Digembleng Yordania, 5 Perwira TNI AU Cetak Sejarah Jadi Prajurit Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Ganda JATC Standar NATO & US MOA

Digembleng Yordania, 5 Perwira TNI AU Cetak Sejarah Jadi Prajurit Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Ganda JATC Standar NATO & US MOA (Korpasgat)


TIMEMOMENTS.COM- Salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh prajurit Kopasgat TNI AU Indonesia adalah Joint Terminal Attack Controllers Pengendali Serangan Terminal Gabungan (JTAC).

JTAC yang harus dikuasai prajurit Kopasgat berfungsi sebagai penghubung vital antara pasukan darat dan dukungan udara jarak dekat – sebuah peran yang menuntut presisi, koordinasi, dan pelatihan bertahun-tahun.

We Are The Mighty edisi 16 Januari 2023, menyebut Pengendali serangan terminal gabungan Angkatan Udara, disingkat JTAC, adalah penerbang yang maju bersama operator khusus, infanteri, dan pasukan manuver lainnya.

JTAC merupakan pengembangan dari "pengendali udara garis depan " yang memimpin pertempuran dalam Perang Dunia II hingga Perang Vietnam.

Tugas mereka adalah memantau semua pesawat yang tersedia di area yang mereka tuju sambil mendukung pasukan manuver yang mereka tempati.

Jika pasukan manuver tersebut berkontak dengan musuh, baik disengaja maupun tidak, JTAC akan segera bertindak.

Baca Juga: Jet Tempur F-16 dan Helikopter AH-64 Apache TNI AU & US Army Tunduk Instruksi JTAC Denmatra 1 Kopasgat Serta Australian Army

Mereka dapat menembakkan senjata pribadi mereka dengan cepat dan akurat jika diperlukan, tetapi prioritas mereka adalah memastikan lokasi semua pasukan kawan, elemen musuh, dan warga sipil di medan perang.

Setelah tim pengendali udara taktis, atau TACP, memiliki peta yang menunjukkan area yang tidak boleh dan yang seharusnya ditembakkan, mereka mulai meminta bantuan dari pesawat, helikopter, dan drone yang terbang di atas.

JTAC juga dapat memerintahkan pemboman bunker terhadap target yang diperkuat atau serangan mendadak terhadap personel dan kendaraan ringan.

Jika mereka berpikir cara terbaik untuk mengakhiri ancaman terhadap pasukan sekutu di bawah payung mereka adalah dengan memerintahkan helikopter serang untuk menjatuhkan awan roket, maka yang perlu mereka lakukan hanyalah mengaturnya dan memberi tahu pilot bahwa mereka "sudah aman."

Namun, Angkatan Udara memprioritaskan pelatihan JTAC mereka untuk tidak hanya memanggil tembakan dari udara ke permukaan, tetapi juga tembakan "permukaan-ke-permukaan", menggunakan artileri, seperti howitzer dan roket.

Dengan kata lain, JTAC diharapkan mampu memanggil artileri Angkatan Darat, Korps Marinir, dan angkatan laut dengan daya mematikan yang sama seperti mereka memanggil tembakan dari udara.

Baca Juga: Helikopter Serang AH-64 Apache US Army & TNI AU Serta F-16 Indonesia Dikendalikan JTAC Korpasgat dan Australian Army Dari Darat

Beruntung TNI AU Indonesia berhasil mencetak perwira Kopasgat yang memiliki kemampuan JTAC standar NATO dan US MOA.

Digembleng Yordania, 5 Perwira TNI AU Cetak Sejarah Jadi Prajurit Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Ganda JATC Standar NATO & US MOA (Korpasgat)


Dikutip Timemoments.com dari rilis Korpasgat lewat unggahan akun Instagramnya pada 10 September 2025, lima perwira TNI Angkatan Udara berhasil menuntaskan Pendidikan Joint Terminal Attack Controller (JTAC) di JTAC School Royal Jordanian Air Force (RJAF), Yordania. Selasa, (09/09/2025).

Dipimpin Mayor Pas Fajar Kharisma, kelima perwira tersebut menorehkan sejarah sebagai prajurit TNI pertama yang meraih sertifikasi ganda JTAC sesuai standar NATO STANAG 3797 dan US MOA.

Digembleng Yordania, 5 Perwira TNI AU Cetak Sejarah Jadi Prajurit Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Ganda JATC Standar NATO & US MOA (Korpasgat)


Pendidikan yang berlangsung selama tiga bulan (theory phase, simulator phase, live phase) ini diikuti oleh 15 peserta dari empat negara, yakni Indonesia, Yordania, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Para peserta dididik langsung oleh instruktur JTAC dari Yordania, Inggris, Polandia, Australia, Selandia Baru, Belgia, dan Amerika Serikat.

Digembleng Yordania, 5 Perwira TNI AU Cetak Sejarah Jadi Prajurit Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Ganda JATC Standar NATO & US MOA (Korpasgat)


Berbagai aset udara multinasional turut dilibatkan, antara lain MD-350 Little Bird, AH-1 Cobra, AT-802 Air Tractor, F-16 Yordania dan Amerika Serikat, Eurofighter Typhoon Inggris serta Dassault Rafale Prancis.

Digembleng Yordania, 5 Perwira TNI AU Cetak Sejarah Jadi Prajurit Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Ganda JATC Standar NATO & US MOA (Korpasgat)


"Kiprah para perwira TNI Angkatan Udara ini mencerminkan komitmen TNI AU dalam meningkatkan kemampuan Close Air Support dan Battlefield Air Interdiction, serta memperkuat interoperabilitas antara air crew dan ground forces guna menghadapi kompleksitas ancaman modern.

Hal tersebut sekaligus menunjukkan semangat TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis), sebagaimana digelorakan oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M," terang Korpasgat dalam unggahannya.

***

Posting Komentar untuk "Digembleng Yordania, 5 Perwira TNI AU Cetak Sejarah Jadi Prajurit Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Ganda JATC Standar NATO & US MOA"