Inggris Merasa Getir Pertama Kalinya Usai Perang Dingin Rusia Kirim Misi Patroli Jarak Jauh Tu-95 ke Indonesia

Tu-95 Rusia ketika hendak terbang menuju Indonesia


TIMEMOMENTS.COM - Rusia saat ini masih aktif menggunakan pesawat pembom gaek, Tupolev Tu-95 Bear di inventaris militernya.

Padahal umur Tu-95 tergolong sudah tua meski mengalami berbagai peningkatan atau modernisasi.

Selain itu Rusia sendiri punya pesawat pembom yang lebih muda ketimbang Tu-95.

Ada Tu-160 Blackjack dan Tu-22M Backfire yang secara kualitas dan kemampuan di atas Tu-95.

Namun Bear tetap mengudara dimana saat ini ada sekitar 60 unit aktif Tu-95.

Dalam perang Ukraina, AU Rusia seringkali mengerahkan Tu-95 membom pasukan musuh.

Pasukan Ukraina jengkel bukan main ketika mengetahui bomber itu ada di atas kepala mereka.

Meski pergerakannya lambat, unsur pertahanan udara Ukraina tak bisa menembak jatuh Tu-95.

Entah apa sebabnya yang pasti mereka tak mempunyai kill terhadap Tu-95 melalui pesawat tempur atau sistem pertahanan udara.

Karena keberadaannya dianggap membahayakan, pasukan khusus Ukraina mengadakan serangan komando untuk melenyapkan Tu-95.

Pada Juni 2025, pasukan komando Ukraina mengerahkan drone menuju pangkalan udara Engles, 14 kilometer dari Saratov, Rusia.

Di Engels terparkir empat Tu-95 dan Tu-22M.

Langsung saja deretan pesawat pembom itu dihajar telak drone kamikaze Ukraina.

"Serangan terhadap armada pesawat pengebom Tu-95 dipastikan telah menghancurkan setidaknya empat pesawat, tetapi menurut sumber-sumber Ukraina mungkin telah menghancurkan lebih dari selusin, yang merupakan pukulan telak bagi lengan udara triad nuklir Rusia," jelas Military Watch Magazine.

Keberhasilan serangan Ukraina di Engels Air Base merupakan pukulan telak bagi Rusia.

Disinyalir Rusia tak akan bisa mengganti kerusakan Tu-95.

Namun malahan sisa Tu-95 yang ada akan terus dipertahankan sembari menunggu development pesawat pembom baru Tupolev PAK DA kelar.

"Tidak seperti Tu-22M3, yang beberapa lusin pesawatnya masih disimpan dan kemungkinan dapat dioperasikan kembali, dan tidak seperti Tu-160 yang saat ini diproduksi di Pabrik Pesawat Kazan, pesawat pengebom Tu-95MS yang hilang tidak dapat digantikan.

Meskipun sebelumnya diharapkan bahwa produksi Tu-160 yang dilanjutkan akan menyebabkan penghentian sebagian dari Tu-95 Rusia, peningkatan ketegangan yang tajam dengan NATO dan kebutuhan yang dirasakan akan kemampuan serangan jarak antarbenua yang lebih besar mulai tahun 2022 membuatnya tampak kemungkinan bahwa armada pengebom malah akan diperluas dan armada Tu-95 penuh dipertahankan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan," ungkapnya.

Tu-95 memang membuat getir NATO.

Berkali-kali Tu-95 terbang melintasi Alaska sampai AS mencegatnya dengan F-22 Raptor.

Bahkan media Inggris, Janes Defense Weekly dengan getir pernah melaporkan ulah Tu-95 melakukan patroli jarak jauh sejauh 7.000 km menuju Indonesia.

Hal ini terjadi pada tahun 2017 saat Tu-95 mengunjungi bandara Manuhua, Biak, Indonesia dalam rangka kunjungan persahabatan.

Namun Barat melihatnya lain dimana baru pertama kali ini usai Perang Dingin Rusia berbuat demikian.

"Pada awal tahun 2017, pesawat pengebom Tu-95 Rusia mengunjungi Pangkalan Udara Manuhua Indonesia dan kemudian melakukan misi patroli di Pasifik Selatan.

Siaran pers Kementerian Pertahanan Rusia saat itu menyatakan bahwa pada tanggal 5, dua pesawat pengebom strategis Tu-95 milik Angkatan Udara Rusia terbang hampir 7.000 kilometer dari Pangkalan Udara Ukrainka di Oblast Amur Timur Jauh Rusia, tiba di Pulau Biak di Provinsi Papua, Indonesia, dalam 10 jam.

Kedua pesawat pengebom tersebut kemudian lepas landas dari Indonesia untuk misi patroli selama delapan jam di Pasifik Selatan.

Associated Press mengatakan ini adalah pertama kalinya Rusia melakukan pengerahan seperti itu sejak berakhirnya Perang Dingin," jelas guancha.cn pada 16 April 2025.

Saat itu banyak media yang menanyakan apakah Tu-95 akan ditempatkan di Indonesia, sebuah pernyataan yang langsung dibantah Kementerian Pertahanan Rusia.(*)

Posting Komentar untuk "Inggris Merasa Getir Pertama Kalinya Usai Perang Dingin Rusia Kirim Misi Patroli Jarak Jauh Tu-95 ke Indonesia"