Waktu yang Tepat Militer Indonesia Geser Rudal Balistik KHAN Mendekati Perbatasan Malaysia di Ambalat
![]() |
| Indonesia mesti geser rudal balistik KHAN mendekati perbatasan Malaysia di Ambalat (Foto : Dispen Kormar) |
TIMEMOMENTS.COM - Militer Indonesia baru saja diperkuat dengan rudal balistik KHAN.
KHAN saat ini berada di Yon Armed 18 Buritkang Kalimantan Timur.
Kedatangan rudal balistik ini membetot perhatian media asing termasuk negara-negara ASEAN.
Wajar memang karena di Asia Tenggara keberadaan rudal balistik dianggap tabu.
Kecuali Singapura, angkatan bersenjata negara-negara ASEAN masih bersifat tradisional.
Yakni menggunakan doktrin dimana peperangan harus mengirim tentara serta alutsista ke garis depan untuk bertempur melawan musuh.
Padahal perang modern dilakukan tidak sepenuhnya demikian.
Dalam kasus Iran Vs Israel, Teheran melancarkan serangan jarak jauh menggempur musuh dari garis belakang.
Iran mempraktekan serangan presisi jarak jauh ke wilayah Israel.
Sementara Israel mempraktekan serangan udara Beyond Visual Range (BVR) kepada situs-situs pengayaan uranium Iran.
Juga penggunaan drone untuk membom sasaran strategis.
Penggunaan jet tempur beserta unsur udara lainnya dipadu dengan rudal balistik merupakan Air Power yang harus dimanfaatkan Indonesia semaksimal mungkin.
Kedua doktrin perang modern inilah yang harus ditiru Indonesia.
Menyerang lawan dari garis belakang namun berdampak besar.
"Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern.
"Pesan Proklamator Republik Indonesia tersebut masih kita rasakan relevan hingga saat ini dan pesan tersebut harus kita jadikan sebagai motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan Airpower TNI Angkatan Udara," jelas Panglima TNI waktu itu Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip dari Puspen TNI pada 31 Maret 2021.
Saat ini waktu yang pas untuk menjajal sejauh mana tingkat readiness militer Indonesia karena adanya tensi lagi di Ambalat, sebuah blok laut lepas pantai Timur Kalimantan.
Malaysia mulai melancarkan aksinya ingin mengganti penyebutan Ambalat dengan laut Sulawesi.
Tapi cara-cara damai mesti diutamakan untuk penyelesaian sengketa wilayah ini.
Meski demikian militer Indonesia harus bersiap penuh atas kemungkinan situasi terburuk.
Wajar memang karena di Asia Tenggara keberadaan rudal balistik dianggap tabu.
Kecuali Singapura, angkatan bersenjata negara-negara ASEAN masih bersifat tradisional.
Yakni menggunakan doktrin dimana peperangan harus mengirim tentara serta alutsista ke garis depan untuk bertempur melawan musuh.
Padahal perang modern dilakukan tidak sepenuhnya demikian.
Dalam kasus Iran Vs Israel, Teheran melancarkan serangan jarak jauh menggempur musuh dari garis belakang.
Iran mempraktekan serangan presisi jarak jauh ke wilayah Israel.
Sementara Israel mempraktekan serangan udara Beyond Visual Range (BVR) kepada situs-situs pengayaan uranium Iran.
Juga penggunaan drone untuk membom sasaran strategis.
Penggunaan jet tempur beserta unsur udara lainnya dipadu dengan rudal balistik merupakan Air Power yang harus dimanfaatkan Indonesia semaksimal mungkin.
Kedua doktrin perang modern inilah yang harus ditiru Indonesia.
Menyerang lawan dari garis belakang namun berdampak besar.
"Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern.
"Pesan Proklamator Republik Indonesia tersebut masih kita rasakan relevan hingga saat ini dan pesan tersebut harus kita jadikan sebagai motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan Airpower TNI Angkatan Udara," jelas Panglima TNI waktu itu Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip dari Puspen TNI pada 31 Maret 2021.
Saat ini waktu yang pas untuk menjajal sejauh mana tingkat readiness militer Indonesia karena adanya tensi lagi di Ambalat, sebuah blok laut lepas pantai Timur Kalimantan.
Malaysia mulai melancarkan aksinya ingin mengganti penyebutan Ambalat dengan laut Sulawesi.
Tapi cara-cara damai mesti diutamakan untuk penyelesaian sengketa wilayah ini.
Meski demikian militer Indonesia harus bersiap penuh atas kemungkinan situasi terburuk.
Menggeser KHAN mendekati perbatasan Malaysia di sekitar Ambalat jadi solusi jitu.
Seperti kata Julius Caesar, jika ingin perdamaian maka bersiaplah untuk berperang!
Pertempuran hanya akan mendatangi negara yang tak siap untuk berperang.
Menggeser rudal balistik KHAN ke perbatasan dekat Ambalat akan menekan Malaysia di meja perundingan.(*)
Pertempuran hanya akan mendatangi negara yang tak siap untuk berperang.
Menggeser rudal balistik KHAN ke perbatasan dekat Ambalat akan menekan Malaysia di meja perundingan.(*)


Posting Komentar untuk "Waktu yang Tepat Militer Indonesia Geser Rudal Balistik KHAN Mendekati Perbatasan Malaysia di Ambalat"