Media Thailand Puji KRI Brawijaya Dinilai Korvet Rasa Fregat dengan Fleksibilitas Tinggi
TIMEMOMENTS.COM - Satu dari dua unit korvet PPA pesanan Indonesia dari Fincantieri, Italia, KRI Brawijaya tengah perjalanan menuju Tanah Air.
Diperkirakan bulan September 2025 KRI Brawijaya tiba di Indonesia.
Pelayaran KRI Brawijaya dari Italia singgah di beberapa tempat.
Mesir dan Jeddah menjadi salah duanya.
Indonesia sengaja membeli KRI Brawijaya sebagai usaha penguatan pertahanan aspek laut.
Karena pertahanan laut Indonesia masih dinilai belum cukup mumpuni.
Sehingga diperlukan penambahan alutsista dalam jumlah relatif besar.
"KRI Brawijaya-320 merupakan kapal fregat yang dibangun oleh Fincantieri sebagai bagian dari kontrak pengadaan yang ditandatangani pada April 2024. Kapal ini akan memperkuat armada TNI AL dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia.
Setelah upacara penyerahan, KRI Brawijaya-320 akan kembali ke Indonesia pada tanggal 12 Juli 2025. Kehadiran kapal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kekuatan TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia," jelas Puspen TNI pada 3 Juli 2025.
Pemilihan korvet PPA dirasa tepat karena Indonesia tak perlu menunggu kapal perang selesai dibuat.
Sehingga bisa langsung datang sesegera mungkin.
Menurut US Naval Institute, korvet PPA mempunyai banyak kegunaan.
Patroli di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) jadi makanan wajibnya.
"Kapal patroli kelas Paolo Thaon Di Revel buatan Italia yang inovatif dan fleksibel lebih dari sekadar kapal perang serbaguna kapal ini memiliki multikonfigurasi.
Dioptimalkan untuk operasi intensitas tinggi modern, menggabungkan sensor dan senjata anti-udara, anti-permukaan, dan anti-kapal selam yang ekstensif," jelasnya.
Selain itu korvet PPA bisa diupgrade sesuai kebutuhan user.
Menurut Organisasi Eropa untuk Kerja Sama Persenjataan Gabungan (OCCAR) yang mengintegrasikan program ini, varian yang lebih ringan dapat "dengan mudah" ditingkatkan ke konfigurasi yang lebih berat selama masa pakai kapal.
Bukan cuma US Naval Institute, media Thailand. Thai Military And Asian Region menjelaskan jika korvet PPA seperti KRI Brawijaya seperti rasa fregat dan punya fleksibilitas yang baik.
"Kelas kapal baru ini dirancang untuk beroperasi dalam berbagai skenario, mulai dari tugas militer tradisional hingga operasi dukungan kemanusiaan dan bantuan bencana, yang mendapatkan keuntungan dari penggunaan konsep modularitas yang luas.
Kapal ini menghadirkan banyak fitur inovatif, baik di platform maupun sistem tempurnya, seperti sistem propulsi canggih dan haluan tajam yang memungkinkan kecepatan di atas 31 knot, fleksibilitas tinggi berkat keberadaan area modular, dan integrasi kokpit yang menggabungkan fungsi anjungan dan Pusat Informasi Tempur dengan memanfaatkan teknologi dan ergonomi yang lazim digunakan di bidang aeronautika," jelasnya.
Nantinya KRI Brawijaya bakal ditempatkan di garis depan armada perang Indonesia.*
Diperkirakan bulan September 2025 KRI Brawijaya tiba di Indonesia.
Pelayaran KRI Brawijaya dari Italia singgah di beberapa tempat.
Mesir dan Jeddah menjadi salah duanya.
Indonesia sengaja membeli KRI Brawijaya sebagai usaha penguatan pertahanan aspek laut.
Karena pertahanan laut Indonesia masih dinilai belum cukup mumpuni.
Sehingga diperlukan penambahan alutsista dalam jumlah relatif besar.
"KRI Brawijaya-320 merupakan kapal fregat yang dibangun oleh Fincantieri sebagai bagian dari kontrak pengadaan yang ditandatangani pada April 2024. Kapal ini akan memperkuat armada TNI AL dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia.
Setelah upacara penyerahan, KRI Brawijaya-320 akan kembali ke Indonesia pada tanggal 12 Juli 2025. Kehadiran kapal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kekuatan TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia," jelas Puspen TNI pada 3 Juli 2025.
Pemilihan korvet PPA dirasa tepat karena Indonesia tak perlu menunggu kapal perang selesai dibuat.
Sehingga bisa langsung datang sesegera mungkin.
Menurut US Naval Institute, korvet PPA mempunyai banyak kegunaan.
Patroli di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) jadi makanan wajibnya.
"Kapal patroli kelas Paolo Thaon Di Revel buatan Italia yang inovatif dan fleksibel lebih dari sekadar kapal perang serbaguna kapal ini memiliki multikonfigurasi.
Dioptimalkan untuk operasi intensitas tinggi modern, menggabungkan sensor dan senjata anti-udara, anti-permukaan, dan anti-kapal selam yang ekstensif," jelasnya.
Selain itu korvet PPA bisa diupgrade sesuai kebutuhan user.
Menurut Organisasi Eropa untuk Kerja Sama Persenjataan Gabungan (OCCAR) yang mengintegrasikan program ini, varian yang lebih ringan dapat "dengan mudah" ditingkatkan ke konfigurasi yang lebih berat selama masa pakai kapal.
Bukan cuma US Naval Institute, media Thailand. Thai Military And Asian Region menjelaskan jika korvet PPA seperti KRI Brawijaya seperti rasa fregat dan punya fleksibilitas yang baik.
"Kelas kapal baru ini dirancang untuk beroperasi dalam berbagai skenario, mulai dari tugas militer tradisional hingga operasi dukungan kemanusiaan dan bantuan bencana, yang mendapatkan keuntungan dari penggunaan konsep modularitas yang luas.
Kapal ini menghadirkan banyak fitur inovatif, baik di platform maupun sistem tempurnya, seperti sistem propulsi canggih dan haluan tajam yang memungkinkan kecepatan di atas 31 knot, fleksibilitas tinggi berkat keberadaan area modular, dan integrasi kokpit yang menggabungkan fungsi anjungan dan Pusat Informasi Tempur dengan memanfaatkan teknologi dan ergonomi yang lazim digunakan di bidang aeronautika," jelasnya.
Nantinya KRI Brawijaya bakal ditempatkan di garis depan armada perang Indonesia.*

Posting Komentar untuk "Media Thailand Puji KRI Brawijaya Dinilai Korvet Rasa Fregat dengan Fleksibilitas Tinggi"