Militer Indonesia Disebut Kekuatan Regional yang Memikul Tanggung Jawab Besar di ASEAN

Militer Indonesia kekuatan regional ASEAN


TIMEMOMENTS.COM - Militer Indonesia merupakan angkatan bersenjata yang harus siap perang kapan pun dimana pun.

Dengan demikian militer Indonesia harus diperbesar, kuat nan berdaya pukul mematikan.

Selain itu militer Indonesia harus profesional, mereka dilatih, dirancang dan di doktrin untuk mengeliminasi ancaman yang mengarah ke Tanah Air, timbul tenggelam bersama negara.

Walhasil penggunaan kekuatan angkatan bersenjata mesti tepat sasaran karena dinamika geopolitik menuntut militer Indonesia mesti memiliki kesadaran situasional lebih awas lagi.

Kenapa? karena perang bisa datang sewaktu-waktu, siapa sangka Thailand dan Kamboja saling serang beberapa waktu lalu.

Atau tarik garis waktu lebih jauh kebelakang dimana Rusia menginvasi Ukraina.

Rusia jelas melanggar Piagam Perdamaian 

PBB dengan menginvasi Ukraina.

Namun militer Ukraina juga perlu dijadikan contoh tak baik, mereka tidak siap menghadapi serangan musuh karena minimnya modernisasi alutsista sementara wilayah yang dipertahankan amat luas.

Tentunya apa yang dialami Ukraina menjadi contoh bagi Indonesia.

Wilayah Indonesia amat luas, kondisi geografi kepulauan menitikberatkan mobilitas pergeseran kekuatan tempur.

Misal eskalasi terjadi di kepulauan Riau, pasukan pemukul yang terkonsentrasi di pulau Jawa harus segera tiba di sana dalam 1x24 jam.

Barulah nanti armada pendarat berupa pasukan Marinir bisa dikirim setelahnya.

Quick Response, menyangkal serangan musuh pada kesempatan pertama amat penting bagi militer Indonesia.

Unsur militer Indonesia yang diharuskan menyangkal invasi lawan ialah Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.

Doktrin PPRC TNI ialah kesiapan operasional tinggi dan kemampuan bertindak cepat dalam waktu singkat terhadap berbagai ancaman nyata di wilayah NKRI.

Doktrin ini menekankan kecepatan manuver, ketepatan dalam perhitungan kemampuan dan singkatnya waktu pengerahan kekuatan.

Jadi, markas PPRC tak boleh jauh-jauh dari bandara agar sewaktu-waktu bisa diterjunkan ke medan operasi melalui serangan Lintas Udara (Linud).

"Dalam operasinya, PPRC harus memegang prinsip cepat dalam manuver, tepat menghitung kemampuan dan batas kemampuan untuk mencapai sasaran, serta singkat dalam deploitasi kekuatan. 

Pemahaman ini dinilai penting bagi unsur pimpinan PPRC, karena wilayah operasinya meliputi tiga dimensi, yakni darat, laut dan udara di kepulauan Nusantara. 

PPRC bertugas melaksananan tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman yang terjadi, yakni menangkal, menyanggah awal dan menghancurkan musuh yang mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Puspen TNI pada 1 Juni 2018.

Untuk menambah mobilitas pergeseran pasukan serta logistik tempur, Indonesia memilih membeli pesawat angkut Airbus A400M Atlas sebanyak dua unit.

A400M mampu membawa lebih banyak muatan dibanding C-130 Hercules.

Untuk menunjang operasionalnya kelak, Indonesia berencana melakukan latihan bersama negara lain di ASEAN dengan menggunakan A400M.

"TNI-AU telah mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan A400M ke dalam latihan bersama dengan mitra ASEAN dan Indo-Pasifik, termasuk Australia dan Jepang, yang akan memungkinkan pesawat tersebut menunjukkan interoperabilitasnya dan memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia," jelas Defence Security Asia pada 5 Agustus 2025.

Selain itu disebut pula Indonesia sebagai kekuatan regional dan memikul tanggung jawab besar di ASEAN.

A400M Indonesia


"Dari sudut pandang geopolitik, investasi Jakarta pada A400M meningkatkan kredibilitasnya sebagai kekuatan regional yang sedang bangkit dan bersedia memikul tanggung jawab lebih besar dalam memastikan stabilitas maritim, antiterorisme, dan koordinasi kemanusiaan terutama di zona sengketa yang membentang dari Laut Sulu hingga Samudra Hindia.

Seiring Indonesia terus memperluas doktrin mobilitas udaranya dan mengintegrasikan lebih banyak platform pertahanan berteknologi tinggi, A400M akan menjadi landasan ambisi negara ini untuk membentuk angkatan udara yang cakap, responsif, dan dapat dioperasikan secara global," bebernya.

Profesional, Responsif dan Cakap, sebuah ciri khas yang harus dimiliki militer Indonesia.*

Posting Komentar untuk "Militer Indonesia Disebut Kekuatan Regional yang Memikul Tanggung Jawab Besar di ASEAN"