AS Buktikan dengan Proposal, Jet Tempur F-15EX Incaran Indonesia Bukan Pesawat Cemoohan

AS Buktikan dengan Proposal, Jet Tempur F-15EX Incaran Indonesia Bukan Pesawat Cemoohan (USAF)


TIMEMOMENTS.COM- Prabowo Subianto kala menjabat sebagai Menhan pada 2023 telah menandatangani nota kesepahaman komitmen pembelian 24 pesawat tempur F-15EX buatan Boeing Amerika Serikat (AS).

Penandatanganan nota kesepahaman komitmen pembelian 24 jet tempur F-15EX itu dilakukan di The Boeing Company, St. Louis, Missouri, AS.

Namun hingga kini belum ada keputusan final perihal progres pembelian 24 pesawat tempur F-15EX asal AS oleh Indonesia.

Bahkan, dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 18 April 2025, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang menjelaskan proses pembelian 24 pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat masih berjalan.

“Kementerian Pertahanan sudah melakukan pengkajian dan juga sudah merekomendasikan, namun kembali lagi nanti keputusan itu ada di pemerintah pusat dan juga Kementerian Keuangan,” ujar Frega dalam Webinar yang diselenggarakan pada 17 April 2025.

Dia menjelaskan bahwa proses pembelian berlangsung lama karena belum ada kontrak yang ditandatangani.

“Kami belum ada keterikatan untuk membeli, dan tentunya dengan kondisi yang ada saat ini, proses masih berjalan. Walaupun kalau dilihat dari pemberitaan, itu sempat ada juga penandatangan MoU (nota kesepahaman),” ujarnya.

Adapun F-15EX merupakan pesawat tempur generasi 4.5.

F-15EX adalah pesawat tempur multiperan, bermesin ganda, dan memiliki dua tempat duduk.

Pesawat ini merupakan turunan dari F-15E Strike Eagle milik Angkatan Udara AS.

F-15EX mewarisi kemajuan modern seperti kontrol penerbangan "fly-by-wire", Sistem Isyarat Helm Digital ganda, layar sentuh besar, dan berbagai peningkatan tambahan, seperti Sistem Ketahanan Peringatan Aktif Pasif AN/ALQ-250(V)1 Eagle untuk peperangan elektronik.

Meskipun tidak memiliki kemampuan siluman, F-15EX tetap memiliki kemampuan tempur yang setara dengan pesawat tempur generasi kelima.

Dikutip Timemoments.com dari 19Fortyfive edisi 11 Februari 2025, kantor Direktur, Uji Operasional & Evaluasi (DOT&E) AS bahkan memberikan nilai sangat tinggi kepada F-15EX Eagle II dalam laporan tahunannya.

"F-15EX secara operasional efektif dalam semua peran superioritas udaranya, termasuk serangan udara defensif dan ofensif terhadap pesawat musuh generasi kelima pengganti, serta kemampuan udara-ke-darat dasar terhadap ancaman yang diuji," jelas 19fortyfive mengutip laporan DOT&E.

Meskipun tidak memiliki kemampuan siluman, F-15EX disebut sangat berharga untuk misi superioritas udara.

"Kemampuan manuver dan daya tembaknya dapat menyerang pesawat musuh, terutama dalam situasi di mana kemampuan siluman tidak terlalu penting," lanjut media AS itu.

Sementara itu, dikutip dari Flight Global edisi 21 Februari 2025, versi terkini dari pesawat tempur serbaguna F-15 milik Boeing telah menerima dukungan besar dari kantor Pentagon yang menguji dan mengevaluasi perangkat keras militer.

Dalam laporan tahunannya tahun 2024, Direktorat Uji dan Evaluasi Operasional (DOT&E) menilai F-15EX efektif secara operasional dalam peran superioritas udara, bahkan jika dibandingkan dengan pesawat generasi kelima.

“F-15EX mampu mendeteksi dan melacak semua ancaman pada jarak yang menguntungkan, menggunakan sistem on-board dan off-board untuk mengidentifikasi ancaman tersebut, dan mengirimkan senjata sambil bertahan hidup,” kata laporan itu.

Jet bermesin ganda itu juga mendapat skor baik dalam hal keandalan, ketersediaan, dan kemudahan perawatan mencapai "hampir semua tujuan", catat laporan itu.

Pilot yang disurvei juga menyatakan pendapat yang umumnya positif tentang tata letak kokpit pesawat tempur itu.

Tidak diragukan lagi kemampuan F-15 yang telah teruji dalam pertempuran untuk menang melawan ancaman generasi keempat, yang mana keluarga Eagle membanggakan rekor tempur tak terkalahkan 104-0.

Kritikus sempat berpendapat bahwa F-15 Boeing pesawat tempur Perang Dingin yang dimodernisasi jadi F-15EX tidak cocok untuk bersaing dengan musuh yang lebih maju seperti Sukhoi Su-57 milik Rusia atau Chengdu J-20 milik China.

Tapi DOT&E mengatakan F-15EX tampil baik dalam uji coba terhadap "pesawat pengganti generasi kelima musuh" pada misi kontra-udara defensif dan ofensif.

Eagle II juga terbukti efektif dalam peran serangan udara-ke-darat dasar.

Dikutip Timemoments.com dari National Security Journal edisi 16 Agustus 2025, jet tempur F-15EX rupanya pernah dicemooh oleh para pesaingnya.

"Pernah dicemooh oleh para pesaingnya sebagai 'terlalu tua, terlalu mahal, terlalu besar untuk era siluman, dll,' F-15EX Eagle II berubah menjadi Energizer Bunny dari pesawat tempur," jelas situs berbahasa Inggris itu.

Namun demi membuktikan F-15EX bukan pesawat cemoohan, pemerintah AS dilaporkan mengajukan proposal perubahan prioritas dalam pesawat tempur buatan Boeing itu.

"Proposal anggaran Tahun Anggaran 2026 Departemen Pertahanan (DoD) menampilkan sejumlah perubahan dalam prioritas pengadaan yang diuntungkan oleh pesawat tempur bermesin ganda yang telah lama bertugas ini," lapor National Security Journal.

Ada sejumlah program yang dikatakan akan digantikan di pesawat F-15EX oleh AS.

"Program-program—seperti platform radar E-7 yang akan menggantikan E-3 AWACS—memiliki beberapa masalah," jelas situs asing itu.

F-15EX dikatakan telah mengalami pasang surut dalam beberapa tahun terakhir.

Namun kini, rencana pengadaan untuk jenisnya akan meningkat dari 98 pesawat menjadi 129.

"Anggaran tahun fiskal berikutnya telah mengalokasikan $3 miliar untuk versi paling modern dan canggih dari apa yang awalnya dirancang sebagai pesawat tempur generasi ke-4.

Jumlah 129 pesawat yang akan dibeli kini resmi menjadi program yang tercatat.

Peningkatan pembelian pesawat ini terjadi sekitar dua bulan setelah Presiden AS Donald Trump membuat pengumuman mengejutkan bahwa Garda Nasional Udara Michigan, yang akan memensiunkan A-10 Warthog-nya, akan dilengkapi kembali dengan F-15EX.

Berdasarkan perencanaan Angkatan Udara AS (USAF) saat ini, Portland, Fresno, New Orleans, dan dua skuadron di Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, Jepang, akan menerima F-15EX.

Mengingat jumlah skuadron yang diperluas kini menjadi 21 pesawat, skuadron-skuadron ini ditambah unit Michigan akan membentuk armada USAF sebanyak 126 unit.

Dengan demikian, akan tersisa tiga pesawat lagi untuk uji coba senjata dan tugas evaluasi lainnya," jelas National Security Journal.

***

Posting Komentar untuk "AS Buktikan dengan Proposal, Jet Tempur F-15EX Incaran Indonesia Bukan Pesawat Cemoohan"