini dibagi menjadi dua kemampuan pertama jarak jangkau 120 km dan 300 km.

Ketinggian maksimum tembakan mencapai 50 km.

Missile dari HQ-9 bisa mencapai kecepatan 4 Mach.

HQ-9 bila dilihat dari dekat

Untuk varian ekspor, sistem buatan China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) membuat FD-2000 dengan jangkauan tembak mencapai 125 km dan dilengkapi dengan radar AESA yang bisa menembak jatuh jet tempur siluman.

Lantas ada versi FD-2000B dengan peningkatan jangkauan tembak sejauh 250 km.

Sementara itu ada HQ-9P varian khusus untuk Pakistan dengan kemampuan menembak jatuh rudal jelajah.

Ditilik dari rancang bangunnya ia mirip seperti rudal Patriot AS.

"Seperti Patriot, HongQi 9 menggunakan sistem panduan terminal 'Track-Via-Missile' (TVM) dan awalnya dirancang untuk diluncurkan dari peluncur kontainer berbentuk kotak miring bergaya Patriot," jelas Army Recognition.

Operator HQ-9 cukup banyak di luar China ada Maroko, Turkmenistan, Uzbekistan, Pakistan, Mesir dan Iran.

Ekspor ini membuktikan bahwa sistem tersebut cukup mumpuni digunakan.

Ketakutan F-35 Israel

Pada September 2025 usai F-35 dan F-15 Israel menyerang Doha, Qatar, negara-negara Arab mulai jaga-jaga.

Tak terkecuali Mesir, mereka menempatkan HQ-9 ke Semenanjung Sinai untuk meredam AU Israel apabila hendak menyerang Kairo.

Hasilnya tak ada satu pun jet tempur Israel bertindak provokatif di Sinai.

Memang senjata buatan China jadi momok bagi Tel Aviv.

Pada konflik melawan Hezbollah, korvet INS Hanit Israel kena sengat C-802 Lebanon yang diluncurkan dari platform truk.

Rudal ini diperoleh dari Iran dan membuat militer Israel terkejut.

Kali ini Indonesia mengincar HQ-9 sebagai unsur pertahanan udara jarak jauh yang sudah lama nihil sejak dipensiunkannya S-75 Dvina.*

Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Indonesia Incar HQ-9 Sistem Pertahanan Udara yang Ditakuti F-35 Israel"