Rudal Balistik Khan Indonesia Jadi Bukti Hilangnya Pengaruh Barat di Indonesia dalam Kekuatan Dunia
TIMEMOMENTS.COM - Indonesia telah menempatkan sistem rudal balistik Khan buatan Turki di Kalimantan Timur.
Pengerahan ini menjadi bukti, sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menerapkan sistem rudal tersebut.
Menurut laporan para analis meyakini hal ini berkaitan dengan lanskap militer regional dalam potensi perlombaan senjata.
Chanel News Asia, pada 13 Agustus 2025, melaporkan bahwa sistem rudal tersebut telihat di Kalimantan Timur.
Rudal Balistik Khan dikembangkan oleh produsen dari Turki, Roketsan Defense Industries, yang dipesan sejak 2022 silam.
Rudal tersebut mampu menembak musuh dengan jarak mencapai 280 kilometer.
Menurut 8world, pada 11 Agustus 2025, para analis meyakini Indonesia sebagai negara pertama yang memiliki kemampuan rudal balistik modern.
Dengan senjata tersebut, Indonesia kini memiliki kemampuan respons cepat dan serangan presisi tinggi, yang dapat membentuk kembali lanskap pencegahan regional.
Mengingat pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara, Kalimantan Timur, dan terus meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.
Pemindahan ini juga dapat dilihat sebagai perubahan sikap Indonesia dari sikap militer defensif awalnya menjadi sikap pencegahan yang lebih fleksibel dan berwawasan ke depan.
Para analis mengatakan bahwa dari sudut pandang geopolitik, langkah tersebut menyoroti peralihan Indonesia dari ketergantungan sebelumnya pada Barat.
Kini menjadi membangun hubungan yang beragam dengan mitra seperti Turki, sehingga meningkatkan pengaruh Indonesia dalam struktur kekuatan global.
Para ahli yang diwawancarai juga menunjukkan bahwa pilihan penempatan rudal balistik di Kalimantan Timur kemungkinan didasarkan pada fakta bahwa Kalimantan Timur akan menjadi lokasi ibu kota baru, dan letak geografisnya relatif aman dan dapat mempertimbangkan jalur laut utama di utara.
Namun, karena Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang secara terbuka mengerahkan sistem rudal balistik modern, para ahli juga khawatir hal ini dapat memicu perlombaan senjata regional.
***
Pengerahan ini menjadi bukti, sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menerapkan sistem rudal tersebut.
Menurut laporan para analis meyakini hal ini berkaitan dengan lanskap militer regional dalam potensi perlombaan senjata.
Chanel News Asia, pada 13 Agustus 2025, melaporkan bahwa sistem rudal tersebut telihat di Kalimantan Timur.
Rudal Balistik Khan dikembangkan oleh produsen dari Turki, Roketsan Defense Industries, yang dipesan sejak 2022 silam.
Rudal tersebut mampu menembak musuh dengan jarak mencapai 280 kilometer.
Menurut 8world, pada 11 Agustus 2025, para analis meyakini Indonesia sebagai negara pertama yang memiliki kemampuan rudal balistik modern.
Dengan senjata tersebut, Indonesia kini memiliki kemampuan respons cepat dan serangan presisi tinggi, yang dapat membentuk kembali lanskap pencegahan regional.
Mengingat pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara, Kalimantan Timur, dan terus meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.
Pemindahan ini juga dapat dilihat sebagai perubahan sikap Indonesia dari sikap militer defensif awalnya menjadi sikap pencegahan yang lebih fleksibel dan berwawasan ke depan.
Para analis mengatakan bahwa dari sudut pandang geopolitik, langkah tersebut menyoroti peralihan Indonesia dari ketergantungan sebelumnya pada Barat.
Kini menjadi membangun hubungan yang beragam dengan mitra seperti Turki, sehingga meningkatkan pengaruh Indonesia dalam struktur kekuatan global.
Para ahli yang diwawancarai juga menunjukkan bahwa pilihan penempatan rudal balistik di Kalimantan Timur kemungkinan didasarkan pada fakta bahwa Kalimantan Timur akan menjadi lokasi ibu kota baru, dan letak geografisnya relatif aman dan dapat mempertimbangkan jalur laut utama di utara.
Namun, karena Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang secara terbuka mengerahkan sistem rudal balistik modern, para ahli juga khawatir hal ini dapat memicu perlombaan senjata regional.
***
Posting Komentar untuk " Rudal Balistik Khan Indonesia Jadi Bukti Hilangnya Pengaruh Barat di Indonesia dalam Kekuatan Dunia"