IKN Indonesia Masuk Dalam Jangkauan Serang Rudal Balistik Antar Benua Berjuluk Setan II
TIMEMOMENTS.COM - Ibu Kota Nusantara alias IKN menjadi Center of Gravity baru negara Indonesia.
Tentunya keamanan IKN Indonesia mesti dijaga ketat.
Bahkan ada beragam skenario yang bisa dilakukan pihak asing menyerang IKN.
Salah satunya melalui serangan udara.
Skenarionya ialah sistem penginderaan IKN berupa radar bisa di-jamming oleh lawan menggunakan pesawat peperangan elektronik.
Hal ini untuk menetralisir mata dan telinga militer Indonesia agar semua unsur pasukan tak bisa berkomunikasi.
Tentunya keamanan IKN Indonesia mesti dijaga ketat.
Bahkan ada beragam skenario yang bisa dilakukan pihak asing menyerang IKN.
Salah satunya melalui serangan udara.
Skenarionya ialah sistem penginderaan IKN berupa radar bisa di-jamming oleh lawan menggunakan pesawat peperangan elektronik.
Hal ini untuk menetralisir mata dan telinga militer Indonesia agar semua unsur pasukan tak bisa berkomunikasi.
Aspek interoperabilitas tiga matra angkatan bersenjata Indonesia dinilai sebagai ancaman pihak lawan yang akan menyerang IKN.
Setelah itu skadron penyerang lawan masuk melancarkan Deep Strike membersihkan situs baterai pertahanan udara, menyapu bandara dan pelabuhan militer sekaligus menyerang pusat komando.
Obyek-obyek vital IKN bakal jadi target serangan udara musuh.
Ketika pertahanan udara dari baterai Arhanud, radar serta kapal perang anti peperangan udara lumpuh, barulah lawan akan mengerahkan kekuatan daratnya.
Dua opsi bagi lawan untuk melancarkan serangan pamungkasnya yakni menerjunkan pasukan Lintas Udara (Linud) atau pendaratan amfibi.
IKN berada tepat di seberang selat Makassar yang merupakan jalur ALKI II, operasi pendaratan amfibi sangat mungkin dilakukan di sana.
Obyek-obyek vital IKN bakal jadi target serangan udara musuh.
Ketika pertahanan udara dari baterai Arhanud, radar serta kapal perang anti peperangan udara lumpuh, barulah lawan akan mengerahkan kekuatan daratnya.
Dua opsi bagi lawan untuk melancarkan serangan pamungkasnya yakni menerjunkan pasukan Lintas Udara (Linud) atau pendaratan amfibi.
IKN berada tepat di seberang selat Makassar yang merupakan jalur ALKI II, operasi pendaratan amfibi sangat mungkin dilakukan di sana.
Apalagi ALKI II bebas dilalui kapal asing baik niaga maupun militer.
"IKN dan wilayah lain di Indonesia kemungkinan memang tidak menjadi sasaran utama serangan, tetapi Indonesia menjadi titik yang dilintasi atau dilewati untuk mobilisasi serangan, mengingat daerah perairan ALKI II yang membentang dari selat Lombok, Selat Makassar dan Laut Sulawesi merupakan daerah pelayaran terbuka yang dekat dengan IKN," jelas Kemenko Polkam RI pada 23 Juni 2023 lalu.
Kekhawatiran itu dinilai wajar karena Kementerian Perhubungan mencatat ada 70-80 ribu kapal niaga dan militer wara wiri di selat Makassar dalam setahun.
"IKN dan wilayah lain di Indonesia kemungkinan memang tidak menjadi sasaran utama serangan, tetapi Indonesia menjadi titik yang dilintasi atau dilewati untuk mobilisasi serangan, mengingat daerah perairan ALKI II yang membentang dari selat Lombok, Selat Makassar dan Laut Sulawesi merupakan daerah pelayaran terbuka yang dekat dengan IKN," jelas Kemenko Polkam RI pada 23 Juni 2023 lalu.
Kekhawatiran itu dinilai wajar karena Kementerian Perhubungan mencatat ada 70-80 ribu kapal niaga dan militer wara wiri di selat Makassar dalam setahun.
Bila pemerintah Indonesia mampu mengelola potensi ini dengan aman dan tertib maka IKN benar-benar sukses baik di sisi ekonomi maupun pertahanan.
Selain skenario di atas, ada satu lagi cara bagi lawan untuk menyerang IKN.
Tapi cari ini cuma bisa bagi mereka yang memiliki rudal balistik antar benua (ICBM)
Salah satu ICBM yang bisa menyerang IKN ialah RS-28 Sarmat atau acap disebut Satan II (bahasa Indonesia : Setan II).
"Potensi ancaman serangan udara terhadap wilayah IKN sangat nyata, mengingat pulau Kalimantan berada dalam jangkauan rudal balistik antar benua (ICBM) China seperti DF-5 dan DF-31, serta rudal balistik antar benua Rusia seperti RS-24 dan RS-28 Sarmat," jelas Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dalam karya ilmiahnya berhudul 'Membangun Sistem Pertahanan Udara Ibu Kota Negara (IKN) yang Terintegrasi Guna Meningkatkan Ketahanan Nasional' pada 16 Agustus 2023.
Selain skenario di atas, ada satu lagi cara bagi lawan untuk menyerang IKN.
Tapi cari ini cuma bisa bagi mereka yang memiliki rudal balistik antar benua (ICBM)
Salah satu ICBM yang bisa menyerang IKN ialah RS-28 Sarmat atau acap disebut Satan II (bahasa Indonesia : Setan II).
"Potensi ancaman serangan udara terhadap wilayah IKN sangat nyata, mengingat pulau Kalimantan berada dalam jangkauan rudal balistik antar benua (ICBM) China seperti DF-5 dan DF-31, serta rudal balistik antar benua Rusia seperti RS-24 dan RS-28 Sarmat," jelas Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dalam karya ilmiahnya berhudul 'Membangun Sistem Pertahanan Udara Ibu Kota Negara (IKN) yang Terintegrasi Guna Meningkatkan Ketahanan Nasional' pada 16 Agustus 2023.
RS-28 Sarmat memang berbahaya, ICBM ini mempunyai jangkauan serang 18.000 km jauhnya.
Ia bisa membombardir IKN meski diluncurkan dari Moskow, Rusia.
"Sarmat adalah rudal berbahan bakar cair tiga tahap dengan jangkauan 18.000 km dan berat peluncuran 208,1 metrik ton.
Ia bisa membombardir IKN meski diluncurkan dari Moskow, Rusia.
"Sarmat adalah rudal berbahan bakar cair tiga tahap dengan jangkauan 18.000 km dan berat peluncuran 208,1 metrik ton.
Rudal tersebut panjangnya 35,3 meter dan diameter 3 meter.
Ditetapkan sebagai ICBM berat, Sarmat dapat membawa muatan 10 ton dan dapat memuat berbagai pilihan hulu ledak," jelas Missile Threat.
Apakah Indonesia bisa menanggulangi serangan rudal balistik antar benua saat ini di IKN ? jawabannya tidak.*
Ditetapkan sebagai ICBM berat, Sarmat dapat membawa muatan 10 ton dan dapat memuat berbagai pilihan hulu ledak," jelas Missile Threat.
Apakah Indonesia bisa menanggulangi serangan rudal balistik antar benua saat ini di IKN ? jawabannya tidak.*
Posting Komentar untuk "IKN Indonesia Masuk Dalam Jangkauan Serang Rudal Balistik Antar Benua Berjuluk Setan II"