Jika Indonesia Pecahkan Rekor Penjualan Senjata Terbesar China Negeri Panda Siap Jadikan Indonesia Mitra Strategis Utama


TIMEMOMENTS.COM - Pengumuman Indonesia untuk membeli sejumlah alutsista dari China mendapatkan sejumlah sorotan.

Usai Menteri Pertahanan Indonesia mengonfirmasi pembelian jet tempur J-10 Tiongkok, muncul kabar bahwa militer Indonesia juga berencana membeli kapal rudal Tipe 022 buatan Tiongkok dan rudal antikapal supersonik CM-302 (versi ekspor YJ-12). 

Kemudian, pada 21 Oktober 2025 waktu setempat, Indonesia mengungkapkan lebih lanjut bahwa mereka sedang mempersiapkan pembelian kapal perang Tiongkok.

Pembelian ini melibatkan sebuah fregat bekas, kemungkinan Tipe 053H3 atau Tipe 054

Indonesia berencana membeli tujuh fregat bekas serupa dari Tiongkok dalam waktu dekat. 

Jika semua pesanan terlaksana, nilai total tiga kategori peralatan pertama akan melebihi 3,1 miliar dollar AS.

Nilainya, memecahkan rekor penjualan senjata Tiongkok dan jauh melampaui kesepakatan terbesar Pakistan yang terdiri dari tiga fregat F-22P dan delapan kapal selam kelas Kirin yang dibeli selama 15 tahun.

Mitra Strategis bagu Tiongkok

Dengan rencana pembelian tersebut, ke depan ruang lingkup kerja sama pertahanan antara Tiongkok dan Indonesia terus berkembang. 

Mengutip dari Sohu, pada 23 Oktober 2025, menyebut implikasi pembelian senjata oleh Indonesia dari China ini bisa sangat luas.

Jika rencana pembelian kapal induk Italia Garibaldi oleh Indonesia diubah menjadi kapal induk tanpa awak, kapal tersebut dapat dilengkapi dengan pesawat tanpa awak Rainbow-4 dan sistem senjata jarak dekat HQ-10 buatan Tiongkok. 

Meskipun kontrak jet tempur generasi kelima KAAN senilai 10 miliar dollar AS yang ditandatangani antara Indonesia dan Turki baru akan terlaksana pada tahun 2028.

Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk menyediakan teknologi untuk versi ekspor jet tempur J-31 melalui pengembangan bersama, bisa jadi Indonesia menjadi mitra barunya.

Tiongkok juga telah mengusulkan pembentukan jaringan pertahanan udara-laut terpadu untuk Indonesia.

Dengan jet tempur J-10B sebagai simpul udara, korvet Tipe 053H3 sebagai hub laut, dan kapal selam Tipe 039A sebagai kekuatan bawah air, bersama dengan rudal CM-302 berbasis darat dan pesawat peringatan dini, membentuk lingkaran pertahanan tiga dimensi yang mencakup wilayah barat daya Laut Cina Selatan.

Pendekatan sistematis ini justru merupakan strategi penyeimbangan asimetris yang telah lama diupayakan Indonesia.

Penjualan senjata ini, yang seolah-olah merupakan dumping peralatan bekas, sebenarnya menunjukkan daya saing komprehensif sistem industri militer Tiongkok.

Meskipun Barat masih khawatir bahwa transfer teknologi dapat mendorong munculnya pesaing.

Tiongkok telah menciptakan samudra biru baru di pasar perdagangan senjata global melalui model mengaktifkan sumber daya yang ada dan memberdayakan dengan teknologi.

Pilihan Indonesia bukan hanya penegasan efektivitas biaya, tetapi juga sebuah mosi percaya terhadap kemampuan layanan siklus hidup penuh Tiongkok. 

Dengan selesainya pesanan ini, jaringan kerja sama pertahanan baru yang berpusat pada Tiongkok diam-diam mulai terbentuk di Asia Tenggara.

Baca Juga : Embargo Militer AS Sebabkan Indonesia Membeli KAAN dan J-10

***

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M Saya merupakan penulis di website sejak 2017, sempat menulis di berbagai media seperti Intisari Online dan National Geographic dengan mengikuti berbagai isu terkini.

Posting Komentar untuk " Jika Indonesia Pecahkan Rekor Penjualan Senjata Terbesar China Negeri Panda Siap Jadikan Indonesia Mitra Strategis Utama"