Calon Awak Kapal Selam TNI AL Indonesia, 17 Siswa Dikcawakkasel Angkatan Ke-59 Terima Pembaretan dan Brevet Hiu Kencana

Calon Awak Kapal Selam TNI AL Indonesia, 17 Siswa Dikcawakkasel Angkatan Ke-59 Terima Pembaretan dan Brevet Hiu Kencana (Satsel Hiu Kencana)


TIMEMOMENTS.COM- Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara di dunia yang sejak awal telah mengoperasikan kapal selam untuk operasi tempur dan operasi pertahanan di laut.

Sejak tanggal 12 September 1959, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yang kini jadi TNI AL mulai diperkuat dengan kehadiran kapal-kapal selam Whiskey Class, buatan Uni Soviet.

Akumulasi kekuatan pemukul taktis dan strategis di laut mencapai 12 kapal selam di tahun 1962, hal inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang terbesar kekuatan angkatan lautnya di kawasan Asia Tenggara.

Dikutip Timemoments.com dari situs Koarmada II, Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa menyampaikan, kapal selam RI telah dilibatkan pada operasi Trikora dalam rangka merebut Irian Barat pada tahun 1962, melalui operasi pengintaian dan operasi menyusupkan pasukan khusus ke daratan Irian Barat tanpa terdeteksi oleh pihak Belanda.

“Kesuksesan inilah yang membuat Belanda mengurungkan niatnya untuk berperang secara terbuka dengan Indonesia, yang pada akhirnya Belanda menyerahkan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi”, ujarnya di Dermaga Madura Barat, Maki Koarmada II Surabaya, Rabu (12/9/2018) lalu.

Ia juga mengatakan kapal selam merupakan kapal berteknologi tinggi dan mutakhir yang diawaki oleh prajurit-prajurit profesional, disiplin dan berdedikasi tinggi.

Baca Juga: U212 NFS Kapal Selam Paling Ambisius Italia Tawaran Fincantieri ke Indonesia Bisa Kerahkan Torpedo Kelas Berat Canggih Black Shark

Sesuai dengan fungsi azasinya untuk berperan dalam kondisi dan lingkungan operasional bawah air yang menjadi medan juang kapal selam, maka dituntut ketangguhan mental, kondisi yang prima serta harus dilandasi oleh motivasi kejuangan dan semangat yang tinggi dari seluruh awak kapal selam.

Pasukan Korps Hiu Kencana yang dikenali karena baret hitamnya memiliki moto Wira Ananta Rudira, Tabah Sampai Akhir.

Semboyan ini dipilih sebagai moto Korps Hiu Kencana sejak 16 Maret 1961 dan diabadikan di prasasti Monumen Kapal Selam Surabaya.

Dalam 'Tradisi Angkatan Laut' yang diakses pada laman resmi TNI AL untuk menjadi awak Korps Hiu Kencana sendiri pun tak mudah.

Sebelum menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana, para prajurit harus melakukan penyelaman, peran berlayar dan bertempur di kapal selam, serta menyaksikan langsung bagaimana sebuah kapal selam beroperasi.

Selain itu, mereka juga harus bisa mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop, serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi dan navigasi lainnya.

Baca Juga: PT PAL Terima Arahan Produksi 2 Kapal Selam Scorpene Evolved, Ratusan Insinyur Indonesia Bakal Terlibat Sama Naval Group Prancis

Sayangnya, Indonesia saat ini cuma diperkuat empat kapal selam, yaitu KRI Cakra 401, KRI Ardadedali 404, KRI Nagapasa 403, dan KRI Alugoro 405.

Kecuali KRI Cakra 401, armada bawah air TNI AL merupakan kelas Nagapasa Class.

Kapal selam KRI Cakra-401 merupakan buatan buatan Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW) Kiel Jerman.

Dikutip Timemoments.com dari Kemenkeu, KRI Cakra-401 tercatat memiliki panjang 60 meter dan lebar 6 meter serta bobot selam 1,395 ton.

Kapal selam ini adalah tipe U-209/1300 yang banyak digunakan angkatan laut berbagai negara.

Dipersenjatai dengan 8 tabung torpedo dan 6 torpedo cadangan.

Nama Cakra diambil dari nama senjata pusaka Prabu Kresna berwujud anak panah dengan kepala cakram bergerigi tajam yang sangat ampuh menumpas musuh-musuh tanpa ada yang bisa menangkisnya.

KRI Cakra 401 adalah armada tertua milik TNI AL dan KKRI Alugoro 405 merupakan kapal selam pencetak sejarah bagi Indonesia.

Kapal selam Nagapasa Class dibuat berdasarkan kontrak pengadaan kerja sama DSME 209, Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering (DSME), Okpo, Korea Selatan antara Kementerian Pertahanan RI dengan pihak DSME.

Pembangunan tiga unit kapal selam KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404 dan KRI Alugoro-405 dimulai sejak Januari 2013.

Kapal tersebut masing-masing memiliki bobot 1.400 ton, panjang 61,3 meter dan lebar 7,6 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah air.

Kapal dengan kapasitas 40 personel dan bisa berlayar lebih dari 50 hari.

KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404 dibuat di Korea Selatan sementara KRI Alugoro-405 dikerjakan di PT PAL Surabaya, Indonesia.

KRI Nagapasa-403, namanya diambil dari senjata tokoh pewayangan Raden Indrajit berupa panah sakti.

KRI Ardadedali-404 namanya diambil dari salah satu nama senjata panah yang dimiliki oleh tokoh cerita mahabarata Arjuna, sosok Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya.

Dalam cerita disebutkan ardadedali berbentuk ujung anak panah pusaka seperti burung dan memiliki jiwa.

Anak panah ardadedali dapat melumpuhkan musuhnya di medan pertempuran besar.

Sementara KRI Alugoro-405 diambil dari nama senjata pemukul berbentuk alu yang dalam cerita pewayangan digunakan oleh Prabu Baladewa.

KRI Alugoro 405 yang merupakan kapal selam buatan PT PAL Indonesia dan Okpo Korea Selatan.

Guna menambah daya tempur bawah air Indonesia, TNI AL akan segera diperkuat dengan kapal selam Scorpene Evolved yang bakal dibangun PT PAL dan Naval Group Prancis di Surabaya.

TNI AL rupanya terus mencetak pengawak kapal selam Indonesia melalui pendidikan Sekolah Kapal Selam Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal.

Dengan pendidikan intensif, siswa Sekolah Kapal Selam Pudiksus Kodikopsla Kodiklatal berhasil memperoleh brevet Hiu Kencana.

Calon Awak Kapal Selam TNI AL Indonesia, 17 Siswa Dikcawakkasel Angkatan Ke-59 Terima Pembaretan dan Brevet Hiu Kencana (Satsel Hiu Kencana)


Dikutip Timemoments.com dari rilis Satsel Hiu Kencana lewat unggahan akun Instagramnya pada 29 Agustus 2025, Dansatselkoarmada II Letkol Laut (P) Moh. Akbar, S.H., M.H., M.M.Sc. menghadiri undangan acara pembaretan dan penyematan brevet Hiu Kencana kepada Siswa Dikcawakkasel angkatan ke-59 yang di pimpin langsung oleh Komandan Koopskasel Koarmada RI Laksma TNI M. Iwan Kusumah, S.E. di Dermaga Kapal Selam Koarmada II Ujung Surabaya, Kamis, (28/8/2025).

Calon Awak Kapal Selam TNI AL Indonesia, 17 Siswa Dikcawakkasel Angkatan Ke-59 Terima Pembaretan dan Brevet Hiu Kencana (Satsel Hiu Kencana)


Siswa Dikcawakkasel yang mengikuti pembaretan dan penyematan brevet tersebut sebanyak 17 orang dan sedang menempuh pendidikan di Sekolah Kapal Selam Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal.

Tampak hadir dalam acara tersebut Dankodikopsla, Wadan Koopkasel, Para Direktur Koopskasel, Danpusdiksus dan Para Komandan unsur Satsel serta Perwira Staf Satuan Kapal Selam Koarmada II.

***

Posting Komentar untuk "Calon Awak Kapal Selam TNI AL Indonesia, 17 Siswa Dikcawakkasel Angkatan Ke-59 Terima Pembaretan dan Brevet Hiu Kencana"