Buka-Bukaan Keuangan Indonesia Disebut Sudah Lampaui Negara-Negara Besar Untuk Segera Dapatkan Kapal Induk Giuseppe Garibaldi
TIMEMOMENTS.COM - Dalam sebuah langkah memperkuat kekuatan tempur lautnya, Indonesia telah mengevaluasi pembelian kapal induk Giuseppe Garibaldi.
Pada 11-14 Juni lalu, pada pameran Indo Defence 2025, Angkatan Laut Indonesia semakin memperkuat spekulasi yang berkembang tentang minatnya untuk mengakuisisi kapal induk bagi armadanya.
Lebih spesifik lagi, saat ini TNI AL sedang mengevaluasi pembelian bekas kapal induk Angkatan Laut Italia, ITS Giuseppe Garibaldi (C-551), yang secara resmi dinonaktifkan pada awal tahun 2024, tak lama setelah kapal serbu amfibi ITS Trieste (L9890) diresmikan.
Menurut Zona Militar, pada 23 Juni 2025 perusahaan pembuat kapal Italia Fincantieri memberikan pernyataannya.
“Giuseppe Garibaldi dalam kondisi baik dan memiliki sisa masa pakai sekitar 15 hingga 20 tahun. Kapal tersebut dapat dipindahtangankan setelah proses perbaikan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Angkatan Laut Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan bahwa, untuk saat ini, hal ini masih dalam pembahasan antarpemerintah, dan belum ada keputusan resmi yang dibuat untuk melanjutkan akuisisi.
Jika melihat tolok ukur dari segi keuangan Indonesia, media China Sohu memberikan gambarannya.
Pasalnya, kapal induk merupakan perangkat alutsista mahal dan membutuhkan perawatan yang cukup besar dalam operasionalnya.
Namun, sebagaimana ditunjukkan negara-negara berkembang seringkali gemar membangun atau memiliki kapal canggih untuk menunjukkan kemajuan mereka.
PDB Indonesia kini telah mencapai 1,4 triliun dollar AS, melampaui Thailand, Spanyol, Turki, Brasil, Korea Selatan, dan Australia.
Dari perspektif ekonomi saja, Indonesia tentu perlu mempertimbangkan untuk memiliki kapal induk sendiri.
Sebagai negara kepulauan dengan luas perairan sekitar 1,913 juta kilometer persegi dan banyak pulau, Indonesia sangat mementingkan pembangunan angkatan laut.
Angkatan Laut Indonesia telah mengoperasikan lima kapal pendarat dermaga kelas Makassar dan tiga kapal rumah sakit pendarat amfibi yang telah dimodifikasi.
Mengingat Indonesia telah membangun banyak kapal pendarat dermaga berbobot 10.000 ton, membangun kapal induk ringan berbobot 10.000 ton merupakan proyek yang mudah bagi industri perkapalannya.
Namun, Indonesia saat ini memiliki beberapa kemiripan dengan Spanyol pada tahun 1970-an.
Meskipun memiliki potensi untuk membangun kapal induk ringan, Indonesia kurang berpengalaman dalam desain kapal induk ringan.
Spanyol, saat itu, memilih untuk mengimpor desain kapal induk buatan AS untuk membangun Asturias.
Akankah Indonesia mengikuti jejak yang sama saat ini?
Meskipun beberapa kapal induk berbobot 10.000 ton dianggap usang oleh negara-negara besar modern, kapal-kapal tersebut masih sangat berharga bagi negara-negara kecil dan menengah seperti Indonesia.
Dengan kata lain pembelian kapal induk Giuseppe Garibaldi menjadi batu pijakan Indonesia untuk memiliki kapal induk pertamanya.
***
Posting Komentar untuk " Buka-Bukaan Keuangan Indonesia Disebut Sudah Lampaui Negara-Negara Besar Untuk Segera Dapatkan Kapal Induk Giuseppe Garibaldi"