Armada Type 039A Yuan Class Bekas PLAN Siap Dialihkan Buat Indonesia, TNI AL Akui Pernah Ada Pembicaraan Terkait Kapal Selam China

TIMEMOMENTS.COM- TNI AL Indonesia saat ini hanya diperkuat empat kapal selam yakni KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.

Meski telah memesan dua kapal selam Scorpene Evolved dari Naval Group Prancis, namun Indonesia masih harus menunggu pembangunan yang belangsung 5-7 tahun.

Hal ini membuat TNI AL kewalahan menjaga perairan Indonesia yang luasnya 6,4 juta kilometer persegi cuma dengan empat kapal selam.

Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut idealnya armada TNI AL diperkuat 12 kapal selam.

Selagi menunggu pembangunan kapal selam itu, TNI AL berupaya membeli kapal selam ad interim yang sudah siap digunakan.

Pembelian cepat itu dilakukan untuk mengisi kekuatan pertahanan laut Indonesia di masa-masa pembangunan Scorpene.

Dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 11 September 2025, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul mengatakan pihaknya sempat mempertimbangkan untuk membeli kapal selam sementara atau ad interim dari China.

"Memang pernah ada pembicaraan terkait Kapal selam dari China," kata Tunggul kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Namun demikian, keputusan tersebut belumlah final, karena pihaknya masih perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli kapal selam interim tersebut.

Tunggul menegaskan sampai saat ini pembelian kapal selam yang telah resmi dilakukan Kementerian Pertahanan adalah Scorpene dari Prancis.

Dalam pameran Indo Defense 2025, terungkap bahwa Tiongkok telah menawarkan kepada Angkatan Laut Indonesia pengalihan tiga kapal selam serang Tipe 039A (juga dikenal sebagai kelas "Yuan"), yang saat ini merupakan bagian dari inventaris Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN).

Janes edisi 11 Juni 2025 melaporkan berdasarkan tawaran yang diajukan oleh Poly Technologies, China akan memasok tiga kapal selam kelas Yuan untuk memenuhi persyaratan jangka panjang di bawah program Interim Readiness Submarine Class (IRSC) Indonesia.

"China telah menawarkan untuk memasok Angkatan Laut Indonesia dengan kapal selam kelas Yuan (Tipe 039A) bekas Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN).

Penawaran tersebut disampaikan oleh pejabat Poly Technologies Inc China saat berkunjung ke Angkatan Laut Indonesia di Wisma Elang Laut di Jakarta Pusat pada tanggal 26 Mei, menjelang pameran Indo Defence 2025 yang diadakan di Jakarta dari tanggal 11 hingga 14 Juni.

Poly Technologies adalah perusahaan milik negara China yang diberi wewenang untuk melakukan impor dan ekspor sistem pertahanan di China," jelas Janes seperti dikutip Timemoments.com.

Dalam rangka menjalankan program IRSC, Kementerian Keuangan Indonesia disebut Janes telah menyetujui rencana negara untuk memperoleh pinjaman luar negeri hingga USD600 juta guna membeli setidaknya satu kapal bekas.

Dikutip Timemoments.com dari Zona Militar edisi 12 Juni 2025, tawaran Tiongkok berupa kapal selam Tipe 039A muncul sebagai proposal jangka pendek yang layak.

"Kelas Yuan banyak digunakan oleh Angkatan Laut PLA dan dilengkapi fitur siluman, sensor, dan propulsi independen udara (AIP) yang ditingkatkan, menjadikannya kandidat kuat untuk segera memperkuat kemampuan pencegahan maritim Indonesia.

Lebih lanjut, karena platform ini sudah ada, jangka waktu pengiriman dapat dipersingkat secara signifikan.

Meskipun Jakarta belum membuat keputusan resmi, tawaran China tersebut memperkenalkan babak baru dalam persamaan modernisasi kapal selam Indonesia yang sudah rumit—babak yang memadukan kemitraan strategis jangka panjang dengan kebutuhan mendesak akan solusi segera" terang Zona Militar dalam artikelnya.

***