China Waspadai Rudal Balistik Khan Indonesia Ungkap Obyek Penting Ini Bisa Menjadi Sasaran Tembakannya
TIMEMOMENTS.COM - Indonesia disorot usai kedatangan salah satu senjata taktis terbarunya rudal balistik Khan yang dibelinya dari Turki.
Diketahui, Indonesia telah telah menempatkan sistem rudal balistik jarak pendek buatan Turki di Kalimantan Timur, menjadikannya negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem tersebut.
Kepemilikan senjata itu sekaligus membuat Indonesia menjadi sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kemampuan tempur rudal balistik modern.
Indonesia kini memiliki kemampuan respons cepat dan serangan presisi tinggi, yang dapat membentuk kembali lanskap pencegahan regional.
Mengingat pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara, Kalimantan Timur, dan terus meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.
Penempatan ini juga dapat dilihat sebagai perubahan sikap Indonesia dari sikap militer defensif awalnya menjadi sikap pencegahan yang lebih fleksibel dan berwawasan ke depan.
Menurut situs berbahasa China 163.com, pada 7 Agustus 2025, Sistem Khan menyediakan kemampuan ofensif yang andal sekaligus mempertahankan daya tahan tinggi melalui mobilitas taktis.
Konfigurasinya yang mobile memungkinkan reposisi cepat, sehingga mengurangi risiko serangan balik.
Meskipun tidak memiliki sistem proteksi aktif terintegrasi, konsep operasionalnya bergantung pada kemampuan untuk menyembunyikan, menyebarkan dengan cepat, dan melakukan serangan mendalam.
Meskipun detail muatannya belum diungkapkan kepada publik, sistem ini dapat menampung berbagai jenis hulu ledak, sehingga cocok untuk beragam profil misi, mulai dari pencegahan konvensional hingga operasi tertarget.
Oleh karena itu, sistem Khan sangat sesuai dengan kebutuhan operasional Indonesia, terutama mengingat lokasinya yang berada di wilayah kepulauan.
Kemampuannya juga menjadi perhatian media berbahasa Tiongkok tersebut, pasalnya rudal tersebut memiliki akurasi kesalahan melingkar kurang dari 10 meter.
Serta mampu memberikan daya tembak yang kuat dan efektif terhadao target di medan perang.
Sasaran potensialnya meliputi sistem artileri, pertahanan udara, stasiun radar, dan fasilitas logistik.
Bahkan jangkauannya berdasarkan penempatannya hingga ke koridor maritim yang disengketakan.
Meski Indonesia tidak memiliki sengketa dengan Chian perihal sembilan garis putus-putus di Laut China Selatan, tetapi memiliki sengketa tumpang tindih di sekitar Natuna.
Pengerahan Khan sejalan dengan prioritas strategis yang telah digariskan sebelumnya oleh otoritas pertahanan Indonesia, khususnya perluasan kemampuan rudal dan artileri.
Hal ini mengatasi kesenjangan kemampuan yang krusial dengan menyediakan opsi serangan presisi jarak jauh dan memperkuat kemampuan penangkal konvensional Indonesia.
Perkembangan ini memberdayakan Indonesia untuk menangkal ancaman di luar perbatasannya, memberikan keamanan tambahan bagi wilayah maritimnya, dan dengan jelas menunjukkan perlindungan terhadap kepentingan nasional.
***
Diketahui, Indonesia telah telah menempatkan sistem rudal balistik jarak pendek buatan Turki di Kalimantan Timur, menjadikannya negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem tersebut.
Kepemilikan senjata itu sekaligus membuat Indonesia menjadi sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kemampuan tempur rudal balistik modern.
Indonesia kini memiliki kemampuan respons cepat dan serangan presisi tinggi, yang dapat membentuk kembali lanskap pencegahan regional.
Mengingat pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara, Kalimantan Timur, dan terus meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.
Penempatan ini juga dapat dilihat sebagai perubahan sikap Indonesia dari sikap militer defensif awalnya menjadi sikap pencegahan yang lebih fleksibel dan berwawasan ke depan.
Menurut situs berbahasa China 163.com, pada 7 Agustus 2025, Sistem Khan menyediakan kemampuan ofensif yang andal sekaligus mempertahankan daya tahan tinggi melalui mobilitas taktis.
Konfigurasinya yang mobile memungkinkan reposisi cepat, sehingga mengurangi risiko serangan balik.
Meskipun tidak memiliki sistem proteksi aktif terintegrasi, konsep operasionalnya bergantung pada kemampuan untuk menyembunyikan, menyebarkan dengan cepat, dan melakukan serangan mendalam.
Meskipun detail muatannya belum diungkapkan kepada publik, sistem ini dapat menampung berbagai jenis hulu ledak, sehingga cocok untuk beragam profil misi, mulai dari pencegahan konvensional hingga operasi tertarget.
Oleh karena itu, sistem Khan sangat sesuai dengan kebutuhan operasional Indonesia, terutama mengingat lokasinya yang berada di wilayah kepulauan.
Kemampuannya juga menjadi perhatian media berbahasa Tiongkok tersebut, pasalnya rudal tersebut memiliki akurasi kesalahan melingkar kurang dari 10 meter.
Serta mampu memberikan daya tembak yang kuat dan efektif terhadao target di medan perang.
Sasaran potensialnya meliputi sistem artileri, pertahanan udara, stasiun radar, dan fasilitas logistik.
Bahkan jangkauannya berdasarkan penempatannya hingga ke koridor maritim yang disengketakan.
Meski Indonesia tidak memiliki sengketa dengan Chian perihal sembilan garis putus-putus di Laut China Selatan, tetapi memiliki sengketa tumpang tindih di sekitar Natuna.
Pengerahan Khan sejalan dengan prioritas strategis yang telah digariskan sebelumnya oleh otoritas pertahanan Indonesia, khususnya perluasan kemampuan rudal dan artileri.
Hal ini mengatasi kesenjangan kemampuan yang krusial dengan menyediakan opsi serangan presisi jarak jauh dan memperkuat kemampuan penangkal konvensional Indonesia.
Perkembangan ini memberdayakan Indonesia untuk menangkal ancaman di luar perbatasannya, memberikan keamanan tambahan bagi wilayah maritimnya, dan dengan jelas menunjukkan perlindungan terhadap kepentingan nasional.
***
Posting Komentar untuk " China Waspadai Rudal Balistik Khan Indonesia Ungkap Obyek Penting Ini Bisa Menjadi Sasaran Tembakannya"