J-10 Incaran Indonesia Torehkan Prestasi Kalahkan Sang Kakak J-20 di Pertempuran Udara
![]() |
J-10 mengalahkan J-20 dalam simulasi pertempuran udara |
TIMEMOMENTS.COM - Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa Indonesia mengincar J-10 dari Chengdu Aircraft Corporation (CAC), China.
Kabar Indonesia menginginkan J-10 bukan isapan jempol belaka, sudah ada pembicaraan ke arah itu meski belum ada hitam di atas putih.
CAC berani menjamin jika Indonesia memutuskan membeli J-10 maka unit pertama bisa langsung dikirim dalam waktu dekat.
Tergantung Indonesia mau membeli baru atau second hand J-10.
Karena kecepatan produksi CAC sungguh mengagumkan, tercatat hingga 2024 kemarin ada 600 unit J-10 sudah operasional di PLAAF.
Sekedar diketahui bahwasanya J-10 merupakan tulang punggung PLAAF karena dari segi kuantitas banyak dan kualitas terus ditingkatkan.
Misalnya J-10C yang dipakai oleh Pakistan, berhasil mengkadali Rafale dan MiG-29 India pada pertempuran udara beberapa waktu lalu.
Tamparan keras bagi India lantaran J-10 berhasil menjatuhkan jet tempur mereka dengan rudal PL-15.
Prestasi J-10 di Pakistan mendongkrak gengsinya.
Banyak negara mulai melirik J-10 meski tak jarang meragukan kualitasnya.
Selain proses produksi cepat, China juga memudahkan skema pembayaran nan cicilan ringan murah.
Hal inilah yang membuat Indonesia ingin membeli J-10.
"Indonesia sedang mempertimbangkan untuk membeli jet tempur J-10 buatan China, mengingat harganya yang relatif lebih murah dan kemampuannya yang canggih, sementara juga mempertimbangkan untuk menyelesaikan pembelian jet F-15EX buatan AS.
Negara terpadat di Asia Tenggara ini dalam beberapa tahun terakhir telah memulai upaya untuk memodernisasi perangkat keras militernya yang menua," jelas Reuters pada 4 Juni 2025.
Sementara itu untuk terus meningkatkan kemampuannya, China baru saja melakukan simulasi peperangan udara.
J-10C melawan sang kakak, J-20 Mighty Dragon.
Padahal J-20 dibuat untuk menyaingi F-22 dan F-35.
Cara J-10C mengalahkan J-20 cukup kompleks, ia dibantu pesawat AWACS KJ-500 dan J-16D sebagai unsur peperangan elektronik.
Sedangkan J-10C sebagai eksekutor ketika unsur lainnya membungkam kemampuan peperangan elektronik J-20.
"Pilot J-10C Xiao Nan menjelaskan bagaimana ia tidak dapat lagi mendeteksi J-20 setelah meluncurkan rudal.
Saya tidak dapat mendeteksi target setelah meluncurkan rudal.
![]() |
J-20 |
Saya meminta unit teman saya untuk melakukan pemindaian, karena saya curiga itu adalah pesawat tak terlihat atau radar saya sedang diganggu.
Informasi target kemudian dikirimkan secara real-time oleh sistem pendukung, yang diyakini sebagai pesawat AEWC KJ-500, yang memungkinkan rudal tersebut mengenai target dan berhasil melakukan simulasi serangan terhadap J-20.
Tanpa dukungan sistem, kami tidak memiliki peluang untuk mengalahkan pesawat siluman," jelasnya dikutip dari CCTV pada 4 Agustus 2025.
Hal ini bisa menjadi penilaian Indonesia bahwasanya punya Rafale harus memiliki pula pesawat AWACS serta peperangan elektronik macam EA-18 Growler.(*)
Posting Komentar untuk "J-10 Incaran Indonesia Torehkan Prestasi Kalahkan Sang Kakak J-20 di Pertempuran Udara"