Empat Calon Rudal Anti Kapal Permukaan Senjata Pemukul Utama KRI Brawijaya
TIMEMOMENTS.COM - KRI Brawijaya sudah sampai Indonesia.
Nantinya KRI Brawijaya operasional di bawah Komando Armada II TNI AL.
Pemerintah Indonesia membeli KRI Brawijaya dalam konfigurasi Light+.
Meski demikian KRI Brawijaya akan ditingkatkan ke versi Full.
Nantinya KRI Brawijaya operasional di bawah Komando Armada II TNI AL.
Pemerintah Indonesia membeli KRI Brawijaya dalam konfigurasi Light+.
Meski demikian KRI Brawijaya akan ditingkatkan ke versi Full.
Baca Juga : Keduanya Bergelar Raja, Intip Perbandingan KRI Brawijaya Vs HTMS Bhumibol Adulyadej
Syarat menjadi versi Full adalah adanya konfigruasi persenjataan komplit baik untuk elemen anti serangan udara, anti kapal permukaan, anti kapal selam hingga peperangan elektronika.
Untuk rudal anti serangan udara rencananya KRI Brawijaya dipasangi Aster 30.
Sementara itu untuk lini Anti-ship Missile alias rudal anti kapal permukaan masih ada beberapa pertimbangan.
Tentunya Indonesia akan memilih yang terbaik sekiranya cocok bagi KRI Brawijaya.
Berikut empat calon rudal anti kapal KRI Brawijaya.
1. MBDA Teseo Otomat
Korvet PPA Marina Militare Italia semuanya menggunakan MBDA Teseo Otomat.
Bahkan Bergamini class juga menggunakan rudal ini.
Teseo Otomat mampu membawa hulu ledak seberat 210 kg.
Navigasi Teseo Otomat sudah full otonom juga mampu terbang secara sea skimming sehingga lebih sulit dideteksi radar.
Kecepatan rudal ini mencapai 0,91 Mach dan jangkauan serangnya mencapai 180 km untuk versi Otomat Mk 2 Blok IV.
Atau bisa lebih jauh lagi bil Indonesia memilih varian Teseo MK2/E yang mencapai 350 km.
2. Naval Strike Missile
Syarat menjadi versi Full adalah adanya konfigruasi persenjataan komplit baik untuk elemen anti serangan udara, anti kapal permukaan, anti kapal selam hingga peperangan elektronika.
Untuk rudal anti serangan udara rencananya KRI Brawijaya dipasangi Aster 30.
Sementara itu untuk lini Anti-ship Missile alias rudal anti kapal permukaan masih ada beberapa pertimbangan.
Tentunya Indonesia akan memilih yang terbaik sekiranya cocok bagi KRI Brawijaya.
Berikut empat calon rudal anti kapal KRI Brawijaya.
1. MBDA Teseo Otomat
Korvet PPA Marina Militare Italia semuanya menggunakan MBDA Teseo Otomat.
Bahkan Bergamini class juga menggunakan rudal ini.
Teseo Otomat mampu membawa hulu ledak seberat 210 kg.
Navigasi Teseo Otomat sudah full otonom juga mampu terbang secara sea skimming sehingga lebih sulit dideteksi radar.
Kecepatan rudal ini mencapai 0,91 Mach dan jangkauan serangnya mencapai 180 km untuk versi Otomat Mk 2 Blok IV.
Atau bisa lebih jauh lagi bil Indonesia memilih varian Teseo MK2/E yang mencapai 350 km.
2. Naval Strike Missile
Salah satu rudal anti kapal premium lainnya yakni Naval Strike Missile (NSM).
NSM buatan Kongsberg Norwegia ini tengah mencapai masa pubertas karena terkenal di kalangan angkatan laut.
AS pun sampai membeli NSM untuk dipasangkan ke fregat terbarunya, Constellation class.
Selain itu Jerman, Inggris, Polandia dan Australia memakai pula NSM.
Jarak tembak NSM cukup jauh mencapai 200-300 km dengan kecepatan 0,91 Mach dengan membawa hululedak Titanium cased penetrating blast and controlled fragmentation seberat 120 kg.
3. Exocet MM40 Block III
Kalau satu ini pasti sudah banyak yang mengenalnya karena kapal kombatan TNI AL yakni Martadinata class dipersenjatai dengan Exocet MM40 Block III.
Jangkauan serang MM40 mencapai 180 km dan mampu menyerang target dari sudut yang berbeda-beda karena ia bisa melakukan manuver High-G.
Kecepatan MM40 mencapai 0,93 Mach dan mampu melesat secara sea skimming.
Jika ingin faktor commonality tanpa ribet mempelajari operasional rudal dari awal maka MM40 pilihan bijak bagi KRI Brawijaya.
4. Atmaca
Pada 2 November 2022 Indonesia meneken kontrak pembelian rudal Atmaca dari Roketsan Turki.
Atmaca akan dipasang ke Fregat Merah Putih dan Turki memberi transfer teknologi rudal ini ke Indonesia.
Untuk versi kapal perang, Atmaca punya jarak tembak 250 km dngan kecepatan 0.90 Mach.
NSM buatan Kongsberg Norwegia ini tengah mencapai masa pubertas karena terkenal di kalangan angkatan laut.
AS pun sampai membeli NSM untuk dipasangkan ke fregat terbarunya, Constellation class.
Selain itu Jerman, Inggris, Polandia dan Australia memakai pula NSM.
Jarak tembak NSM cukup jauh mencapai 200-300 km dengan kecepatan 0,91 Mach dengan membawa hululedak Titanium cased penetrating blast and controlled fragmentation seberat 120 kg.
3. Exocet MM40 Block III
Kalau satu ini pasti sudah banyak yang mengenalnya karena kapal kombatan TNI AL yakni Martadinata class dipersenjatai dengan Exocet MM40 Block III.
Jangkauan serang MM40 mencapai 180 km dan mampu menyerang target dari sudut yang berbeda-beda karena ia bisa melakukan manuver High-G.
Kecepatan MM40 mencapai 0,93 Mach dan mampu melesat secara sea skimming.
Jika ingin faktor commonality tanpa ribet mempelajari operasional rudal dari awal maka MM40 pilihan bijak bagi KRI Brawijaya.
4. Atmaca
Pada 2 November 2022 Indonesia meneken kontrak pembelian rudal Atmaca dari Roketsan Turki.
Atmaca akan dipasang ke Fregat Merah Putih dan Turki memberi transfer teknologi rudal ini ke Indonesia.
Untuk versi kapal perang, Atmaca punya jarak tembak 250 km dngan kecepatan 0.90 Mach.
Bisa juga ia ditembakkan dari platform truk untuk Coastal Defence.
Tetapi kekurangan Atmaca cuma satu yakni belum teruji secara gamblang dalam waktu yang lama.*
Tetapi kekurangan Atmaca cuma satu yakni belum teruji secara gamblang dalam waktu yang lama.*


Posting Komentar untuk "Empat Calon Rudal Anti Kapal Permukaan Senjata Pemukul Utama KRI Brawijaya"