Operasi Intelijen Indonesia di Portugal Guna Mempersiapkan Serbuan ke Timor Timur
TIMEMOMENTS.COM - Baru saja kemarin 26 Agustus 2025 seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Paulus Kaet Oki ditembak oleh tentara patroli Timor Leste atau disebut Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF).
Oki yang berdomisili di desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat Timor Tengah Utara, NTT, memergoki tentara Timor Leste menggeser patok perbatasan sejauh 200 meter ke wilayah Indonesia di distrik Oecusse.
Distrik Oecusse merupakan wilayah Timor Leste yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.
Jika mau kesana mesti melewati wilayah Indonesia baik dari laut, darat dan udara.
Oki tak sendirian di sana ada 23 WNI lainnya yang mencoba menghentikan aksi penggeseran batok tapal batas itu.
7 personel UPF langsung menembaki 24 WNI itu, sebanyak 8 kali letusan senjata api terdengar.
Kejadian ini tengah diselidiki TNI-Polri di sana agar tak terulang lagi kejadian serupa.
Menarik garis waktu kebelakang, Timor Leste dulunya bernama Timor Timur, bekas provinsi Indonesia.
Jajak pendapat 30 Agustus 1999 yang disponsori UNAMET PBB membuat Timor Timur lepas dari Indonesia.
Bumi Lorosae dianeksasi Indonesia pada 7 Desember 1975 dalam tajuk Operasi Seroja.
Timor Timur saat itu dianggap sebagai sel Komunis di Asia Tenggara layaknya Kuba di Amerika Selatan.
Untuk itu ada kesepahaman antara Indonesia, AS dan Australia bahwa perlu dilaksanakannya sebuah tindakan tegas memenggal Komunis di Timor Timur.
Operasi Seroja menjadi jawaban itu dimana militer Indonesia masuk membombardir organisasi politik Timor Timur Fretilin.
Sebelum melaksanakan penyerbuan ke Timor Timur, rupanya ada operasi intelijen yang dilakukan Indonesia.
Diketahui bahwa sebelum kedatangan Indonesia, Dili dikendalikan oleh pemerintah Portugal.
Portugal ini maju mundur soal melepaskan Timor Timur.
Satu sisi mereka ingin mempertahankan daerah kolonialnya.
Di sisi lain keuangan negara seret bila harus terus menghidupi daerah yang tak menghasilkan apa-apa bagi APBN Lisbon.
Kondisi seperti inilah yang meyakinkan Indonesia masuk ke Timor Timur.
Sebelum menyerbu ke sana, intelijen Indonesia pergi ke Portugal.
Tugas mereka cuma satu, menggiring opini publik Portugal bahwa Timor Timur tak perlu dipertahankan lagi.
Departemen Luar Negeri Indonesia ditugaskan mensupport operasi ini.
Dikutip dari buku 'Intelijen: Dilema dan Tantangan' karya Aa Kustia, operasi ini mengambil basis operasi di negeri Kincir Angin, Belanda.
Dari Belanda pengembangan-pengembangan operasi dilakukan.
Salah satu orang yang mesti dipengaruhi bahwa mempertahankan Timor Timur itu salah ialah Kepala Staf AU Portugal yang kala itu dijabat oleh Marskal Galvao de Mello.
Ia disodori berbagai informasi bahwa tak ada gunanya terus menerus menjaga Dili.
Lanjut ke sasaran berikutnya yakni ketua DPR Portugal Manuel Macedo, dirinya diberi sedikit sikap keras oleh intelijen Indonesia agar jangan banyak omong kala Timor Timur diserang.
Tak lupa media massa Portugal sekalian disasar Indonesia.
Seorang jurnalis berpengaruh bernama Nuno Rocha mulai di-treatment agar menelurkan pemberitaan yang mengandung narasi mendukung Indonesia menduduki Timor Timur.
Hasilnya sungguh di luar dugaan, Lisbon menyuruh para WN Portugal di sana agar segera mengungsi ke pulau Atauro.
Oki yang berdomisili di desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat Timor Tengah Utara, NTT, memergoki tentara Timor Leste menggeser patok perbatasan sejauh 200 meter ke wilayah Indonesia di distrik Oecusse.
Distrik Oecusse merupakan wilayah Timor Leste yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.
Jika mau kesana mesti melewati wilayah Indonesia baik dari laut, darat dan udara.
Oki tak sendirian di sana ada 23 WNI lainnya yang mencoba menghentikan aksi penggeseran batok tapal batas itu.
7 personel UPF langsung menembaki 24 WNI itu, sebanyak 8 kali letusan senjata api terdengar.
Kejadian ini tengah diselidiki TNI-Polri di sana agar tak terulang lagi kejadian serupa.
Menarik garis waktu kebelakang, Timor Leste dulunya bernama Timor Timur, bekas provinsi Indonesia.
Jajak pendapat 30 Agustus 1999 yang disponsori UNAMET PBB membuat Timor Timur lepas dari Indonesia.
Bumi Lorosae dianeksasi Indonesia pada 7 Desember 1975 dalam tajuk Operasi Seroja.
Timor Timur saat itu dianggap sebagai sel Komunis di Asia Tenggara layaknya Kuba di Amerika Selatan.
Untuk itu ada kesepahaman antara Indonesia, AS dan Australia bahwa perlu dilaksanakannya sebuah tindakan tegas memenggal Komunis di Timor Timur.
Operasi Seroja menjadi jawaban itu dimana militer Indonesia masuk membombardir organisasi politik Timor Timur Fretilin.
Sebelum melaksanakan penyerbuan ke Timor Timur, rupanya ada operasi intelijen yang dilakukan Indonesia.
Diketahui bahwa sebelum kedatangan Indonesia, Dili dikendalikan oleh pemerintah Portugal.
Portugal ini maju mundur soal melepaskan Timor Timur.
Satu sisi mereka ingin mempertahankan daerah kolonialnya.
Di sisi lain keuangan negara seret bila harus terus menghidupi daerah yang tak menghasilkan apa-apa bagi APBN Lisbon.
Kondisi seperti inilah yang meyakinkan Indonesia masuk ke Timor Timur.
Sebelum menyerbu ke sana, intelijen Indonesia pergi ke Portugal.
Tugas mereka cuma satu, menggiring opini publik Portugal bahwa Timor Timur tak perlu dipertahankan lagi.
Departemen Luar Negeri Indonesia ditugaskan mensupport operasi ini.
Dikutip dari buku 'Intelijen: Dilema dan Tantangan' karya Aa Kustia, operasi ini mengambil basis operasi di negeri Kincir Angin, Belanda.
Dari Belanda pengembangan-pengembangan operasi dilakukan.
Salah satu orang yang mesti dipengaruhi bahwa mempertahankan Timor Timur itu salah ialah Kepala Staf AU Portugal yang kala itu dijabat oleh Marskal Galvao de Mello.
Ia disodori berbagai informasi bahwa tak ada gunanya terus menerus menjaga Dili.
Lanjut ke sasaran berikutnya yakni ketua DPR Portugal Manuel Macedo, dirinya diberi sedikit sikap keras oleh intelijen Indonesia agar jangan banyak omong kala Timor Timur diserang.
Tak lupa media massa Portugal sekalian disasar Indonesia.
Seorang jurnalis berpengaruh bernama Nuno Rocha mulai di-treatment agar menelurkan pemberitaan yang mengandung narasi mendukung Indonesia menduduki Timor Timur.
Hasilnya sungguh di luar dugaan, Lisbon menyuruh para WN Portugal di sana agar segera mengungsi ke pulau Atauro.
Sinyal bagi militer Indonesia pintu Timor Timur sudah dibuka oleh Portugal, operasi Seroja dimulai!
Banyak yang belum mengetahui ada operasi intelijen Indonesia di Portugal kala hendak menyerbu Timor Timur.*
Banyak yang belum mengetahui ada operasi intelijen Indonesia di Portugal kala hendak menyerbu Timor Timur.*
Posting Komentar untuk "Operasi Intelijen Indonesia di Portugal Guna Mempersiapkan Serbuan ke Timor Timur"