Dikepung F-35 Australia dan Singapura, Su-35 Dinilai Tak Bisa Jaga Wilayah Udara Indonesia

Su-35 dianggap tak bisa jaga wilayah udara Indonesia dari ancaman F-35 Singapura dan Australia


TIMEMOMENTS.COM - Rusia dan Indonesia tengah mencari ujung bagaimana nasib 11 unit Su-35.

Sejak 2017, Indonesia menggodok pembelian Su-35.

Rusia sudah menerima skema pembayaran imbal dagang yang diajukan oleh Indonesia untuk menukarnya dengan Su-35.

Rusia akan menerima 50 persen pembayaran dalam bentuk barang.

Seperti minyak sawit, batubara, kapas, kopi hingga produk perdagangan lainnya.

Sisanya dibayar pakai uang kontan.

Skema seperti ini menguntungkan Indonesia yang kadang tak memegang uang cash untuk membeli senjata.

Imbal dagang juga pernah dilakukan Indonesia untuk membeli Su-30.

Indonesia menukar minyak sawit dengan Su-30 karena saat itu memang tak punya uang cash untuk membayarnya.

Rusia setuju lalu secara berangsur menyuplai Su-30 pesanan Jakarta.

Namun di waktu sekarang pamor Su-35 menurun.

Kalahnya ia di perang Ukraina menghadapi F-16 sangat mengejutkan militer Rusia.

Padahal Ukraina dibekali F-16 Block 25, varian Fighting Falcon yang kualitasnya di bawah milik Indonesia.

"Ukraina menembak jatuh satu Su-35 pada bulan Juni, di wilayah Kursk, dilaporkan oleh sebuah F-16, dengan bukti video reruntuhan pesawat yang muncul.

Kerugian tersebut, baik akibat tembakan Ukraina, tembakan kawan sendiri, maupun kecelakaan, menyoroti tantangan yang dihadapi angkatan udara Rusia dalam konflik tersebut.

Militer Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 25 Su-35 sejak invasi.

Meskipun angka tersebut mungkin dilebih-lebihkan, jika mendekati angka tersebut, kerugian yang ditimbulkannya akan sangat besar bagi hampir seperempat armada Su-35 Rusia," jelas nationalsecurityjournal.org pada 14 Agustus 2025.

United Aircraft Corporation (UAC) dilecut oleh pemerintah Rusia agar memproduksi Su-35 lebih banyak lagi.

Vladimir Artyakov Wakil CEO Rostec memuji habis Su-35.

Meski babak belur di Ukraina, Artyakov masih pede Su-35 tetap bakal laku karena ia jet tempur berkualitas.

"Jet tempur generasi 4++ baru ini telah melewati siklus penuh uji pabrik di berbagai rezim operasional dan telah terbang menuju landasan udara.

Jet tempur ini menunjukkan kualitas terbang terbaik, karakteristik sistem navigasi, dan penglihatan yang luar biasa.

Pesawat ini telah memenuhi semua misi dan membawa kemenangan semakin dekat," katanya.

Akan tetapi apakah Indonesia masih yakin hendak membeli Su-35 di saat Australia dan Singapura memiliki F-35.

Pembelian Su-35 untuk menjaga ruang udara Indonesia, namun apa jadinya kemampuannya malah di bawah F-16 yang sudah dipunyai negeri ini?

"Akuisisi F-35 oleh negara tetangga Singapura dan Australia, serta penempatan pesawat tempur generasi kelima Tiongkok dan Amerika di kawasan tersebut, telah meningkatkan kemungkinan signifikan bahwa akuisisi Su-35 tidak akan dianggap memadai untuk mengamankan wilayah udara Indonesia karena pesawat tempur tersebut secara teknologi tertinggal," jelas Military Watch Magazine pada 23 November 2024.

Tapi untungnya disamping ruwetnya pembelian Su-35, Indonesia sudah memastikan membeli Rafale.(*)







Posting Komentar untuk "Dikepung F-35 Australia dan Singapura, Su-35 Dinilai Tak Bisa Jaga Wilayah Udara Indonesia"