Angkatan Bersenjata Indonesia Mengesankan Pakar Rusia Khawatir Selat Malaka Bisa Diblokir
TIMEMOMENTS.COM - Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Banyak kapal niaga atau militer wara wiri melewati selat Malaka.
Bila pemerintah Indonesia bisa mengelola selat Malaka alamat cuan mengalir terus demi menutup defisit APBN.
Bayangkan saja ada 100 ribu beragam jenis kapal lalu lalang di selat Malaka.
"Selat Malaka yang merupakan jalur strategis yang berada dibawah kedaulatan tiga negara di Asia yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura, sangat rentan dengan berbagai aksi kejahatan.
Indonesia, Malaysia dan Singapura, yang merupakan littoral states atau dalam istilah lainnya adalah negara pantai, yaitu negara-negara yang memiliki suatu kawasan yang sama, dan bertanggung jawab penuh terhadap segala hal yang terjadi di kawasan tersebut," jelas maritimjournal.id dalam penelitiannya berjudul 'Keamanan Perbatasan Selat Malaka'
Selat Malaka harus diamankan bukan hanya oleh angkatan laut.
Diperlukan kerja sama lintas instansi secara terpadu demi mewujudkan selat Malaka yang menguntungkan posisi Indonesia.
"Dengan adanya interoperabilitas antar satuan keamanan laut perbatasan maka akan mudah untuk berkoordinasi dan melaksanakan tugas-tugas yang diemban secara bersama-sama.
Interoperabilitas adalah aplikasi yang berinteraksi dengan aplikasi lain melalui protokol yang disepakati bersama melalui jalur komunikasi.
Terwujudnya interoperabilitas dalam keamanan maritim di perbatasan laut Indonesia di Selat Malaka yaitu memotong jalur birokrasi, mampu menyatukan upaya dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan bersama sehingga lebih efektif dan efisien," bebernya.
Keamanan selat Malaka merupakan prioritas bagi Indonesia.
TNI AL membentuk First Fleet Quick Respon (F1QR) sebagai tim tanggap atas segala gangguan keamanan di selat Malaka.
Bila pemerintah Indonesia bisa mengelola selat Malaka alamat cuan mengalir terus demi menutup defisit APBN.
Bayangkan saja ada 100 ribu beragam jenis kapal lalu lalang di selat Malaka.
"Selat Malaka yang merupakan jalur strategis yang berada dibawah kedaulatan tiga negara di Asia yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura, sangat rentan dengan berbagai aksi kejahatan.
Indonesia, Malaysia dan Singapura, yang merupakan littoral states atau dalam istilah lainnya adalah negara pantai, yaitu negara-negara yang memiliki suatu kawasan yang sama, dan bertanggung jawab penuh terhadap segala hal yang terjadi di kawasan tersebut," jelas maritimjournal.id dalam penelitiannya berjudul 'Keamanan Perbatasan Selat Malaka'
Selat Malaka harus diamankan bukan hanya oleh angkatan laut.
Diperlukan kerja sama lintas instansi secara terpadu demi mewujudkan selat Malaka yang menguntungkan posisi Indonesia.
"Dengan adanya interoperabilitas antar satuan keamanan laut perbatasan maka akan mudah untuk berkoordinasi dan melaksanakan tugas-tugas yang diemban secara bersama-sama.
Interoperabilitas adalah aplikasi yang berinteraksi dengan aplikasi lain melalui protokol yang disepakati bersama melalui jalur komunikasi.
Terwujudnya interoperabilitas dalam keamanan maritim di perbatasan laut Indonesia di Selat Malaka yaitu memotong jalur birokrasi, mampu menyatukan upaya dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan bersama sehingga lebih efektif dan efisien," bebernya.
Keamanan selat Malaka merupakan prioritas bagi Indonesia.
TNI AL membentuk First Fleet Quick Respon (F1QR) sebagai tim tanggap atas segala gangguan keamanan di selat Malaka.
Hal itu terbukti tahun lalu saat F1QR mengagalkan upaya pencurian di sana.
"Dengan menggunakan Sea Rider 85, TNI Angkatan Laut dalam hal ini First Fleet Quick Respon (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai berhasil menggagalkan pencurian di atas Kapal MV. African Halcyon bendera Bahamas yang sedang lego jangkar di Perairan Dumai, Selat Malaka, Kamis 29 Februari 2024," jelas @tni_angkatan_laut.
Menurut hukum laut UNCLOS, setiap kapal boleh lewat selat Malaka karena memiliki hak lintas damai dan transit passage.
Namun ada aturan bahwa kapal asing yang melewati perairan Indonesia termasuk di selat Malaka yakni tak boleh berhenti sembarangan, tidak menganggu keamanan, tidak boleh mengambil sumber daya milik Indonesia.
Jika dirasa kapal yang melintas dianggap berbahaya, otoritas Indonesia bisa menindaknya.
Pun hak Indonesia untuk menutup selat Malaka.
"Meskipun tidak ada kerja sama militer antarnegara ASEAN, masing-masing negara memiliki angkatan bersenjata yang mengesankan.
Seraya menunjuk tiga negara Malaysia, Singapura, dan Indonesia yang lokasi geografisnya memungkinkan mereka, jika perlu, untuk secara signifikan mempersulit atau bahkan memblokir pelayaran di Selat Malaka jalur air utama yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia," jelas Kepala Pusat Wilayah Samudra Hindia di IMEMO RAS, Doktor Ilmu Sejarah Alexey Kupriyanov dikutip dari rbc.ru dalam artikelnya berjudul 'Experts assess the potential for military cooperation between Russia and Indonesia' pada 16 September 2024.
Akan tetapi Indonesia harus siap dengan konsekuensinya jika menutup Selat Malaka.*
"Dengan menggunakan Sea Rider 85, TNI Angkatan Laut dalam hal ini First Fleet Quick Respon (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai berhasil menggagalkan pencurian di atas Kapal MV. African Halcyon bendera Bahamas yang sedang lego jangkar di Perairan Dumai, Selat Malaka, Kamis 29 Februari 2024," jelas @tni_angkatan_laut.
Menurut hukum laut UNCLOS, setiap kapal boleh lewat selat Malaka karena memiliki hak lintas damai dan transit passage.
Namun ada aturan bahwa kapal asing yang melewati perairan Indonesia termasuk di selat Malaka yakni tak boleh berhenti sembarangan, tidak menganggu keamanan, tidak boleh mengambil sumber daya milik Indonesia.
Jika dirasa kapal yang melintas dianggap berbahaya, otoritas Indonesia bisa menindaknya.
Pun hak Indonesia untuk menutup selat Malaka.
"Meskipun tidak ada kerja sama militer antarnegara ASEAN, masing-masing negara memiliki angkatan bersenjata yang mengesankan.
Seraya menunjuk tiga negara Malaysia, Singapura, dan Indonesia yang lokasi geografisnya memungkinkan mereka, jika perlu, untuk secara signifikan mempersulit atau bahkan memblokir pelayaran di Selat Malaka jalur air utama yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia," jelas Kepala Pusat Wilayah Samudra Hindia di IMEMO RAS, Doktor Ilmu Sejarah Alexey Kupriyanov dikutip dari rbc.ru dalam artikelnya berjudul 'Experts assess the potential for military cooperation between Russia and Indonesia' pada 16 September 2024.
Akan tetapi Indonesia harus siap dengan konsekuensinya jika menutup Selat Malaka.*
Posting Komentar untuk "Angkatan Bersenjata Indonesia Mengesankan Pakar Rusia Khawatir Selat Malaka Bisa Diblokir "