Indonesia Dipuji Rusia Lunasi Utang Pembelian Senjata ke Uni Soviet Tanpa Skandal Anti Kredit Macet
TIMEMOMENTS.COM - Untuk sekedar diketahui bahwa saat operasi Jayawijaya dalam rangka Trikora merebut Irian Barat yang dimulai pada 19 Desember 1961 Indonesia memperoleh persenjataan dari Uni Soviet.
Persenjataan ini didatangkan dengan modal besar.
Karena tahun 1961 perekonomian Indonesia morat marit.
Persenjataan ini didatangkan dengan modal besar.
Karena tahun 1961 perekonomian Indonesia morat marit.
Atau boleh dibilang perekonomian Indonesia sakit kronis di tahun 1961.
Hiperinflasi, krisis dan korupsi jadi melebur jadi satu.
Bayangkan saja inflasi melambung ke angka 500 persen membuat mata uang Rupiah tak laku.
Untuk meredam hiperinflasi akhirnya pemerintah kala itu mendevaluasi Rupiah sebanyak 75 persen pada tahun 1959.
Strategi ini berhasil, lambat laun perekonomian Indonesia pulih.
Namun stabilnya ekonomi ini tak dibarengi dengan situasi kondusif.
Hiperinflasi, krisis dan korupsi jadi melebur jadi satu.
Bayangkan saja inflasi melambung ke angka 500 persen membuat mata uang Rupiah tak laku.
Untuk meredam hiperinflasi akhirnya pemerintah kala itu mendevaluasi Rupiah sebanyak 75 persen pada tahun 1959.
Strategi ini berhasil, lambat laun perekonomian Indonesia pulih.
Namun stabilnya ekonomi ini tak dibarengi dengan situasi kondusif.
Karena pemerintah Indonesia terlampau banyak melawan berbagai gejolak politik hingga pemberontakan di seantero negeri.
Lebih gentingnya lagi bahwa Belanda ingin menjadikan Irian Barat sebagai negara sendiri terpisah dari Indonesia.
Lebih gentingnya lagi bahwa Belanda ingin menjadikan Irian Barat sebagai negara sendiri terpisah dari Indonesia.
Padahal dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) disepakati permasalahan Irian Barat akan diselesaikan di kemudian hari satu tahun setelah pengakuan kedaulatan Indonesia.
Lantas ada utang Hindia Belanda yang ditanggung oleh Republik Indonesia Serikat (RIS).
Ditambah masalah Irian Barat ternyata tak masuk agenda Sidang Umum PBB.
Nyatalah bagi Indonesia satu-satunya cara merebut Irian Barat adalah dengan perjuangan bersenjata.
Dibelilah semua alutsista yang diperlukan, awalnya hendak bernegosiasi dengan AS.
Tetapi AS menolak, maklum Belanda merupakan sekutunya.
Tanpa berpikir dua kali langsung delegasi Indonesia belok ke Moskow, negosiasi dimulai ke Uni Soviet.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Haris Nasution pada 6 Januari 1961 berhasil membeli alutsista senilai 450 juta dolar AS.
Kemudian pembayaran diangsur selama 20 tahun kedepan dengan bunga 2,5 persen.
Namun pembelian tak berhenti sampai di situ, karena Indonesia masih diharuskan memenuhi komitmennya membeli lagi alutsista dari Uni Soviet pada Juni 1961.
Pembelian besar-besaran ini membuat militer Indonesia menjelma sebagai angkatan bersenjata terkuat di bagian bumi Selatan.
Tetapi utang pembelian alutsista harus dicicil.
Hebatnya Indonesia berhasil menyicil tepat waktu tanpa mengalami kredit macet.
"Indonesia mungkin satu-satunya negara yang telah melunasi utang persenjataan Sovietnya secara penuh tanpa skandal atau penundaan," jelas pravda.ru.
Penguatan angkatan bersenjata Indonesia wajib dilakukan asalkan dilandasi dengan profesionalisme yakni menjaga kedaulatan negara.*
Lantas ada utang Hindia Belanda yang ditanggung oleh Republik Indonesia Serikat (RIS).
Ditambah masalah Irian Barat ternyata tak masuk agenda Sidang Umum PBB.
Nyatalah bagi Indonesia satu-satunya cara merebut Irian Barat adalah dengan perjuangan bersenjata.
Dibelilah semua alutsista yang diperlukan, awalnya hendak bernegosiasi dengan AS.
Tetapi AS menolak, maklum Belanda merupakan sekutunya.
Tanpa berpikir dua kali langsung delegasi Indonesia belok ke Moskow, negosiasi dimulai ke Uni Soviet.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Haris Nasution pada 6 Januari 1961 berhasil membeli alutsista senilai 450 juta dolar AS.
Kemudian pembayaran diangsur selama 20 tahun kedepan dengan bunga 2,5 persen.
Namun pembelian tak berhenti sampai di situ, karena Indonesia masih diharuskan memenuhi komitmennya membeli lagi alutsista dari Uni Soviet pada Juni 1961.
Pembelian besar-besaran ini membuat militer Indonesia menjelma sebagai angkatan bersenjata terkuat di bagian bumi Selatan.
Tetapi utang pembelian alutsista harus dicicil.
Hebatnya Indonesia berhasil menyicil tepat waktu tanpa mengalami kredit macet.
"Indonesia mungkin satu-satunya negara yang telah melunasi utang persenjataan Sovietnya secara penuh tanpa skandal atau penundaan," jelas pravda.ru.
Penguatan angkatan bersenjata Indonesia wajib dilakukan asalkan dilandasi dengan profesionalisme yakni menjaga kedaulatan negara.*

Posting Komentar untuk "Indonesia Dipuji Rusia Lunasi Utang Pembelian Senjata ke Uni Soviet Tanpa Skandal Anti Kredit Macet"