Divisi Lintas Udara ke-11 yang Dikirim ke Indonesia Buat Super Garuda Shield Satu-satunya Unit Angkatan Darat AS di Arktik Pemilik Kemampuan Unik

Divisi Lintas Udara ke-11 yang Dikirim ke Indonesia Buat Super Garuda Shield Satu-satunya Unit Angkatan Darat AS di Arktik Pemilik Kemampuan Unik (Army.mil)


TIMEMOMENTS.COM- Dimulai sejak Senin, 25 Agustus 2025, Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 inisiasi Indonesia diikuti diikuti 6.501 personel dari 13 negara sahabat termasuk Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Darat Amerika Serikat (AS)

Dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 25 Agustus 2025, ogah kalah dari Amerika Serikat selaku mitra tuan rumah mengirimkan 1.347 personel termasuk Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Darat, Indonesia selaku tuan rumah mengirimkan 4.105 personel.

Sementara itu, Jepang mengirimkan 490 personel, Australia 254 personel, Korea Selatan 100 personel, Belanda 84 personel, Singapura 62 personel, Kanada 35 orang, Prancis 10 personel, Jerman empat personel, Brasil empat personel, Selandia Baru tiga personel, dan Inggris tiga personel.

Latgabma ini juga diikuti 22 orang pengamat dari 12 negara, yaitu Brasil, Kanada, Prancis, Belanda, Inggris, Jerman, Selandia Baru, Papua Nugini, Kamboja, India, Timor Leste, dan Malaysia.

Super Garuda Shield 2025 mengangkat tema komando gabungan bersama melaksanakan operasi gabungan multinasional di wilayah Jakarta, Lampung, Baturaja, dan Dabo Singkep dalam rangka memelihara perdamaian dan menjaga stabilitas di kawasan.

Super Garuda Shield 2025 diselenggarakan di Seskoal Jakarta, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Bogor, Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja, Sumatera Selatan; dan Puslatpur Marinir IX Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Materi latihan meliputi staffex (mengenai prosedur pengambilan keputusan kepemimpinan dan perintah operasi) serta cyberex (mengidentifikasi, mengamankan, dan mempertahankan diri dari ancaman siber).

Kemudian, materi terkait operasi lintas udara, jungle field training exercise (latihan lapangan), pasukan operasi khusus (materi mengenai aktivitas military free fall infiltrasi dan air assault), serta operasi amfibi oleh prajurit marinir.

Selain itu juga materi terkait engineer civil action project atau pembangunan sarana dan prasarana desa serta combine arm life fire exercise (Calfex), yakni materi mengenai latihan tembakan amunisi tajam terintegrasi antarkecabangan.

Setelah pembukaan, di hari kedua ajang Super Garuda Shield 2025 tepatnya pada 26 Agustus 2025 diselenggarakan latihan tembak langsung yang melibatkan prajurit Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Darat AS.

Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi Departemen Pertahanan AS pada 27 Agustus 2025, di latihan tembak langsung ajang Super Garuda Shield 2025, prajurit Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Darat AS untuk pertama kalinya berhasil menembakkan rudal FIM-92 Stinger.

FIM-92 Stinger adalah rudal permukaan-ke-udara yang dapat dibawa manusia, ditembakkan di bahu, dan dirancang untuk menghancurkan pesawat terbang rendah, termasuk pesawat sayap tetap, sayap putar, dan sistem udara tak berawak.

Kapten Angkatan Darat Kaden Cox, perencana utama dan perwira yang bertanggung jawab atas latihan tembak langsung melaporkan kesuksesan latihan ini.

"Hari ini, kami menembakkan dua rudal Stinger," ujarnya.

"Ini bukan hanya yang pertama bagi seluruh Divisi Lintas Udara ke-11, tetapi juga pertama kalinya kami memanfaatkan kemampuan ini di Indonesia," lanjutnya.

Sekitar 100 anggota militer dari Amerika Serikat, Indonesia, Australia, dan Kanada mendukung acara tersebut, menyoroti berkembangnya kerja sama antara negara-negara mitra di kawasan Indo-Pasifik.

"Bekerja sama dengan negara mitra kami sungguh luar biasa," ujar Cox.

"Warga Indonesia sangat ramah dan membantu dalam bekerja sama dengan kami untuk mengoordinasikan wilayah udara dan jangkauannya," lanjutnya.

Bagi prajurit di darat yang menembakkan senjata, pelatihan itu merupakan kesempatan langka.

"Ini pertama kalinya saya menembak salah satu benda ini," kata Prajurit Angkatan Darat Jackson Muse, prajurit infanteri Divisi Lintas Udara ke-11.

"Kami bangun pagi untuk berlatih, mengorientasikan perlengkapan, dan meluangkan waktu untuk menyesuaikan diri," lanjutnya.

Bagi para pemimpin di lapangan, melihat prajurit mereka menembakkan sistem untuk pertama kalinya sama berartinya dengan menarik pelatuknya.

Sersan Angkatan Darat Rogelio Munoz, prajurit infanteri Divisi Lintas Udara ke-11 mengatakan "Kehadiran Prajurit Muse di sini menunjukkan bahwa dia tangguh, mematikan, melakukan tugasnya dengan benar, dan berkinerja sesuai standar".

Latihan ini dianggap AS memberi kesempatan kepada bintara yang hadir untuk mengevaluasi pelatihan, membangun kepercayaan diri prajurit mereka, dan memvalidasi pentingnya menerapkan keterampilan ini dalam lingkungan pelatihan yang realistis.

"Saya senang kami berkesempatan untuk datang ke sini dan menyerang target secara efektif, seperti yang telah kami latih," lanjut Munoz.

Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Darat AS sendiri bukan unit sembarangan.

Dikutip Timemoments.com dari Angkatan Darat AS pada 25 Agustus 2025, Divisi Lintas Udara ke-11, yang ditempatkan di Alaska, adalah satu-satunya divisi lintas udara Arktik milik Angkatan Darat dan memiliki kemampuan tak tertandingi dalam melakukan operasi di lingkungan ekstrem.

"Divisi Lintas Udara ke-11, yang bermarkas di Alaska, merupakan satu-satunya Divisi Lintas Udara Arktik milik Angkatan Darat dan memiliki kemampuan unik untuk beroperasi dalam kondisi ekstrem.

Dengan melaksanakan operasi pembukaan pelabuhan di Panjang, para Prajurit memperkuat interoperabilitas dengan Indonesia dan menunjukkan kemampuan untuk memproyeksikan kekuatan tempur di seluruh medan tempur," jelas Angkatan Darat AS dalam rilisnya.

Divisi Lintas Udara ke-11 yang Dikirim ke Indonesia Buat Super Garuda Shield Satu-satunya Unit Angkatan Darat AS di Arktik Pemilik Kemampuan Unik (Army.mil)


Prajurit dari Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Darat AS juga sempat melakukan pembukaan pelabuhan dan operasi untuk mendukung Super Garuda Shield 25 di Pelabuhan Panjang, Indonesia, memastikan kedatangan tepat waktu peralatan dan perbekalan penting untuk latihan multinasional tersebut.

Operasi pembukaan pelabuhan biasanya dilakukan oleh brigade pemeliharaan, namun Divisi Lintas Udara ke-11, yang tidak memiliki brigade logistik inti, membutuhkan personel yang proaktif dan inovatif yang mampu menunjukkan kesiapan ekspedisi ini untuk membuka pelabuhan di Indonesia.

"Koordinasi dan komunikasi sangat penting dalam mengangkut kargo sebanyak ini," ujar Kapten Jenny Cabanas, perwira logistik Divisi Lintas Udara ke-11. 

"Para prajurit kami bekerja sama erat dengan rekan-rekan mereka di Indonesia untuk memastikan semua peralatan terkirim dengan aman dan tepat waktu".

Divisi Lintas Udara ke-11 yang Dikirim ke Indonesia Buat Super Garuda Shield Satu-satunya Unit Angkatan Darat AS di Arktik Pemilik Kemampuan Unik (Army.mil)


Pada tanggal 12 sampai dengan 17 Agustus 2025, petugas logistik divisi menurunkan sekitar 200 buah peralatan, termasuk kontainer, pesawat sayap putar, dan kendaraan, dari kapal untuk memungkinkan Prajurit segera dikerahkan ke tempat latihan dalam rangka dimulainya Latihan Super Garuda Shield 25.

"Operasi pelabuhan merupakan fondasi bagi Perisai Super Garuda," ujar Kapten Cabanas, menekankan pentingnya hal tersebut.

"Tanpa operasi pelabuhan, tidak ada peralatan, kendaraan, atau perbekalan yang dapat dikerahkan untuk bertempur," lanjutnya.

Bagi personel logistik seperti Divisi Lintas Udara ke-11, keberhasilan dimulai jauh sebelum unit bergerak pertama memasuki area pelatihan.

Dengan melaksanakan operasi pembukaan di pelabuhan Panjang, para prajurit memperkuat interoperabilitas mereka dengan Indonesia dan menunjukkan kemampuan mereka untuk memproyeksikan kekuatan tempur di seluruh wilayah pertempuran.

Sebelumnya, dilansir Timemoments.com dari rilis resmi TNI pada 15 Agustus 2025, sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) milik negara peserta Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 dilaporkan mulai tiba di Pelabuhan Panjang, Lampung, Kamis. (14/8/2025).

"Kedatangan Alutsista tersebut diangkut menggunakan kapal MV. Cape Hudson yang sandar pada hari ini.

Kapal kargo berbendera Amerika Serikat ini membawa berbagai peralatan militer, antara lain alat berat, persenjataan berikut munisinya, helikopter, serta kendaraan tempur taktis lainnya yang akan digunakan selama pelaksanaan latihan," ujar TNI dalam rilisnya.

***

Posting Komentar untuk "Divisi Lintas Udara ke-11 yang Dikirim ke Indonesia Buat Super Garuda Shield Satu-satunya Unit Angkatan Darat AS di Arktik Pemilik Kemampuan Unik"