Kapal Selam Yuan Class S26T Diketok Palu Pakai Mesin China Tapi Thailand Punya Masalah Baru Sama Krunya
![]() |
Kapal Selam Yuan Class S26T Diketok Palu Pakai Mesin China Tapi Thailand Punya Masalah Baru Sama Krunya |
TIMEMOMENTS.COM- Thailand akhirnya ketok palu akan mendapatkan kapal selam S26T Yuan Class dengan mesin dari China ketimbang Jerman yang selama ini diimpikan.
Kapal selam Yuan Class S26T milik Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah diresmikan, dan proyek ini akan dilanjutkan setelah Kabinet menyetujui perubahan perjanjian untuk menggunakan mesin CHD 620 buatan China, bukan mesin Jerman.
Yuan Class S26T pesanan Thailand merupakan kapal selam dengan panjang 79,5 meter, lebar 8,6 meter, dan tinggi 9,2 meter.
Menurut produsennya perusahaan China, kapal selam Thailand ini dapat menyelam hingga kedalaman maksimum 300 meter, memiliki kecepatan maksimum 18 knot atau sekitar 33 kilometer per jam, kedalaman aman 60 meter, dan dapat bertahan di bawah air selama 21 hari.
Kapal selam ini akan menggunakan mesin CHD 620 buatan Tiongkok dan dilengkapi dengan senjata berpemandu yang dapat ditembakkan dari bawah air untuk menargetkan kapal di permukaan dan di darat.
Kapal ini juga dilengkapi torpedo dan ranjau.
Dilansir Timemoments.com dari Thairath edisi 5 Agustus 2025, laman Facebook Angkatan Laut Kerajaan Thailand dilaporkan baru-baru ini mengunggah klip video berisi pesan yang menyatakan bahwa proyek pengadaan kapal selam terus berlanjut setelah masalah generator bermesin diesel teratasi.
Proyek kapal selam Thailand telah tertunda selama lebih dari tiga tahun akibat masalah pengadaan "generator bermesin diesel", dan rencana awal untuk menyelesaikan konstruksi dan mulai beroperasi pada tahun 2023.
Pada 5 Agustus 2025, Kabinet menyetujui amandemen perjanjian tersebut. Amandemen ini, yang diperlukan dan masih dalam cakupan tujuan awal, tidak memengaruhi kebutuhan strategis dan tidak merugikan negara.
Setiap langkah telah dilaksanakan sesuai dengan perjanjian antarpemerintah, hukum, dan peraturan yang berlaku.
Amandemen tersebut juga telah melalui tinjauan teknis dan penyelidikan yang cermat dengan tujuh instansi pemerintah, yang kemudian diserahkan kepada Kabinet.
Hal ini sesuai dengan Keputusan Kerajaan, memastikan penyelesaian proyek yang sukses, pengerahan kapal selam, pembentukan keamanan maritim yang kuat, perlindungan kedaulatan, dan promosi keselamatan maritim yang berkelanjutan bagi seluruh sektor negara.
Terkait mesin CHD 620 V16H6 Tiongkok , Angkatan Laut Thailand mengungkapkan bahwa mesin tersebut telah diuji untuk menggerakkan generator sesuai kriteria uji standar selama lebih dari 6.000 jam dan juga telah disertifikasi oleh Lloyd's Register, lembaga klasifikasi kapal tertua di dunia dan diakui secara internasional.
Mesin ini juga telah lulus standar militer Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok (GJB).
Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah mengirimkan teknisi spesialis mesin diesel untuk kapal guna berpartisipasi dalam pengujian dan pemeriksaan data teknis mesin di pabrik pembuatnya.
Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah menetapkan empat kriteria penting untuk pertimbangan mesin: kinerja yang setara atau lebih baik, keamanan, garansi purnajual, dan pemenuhan kebutuhan taktis. Inspeksi mesin ini menunjukkan bahwa semua kriteria telah terpenuhi.
Tiongkok juga menawarkan bantuan tambahan dengan total anggaran sekitar 800 juta baht, sebagai berikut:
1. Memperpanjang masa garansi mesin, suku cadang, dan dukungan personel pemeliharaan dari 2 tahun menjadi 8 tahun, beserta pelatihan pemeliharaan, dengan total sekitar 75 juta baht.
2. Menyediakan peralatan tambahan yang ingin diperoleh Angkatan Laut di masa mendatang, dengan total sekitar 125 juta baht.
3. Dukungan untuk simulator kendali kapal selam dan peralatan lainnya dari Kementerian Pertahanan Tiongkok, nilai total sekitar 600 juta baht.
Meski pada akhirnya menyetujui penggunaan mesin China, namun Thailand pada akhirnya harus menahan diri menunggu lagi kapal selam tersebut sampai jadi.
Dikutip Timemoments.com dari Bangkok Post edisi 14 Agustus 2025, Laksamana Jirapol Wongwit, komandan Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN) pada 13 Agustus 2025 lalu dilaporkan mengungkap kapan kapal selam tersebut diselesaikan.
Kapal selam baru angkatan laut tersebut dapat diselesaikan dalam waktu tiga tahun, menyusul persetujuan kabinet baru-baru ini terhadap mesin buatan China.
Konfirmasi ini muncul setelah kabinet menyetujui amandemen pengadaan kapal selam, termasuk peralihan dari mesin buatan Jerman ke buatan Tiongkok.
Laksamana Jirapol mengatakan Thailand dan Tiongkok akan menyusun kontrak baru.
Jaksa Agung Thailand kemudian harus menyetujuinya sebelum kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
Setelah itu, jangka waktu baru sekitar 1.200 hari akan berlaku, dan pembangunan kapal akan selesai lebih cepat dari tenggat waktu yang diperkirakan tiga tahun.
Masalah utama lainnya adalah kesiapan kru karena proyek tersebut telah terhenti selama hampir tiga tahun, dan beberapa personel yang awalnya ditugaskan untuk kapal selam tersebut telah dipromosikan atau ditugaskan kembali, katanya.
***
Posting Komentar untuk "Kapal Selam Yuan Class S26T Diketok Palu Pakai Mesin China Tapi Thailand Punya Masalah Baru Sama Krunya"