Saat Indonesia Jadi Negara Pertama Pembeli Jet Tempur Generasi Kelima Malaysia Ikutan Rombak Jet Tempur Lawasnya Untuk Miliki Senjata Ini Pertama di ASEAN

TIMEMOMENTS.COM - Memanasnya situasi di kawasan Asia Tenggara semakin menguat sejak Indonesia meremajakan persenjataan militernya.

Paling ketara Indonesia, membeli sejumlah jet tempur canggih dan modern dari Barat, seperti jet tempur Rafale.

Dan terbaru, Indonesia juga mengakuisisi jet tempur generasi kelima KAAN dari Turki.

Pembelian ini membuat Indonesia menjadi yang pertama sebagai pembelia jet tempur KAAN di dunia, dan pertama yang membeli jet tempur generasi kelima di Asia Tenggara.

Tak tinggal diam, Malaysia pun disebut ikut merombak persenjataannya, seperti rencana membeli jet tempur bekas Kuwait F/A-18.

Hingga yang terbaru merombak persenjataan jet tempur lawasnya Su-30 dengan sejumlah rudal modern.

Diwartakan oleh Defence Security Asia, pada 8 Agustus 2025, mengungkapkan bahwa Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) dilaporkan sedang mengevaluasi kemungkinan mengintegrasikan rudal jelajah supersonik yang diluncurkan dari udara BrahMos-A ke dalam armada pesawat tempur Su-30MKM.

Rencana ini merupakan sebuah langkah untuk meningkatkan secara signifikan kemampuan serangan presisi jarak jauh angkatan udara tersebut.

Menurut laporan media pertahanan India, diskusi awal telah dimulai antara otoritas Malaysia, Hindustan Aeronautics Limited (HAL), dan BrahMos Aerospace.

Malaysia dan India sedang menjajaki persyaratan teknis dan biaya terkait modifikasi Su-30MKM agar dapat mengakomodasi rudal berdaya ledak tinggi.

HAL adalah integrator utama India untuk pesawat tempur multiperan Su-30MKI.

Sedangkan, BrahMos Aerospace adalah perusahaan patungan antara India dan Rusia yang bertanggung jawab untuk mengembangkan keluarga rudal jelajah supersonik BrahMos.

BrahMos-A adalah varian peluncuran udara dari rudal BrahMos, dimodifikasi khusus untuk penyebaran dari pesawat tempur melalui pengurangan bobot peluncurannya sekitar 500 kilogram, sehingga bobot total rudal menjadi sekitar 2,5 ton.

Mengintegrasikan senjata semacam itu jauh dari mudah, memerlukan modifikasi struktural yang ekstensif pada pesawat, avionik yang diperbarui.

Dengan mekanisme pelepasan yang dirancang khusus untuk menyebarkan rudal dengan aman dalam kondisi pertempuran G tinggi.

Sumber menunjukkan bahwa RMAF telah secara resmi meminta dokumentasi teknis dari HAL yang menguraikan perubahan struktural, persyaratan tiang.

Sementara perkiraan biaya keseluruhan yang terlibat dalam perombakan 18 jet Su-30MKM untuk membawa BrahMos-A.

Jika Malaysia melanjutkan dengan BrahMos-A, maka ia akan menjadi negara ASEAN pertama yang menerapkan sistem semacam itu, dan secara radikal mengubah kalkulasi strategis regional.

Kemampuan ini akan secara langsung mendukung kewaspadaan domain maritim Malaysia dan postur pertahanan di wilayah-wilayah yang semakin terancam oleh kapal-kapal pengumpul intelijen asing dan serangan zona abu-abu.

***

Berbagi :